Showing posts sorted by date for query alat-dan-bahan-untuk-membatik. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query alat-dan-bahan-untuk-membatik. Sort by relevance Show all posts

Rangkuman Bahan Pelajaran Sbk Kelas 6 Sd/Mi Semester 1/2

Rangkuman atau ringkasan materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 1/2 lengkap - Untuk mempermudah kalian dalam mencar ilmu SBK di kelas 6 maka sebaiknya mencar ilmu melalui rangkuman materi yang ada pada setiap Bab/Tema. Berikut klarifikasi selengkapnya.
Rangkuman atau ringkasan materi pelajaran SBK kelas  Rangkuman Materi Pelajaran SBK Kelas 6 SD/MI Semester 1/2

Rangkuman materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 1

Bab 1 Mengenal Motif Batik
  • Menurut akar budayanya motif batik dikelompokkan menjadi dua, yaitu motif batik keraton (klasik) dan motif batik bebas.
  • Daerah pembuatan batik keraton (klasik) yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
  • Daerah pembuatan batik pesisir yaitu daerah-daerah di pesisir utara Pulau Jawa dan kawasan pembatikan di luar Pulau Jawa, contohnya Kalimantan, Sulawesi, Madura, dan Papua.
  • Membatik ialah proses pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan.
  • Teknik membatik antara lain teknik canting tulis, teknik celup ikat, teknik printing, dan teknik colet.
  • Batik merupakan motif hias pada kain yang pembuatannya melalui teknik perintangan. Pengelompokan motif hias batik didasarkan pada sifat dan tema. Motif hias batik berdasarkan sifatnya terbagi menjadi motif hias geometris dan motif hias nongeometris (naturalis). Selanjutnya, motif hias batik berdasarkan temanya terbagi atas motif hias fl ora, motif hias fauna, dan motif hias manusia. Teknik membatik pun bermacam-macam.
Bab 2 Berkarya Batik, Gambar Ilustrasi, dan Boneka
  • Membatik dengan teknik sederhana berarti membatik dengan teknik canting tulis dan celup ikat.
  • Gambar ilustrasi ialah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
  • Fungsi gambar ilustrasi antara lain memperjelas alur cerita, memperjelas isi pesan dalam promosi (iklan), menarik perhatian pembaca, menambah nilai artistik, dan menjadi media mengungkapkan perasaan.
  • Menggambar dengan teknik kering berarti menggambar memakai media pensil, krayon, arang, kapur atau materi lain yang tidak memerlukan materi pengencer.
  • Menggambar dengan teknik berair berarati menggambar memakai media cat, tinta, atau materi lain yang memerlukan materi pengencer.
Bab 3 Mengapresiasi Musik Daerah
  • Musik kawasan atau musik tradisional ialah musik lahir dan berkembang dari budaya kawasan setempat.
  • Musik kawasan di Indonesia ada banyak sekali macam di antaranya musik tanjidor, gambang kromong, kolintang, dan sampek.
  • Unsur musik yang ada pada lagu kawasan di antaranya irama dan melodi.
  • Indonesia kaya akan musik kawasan seiring dengan beragamnya kebudayaan dan etika isitiadat bangsa kita. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak musik yang berkembang di seluruh wilayah tanah air ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan itu sanggup dilihat dari segi syair, tangga nada, maupun alat musiknya.
Bab 4 Bermain Musik dan Menyanyi
  • Alat musik ritmis dipakai untuk memainkan irama lagu. Ada banyak sekali macam irama, antara lain irama rock, irama waltz, dan irama 8 beat.
  • Alat musik melodis dipakai untuk memainkan melodi lagu. Ada beberapa. teladan alat musik melodis, antara lain recorder dan pianika.
  • Menyanyi membutuhkan teknik vokal. Teknik vokal ada bermacam-macam, di antaranya frasering dan ekspresi.
  • Alat musik ritmis dan melodis sanggup dipakai untuk mengiringi lagu. Iringan suatu lagu terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.(Intro, artinya melodi pembuka sebelum lagu dimulai; Lagu; Interlude artinya melodi di tengah lagu; Coda, artinya melodi epilog lagu).
  • Musik merupakan bahasa ekspresi. Ekspresi karya musik sanggup dilakukan dengan cara memainkan alat musik. Sebagai contoh, alat musik ritmis dan alat musik melodis. melalui permainan alat musik ritmis, kau sanggup mengenal irama dan sanggup menyesuaikan dalam lagu. Kamu mempunyai kepekaan irama. Melalui permainan alat musik melodis, kau sanggup mengenal tinggi rendah nada yang berirama. Kamu pun akan mempunyai kepekaan melodi.
  • Selain bermain alat musik, lisan karya musik juga sanggup dilakukan dengan cara bernyanyi. Dalam bernyanyi, kau harus menjiwai lagu. Penjiwaan lagu sanggup dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
    • Menguasai materi lagu.
    • Mengerti isi lagu.
    • Menerapkan frasering dengan baik.
    • Memahami gejala yang terdapat dalam lagu, contohnya tanda tempo dan tanda dinamik.
Bab 5 Mengenal Pola Lantai pada Karya Tari
  • Garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari pada ketika melaksanakan gerak tari disebut pola lantai. Pola lantai dalam karya tari juga berupa garis-garis di lantai yang dibuat oleh deretan penari kelompok.
  • Pada dasarnya ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
  • Pola lantai yang dibuat dengan garis lurus memperlihatkan kesan sederhana tetapi kuat.
  • Pola lantai yang dibuat dengan garis lengkung memperlihatkan kesan lembut tetapi lemah.
  • Pola lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari pada ketika melaksanakan gerak tari. Dalam karya tari, baik tunggal, berpasangan, maupun kelompok, pola lantai menjadi salah satu unsur keindahan gerak tari.
  • Macam pola lantai yaitu garis lurus, garis lengkung, zig-zag, dan sebagainya. Semua dijelaskan dalam belahan ini. Bab ini pun menampilkan teladan pola lantai dari beberapa karya tari nusantara.
Bab 6 Memperagakan Karya Tari Nusantara dengan Pola Lantai
  • Persiapan peragaan karya tari bertujuan semoga peragaan karya tari berhasil dengan baik dan sanggup tampil memuaskan di depan orang lain.
  • Persiapan karya tari mencakup penentuan bentuk karya tari, menentukan karya tari, menentukan jumlah penari, dan menentukan properti tari.
  • Dalam peragaan karya tari dengan pola lantai, perlu dibuat rancangan pola lantai terlebih dahulu.
  • Dalam peragaan tari kelompok pola lantai merupakan bentuk garis-garis di lantai yang dibuat oleh deretan penari.
  • Pola lantai dalam peragaan tari kelompok sanggup tercipta baik jika ada kolaborasi yang baik antarpenari, ada kesesuaian gerak antarpenari, ada kesesuaian rasa antarpenari, dan setiap penari menyesuaikan dengan pola lantai yang dibentuk.
Bab 7 Mengenal Kerajinan Anyaman
  • Menganyam ialah aktivitas mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara tindihmenindih dan silang-menyilang.
  • Bahan menganyam antara lain bambu, daun kelapa, daun pandan, kertas, rotan, kulit binatang, dan kulit sintetis.
  • Mutu karya kerajinan sanggup dinilai berdasarkan keindahan, kekuatan, dan kesesuaian antara materi dan fungsi benda.
  • Bahan yang tepat untuk menciptakan anyaman selongsong ketupat yaitu daun kelapa, daun lontar, dan daun pandan.
  • Anyaman dari materi kertas hanya sesuai untuk menciptakan benda hias/pajangan.
  • Anyaman merupakan jenis kerajinan yang tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Jenis kerajinan ini sangat bermacam-macam mulai dari peralatan dan perkakas sederhana sampai benda pakai yang glamor dan modern yang digemari masyarakat perkotaan
Bab 8 Berkarya Anyaman
  • Bahan alam yang biasa dianyam antara lain daun pandan, daun lontar, daun kelapa, bambu, rotan, dan kulit binatang.
  • Bahan buatan yang biasa dianyam antara lain kertas, kulit sintetis, kain, pita, dan mika.
  • Benda pakai yang dibuat dengan teknik menganyam antara lain tudung saji, nyiru, topi, kipas, dan tempat tisu.
  • Lungsin ialah lajur-lajur atau celah tempat menyelipkan pakan pada anyaman.
  • Pakan ialah lembaran materi yang diselipkan pada lungsin secara melintang.

Rangkuman materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 2

Bab 9 Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara
  • Jenis motif hias berdasarkan sifatnya yaitu motif hias geometris dan motif hias naturalis.
  • Jenis motif hias berdasarkan temanya antara lain motif hias tumbuhan (fl ora), motif hias hewan (fauna), dan motif hias manusia.
  • Hiasan kabongo (tanduk kerbau) pada masyarakat Toraja melambangkan status sosial. Semakin banyak kabongo di rumah, semakin tinggi status sosial sebuah keluarga dalam masyarakat.
  • Motif hias geometris pada benda pakai dikelompokkan menjadi tiga, yaitu motif hias geometris untuk pinggiran (hiasan tepi), motif hias geometris sebagai inti atau belahan yang bangun sendiri, dan motif hias geometris yang diterapkan sebagai isian dari belahan benda pakai.
  • Kain poleng bali ialah kain bermotif kotak dengan corak hitam dan putih secara berselang-seling. Kain poleng yang biasa dipakai sebagai sarung pada arca dan gendang.
Bab 10 Menggambar Suasana Alam Sekitar dan Pameran Karya
  • Para seniman sanggup menciptakan lukisan yang sangat realis dan indah alasannya terbiasa mengamati objek di sekelilingnya dengan saksama.
  • Bingkai pemandang berupa selembar karton yang belahan tengahnya berlubang persegi empat. Bingkai pemandang berfungsi untuk mengambil sudut pemandangan paling menarik.
  • Memotret pemandangan alam berbeda dengan melukis pemandangan alam. Memotret ialah membidik pemandangan alam secara apa adanya. Objek akan terekam dan tercetak sama dengan kondisi alam sebenarnya. Sebaliknya, dalam melukis diperbolehkan menambah atau mengurangi objek sehingga lukisan tampak lebih indah dan menarik dibandingkan kondisi pemandangan yang sesungguhnya.
  • Pameran seni rupa oleh siswa bertujuan melatih siswa memperkenalkan hasil karya sendiri kepada orang lain, melatih siswa berorganisasi, meningkatkan kecintaan dan prestasi dalam bidang seni rupa, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan. 
  • Dua tahapan yang harus dilalui dalam penyelenggaraan ekspo seni rupa yaitu menyiapkan karya dan menata karya dalam bentuk pameran.
Bab 11 Mengapresiasi Lagu dan Musik Daerah
  • Lagu atau musik kawasan mempunyai persamaan atau perbedaan. Persamaan dan perbedaan itu sanggup dilihat dari segi alat musik, syair, atau melodinya.
  • Musik thek-thek dan musik angklung sama-sama musik bambu. Namun, musik thekthek dan musik angklung mempunyai perbedaan dari cara memainkannya. Musik thek-thek dimainkan dengan cara dipukul. Musik angklung dimainkan dengan cara digoyanggoyangkan.
  • Apresiasi musik merupakan bentuk pengamatan, penilaian, dan penghargaan ter hadap karya musik.
Bab 12 Bermain Musik dan Mementaskan Karya Musik
  • Alat musik ritmis dipakai untuk memainkan irama lagu. Hal terpenting dalam bermain alat musik ritmis yaitu ketukan harus tetap dan sejalan dengan ketetapan birama.
  • Alat musik melodis dipakai untuk memainkan melodi lagu. Hal utama dalam bermain alat musik melodis yaitu ketepatan tinggi rendah dalam bermain alat musik melodis yaitu ketepatan tinggi rendah nada dalam lagu secara sempurna.
  • Teknik bermain alat musik melodis sanggup dilakukan dengan cara memainkan banyak sekali macam tangga nada.
  • Pianika juga sanggup dipakai untuk memainkan akor lagu. Akor ialah susunan tiga nada atau lebih yang terdengar harmonis.
Bab 13 Mengapresiasi Pola Lantai Gerak Tari Nusantara
  • Bentuk dasar pola lantai ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
  • Bentuk pengembangan pola lantai garis lurus antara lain pola lantai horisontal, diagonal, zig-zag, segitiga, dan segi empat.
  • Bentuk pengembangan pola lantai garis lengkung antara lain pola lantai bulat dan angka delapan.
  • Penciptaan pola lantai karya tari harus menyesuaikan dengan jumlah penari, tempat pertunjukan, dan gerak tari.
  • Keindahan pola lantai karya tari sanggup dilihat dari variasi bentuk, maksud atau makna pola lantai, kesesuaian bentuk pola lantai dengan ruangan, serta kesesuaian bentuk pola lantai dengan gerak.
Bab 14 Mempergelarkan Karya Tari
  • Keberhasilan dalam menari kelompok sanggup dicapai jika penari memahami tema tari, hafal seluruh rangkaian gerak tari, mengetahui dan bisa menempatkan diri sesuai pola lantai, bisa engekspresikan wajah sesuai dengan isi tarian, dan bekerja sama dengan baik dengan penari-penari yang lain.
  • Pergelaran karya tari ialah aktivitas mempertunjukkan karya seni tari di depan orang lain.
  • Langkah-langkah pergelaran karya seni tari mencakup pembuatan rencana/ penyusunan kepanitiaan, persiapan, dan pelaksanaan pergelaran.
  • Panitia pergelaran bertugas mengatur dan mempersiapkan kelengkapan pergelaran dengan selalu mengadakan koordinasi atau kolaborasi antaranggota panitia.
  • Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pergelaran karya seni tari yaitu tata rias, tata busana, tata panggung, properti, dan iringan.
Bab 15 Mengapresiasi Kerajinan Benda Mainan Beroda
  • Pada ketika pertama kali diciptakan, roda berbentuk kayu gelondongan.
  • Tujuan pertolongan roda pada beberapa perabot yaitu semoga gampang dalam me mindahkannya.
  • Kegunaan model benda antara lain untuk planning proyek, benda pajangan, dan benda mainan.
  • Model benda beroda antara lain berupa model sepeda, model becak, dan model kendaraan beroda empat balap.
  • Bahan untuk menciptakan model benda beroda antara lain kertas, kayu, foam atau gabus, dan kaleng atau botol bekas.
Bab 16 Berkarya Benda Mainan Beroda
  • Dalam berkarya kerajinan sebaiknya selalu diawali dengan pembuatan gambar rancangan.
  • Gambar rancangan yang baik ialah gambar rancangan yang terperinci dan menarik.
  • Tujuan pembuatan gambar rancangan yaitu memperlihatkan citra bentuk benda dan memperlihatkan informasi materi yang dibutuhkan.
  • Gambar rancangan paling sederhana sanggup diwujudkan dalam bentuk sketsa.
  • Sebelum berangkat belanja alat dan materi untuk berkarya kerajinan, sebaiknya dibuat catatan mengenai kebutuhan alat dan bahan.
Baca juga : Rangkuman Materi Pelajaran IPS Kelas 6 SD/MI Semester 1/2

Daftar Istilah

  • abstrak ialah tidak berwujud, motif abnormal berarti motif yang tidak ibarat suatu objek tertentu
  • akor adalah susunan nada yang terdiri atas tiga nada atau lebih yang terdengar harmonis
  • andante moderato adalah tempo sedang
  • antropologi adalah cabang ilmu yang mempelajari asal-usul manusia, bentuk sik, etika istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau.
  • apresiasi adalah menilai, apresiasi seni berarti menilai karya seni.
  • benda dua dimensi adalah benda yang berukuran panjang dan lebar.
  • benda tiga dimensi adalah benda yang berukuran panjang, lebar, dan tinggi.
  • desainer adalah perancang, desainer busana berarti perancang busana
  • dimensi adalah ukuran
  • display adalah pajangan, meja display berarti meja untuk memajang
  • ekspresi adalah pengungkapan maksud, gagasan, ataupun perasaan
  • estetik adalah nilai keindahan
  • geometris adalah terukur, bentuk geometris berarti bentuk-bentuk yang terukur misal lingkaran, segitiga, setengah lingkaran, dan sebagainya
  • karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, etika atau akal pekerti, tabiat, watak
  • kolektor adalah orang yang hobi mengoleksi benda seni dan barang antik
  • koreografer : adalah ahli mencipta dan mengubah gerak tari
  • motif adalah gambar atau corak pada benda
  • naturalis adalah bebas, alami, bentuk naturalis berarti bentuk-bentuk bebas yang terdapat di alam
  • objek adalah benda atau hal yang menjadi sentra perhatian
  • properti tari adalah alat atau benda yang dipakai oleh penari untuk melaksanakan gerak tari
  • realis adalah nyata atau sesuai aslinya, realisme berarti aliran dalam seni di mana seorang seniman melukiskan objek sesuai atau semirip mungkin dengan objek aslinya
  • repertoar adalah kumpulan komposisi musik yang dipakai dalam pergelaran musik
  • sketsa adalah gambar rancangan yang dibuat dalam waktu singkat dan bersifat sementara
  • simbol adalah gambar atau bentuk yang mengandung makna
  • teknik adalah kepandaian atau cara (membuat suatu benda seni, kerajin an, dan sebagainya).
  • tema adalah pokok pikiran, dasar cerita
  • tifa adalah sejenis gendang kecil yang berasal dari Indonesia Timur
  • tripleks adalah papan berlapis tiga
Lihat Pula : Rangkuman Materi PKn Kelas 6 SD/MI
Semoga rangkuman materi pelajaran dan daftar isitilah dalam pelajaran SBK sanggup memperlihatkan manfaat buat kalian semua yang sedang duduk di kelas 6 SD/MI. Sumber https://www.bukupaket.com/

Bahan Dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, Dan Kompor)

Bahan Produksi Batik
    Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih, malam, dan zat pewarna sintetis atau alami.
1) Kain putih
    Kain katun putih yang biasa digunakan yaitu kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutra, dan katun doby. Kain katun lebih gampang menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis poliester.
Di bawah ini beberapa teladan kain katun yaitu kain katun jenis Primissima dan Katun Sutra
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
2) Malam/Lilin
    Lilin yang biasa disebut malam ialah materi yang dipergunakan untuk membatik. Sebelum digunakan, lillin atau malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, pada kain tidak gampang copot ketika pencelupan, tetapi sanggup dengan gampang lepas ketika proses pelorotan Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk merintang warna semoga tidak masuk ke dalam serat kain di pecahan yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
3) Zat Pewarna Batik
    Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaannya harus dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol, indigosol, reaktif, dan frozen. Sedangkan pewarna alami berbentuk padat yang direbus dalam beberapa jam, sampai menghasilkan ekstrak zat warna alamnya. Pewarna alami di antaranya kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan jelawe.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)


Alat Produksi Batik
    Peralatan batik terdiri dari banyak sekali macam, namun yang utama yaitu kompor, wajan, dan canting.
1) Canting
    Canting yaitu alat yang digunakan untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting terdiri dari canting tulis dan canting cap. Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Canting tulis terdiri dari beberapa cecek (lubang), ada yang terdiri dari satu dengan banyak sekali ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada yang mempunyai cucuk 2 dan cucuk 3. Bahkan, perkembangan teknologi telah menggerakkan generasi muda untuk membuat canting yang sanggup dikendalikan dengan listrik. Canting jenis ini tidak membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Canting cap yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibuat sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung pengulangan. Cap digunakan dengan maksud mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Membatik dengan cap harus dialasi dengan materi berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain, dan plastik. Spon digunakan untuk menampung air, semoga ganjal dalam keadan lembab, untuk mempercepat kekeringan malam ketika dicap ke atas kain. Selain itu diperlukan wajan malam tersendiri yang berukuran lingkaran dan lebar, yang sanggup menampung alat cap yang digunakan.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
2) Kompor
    Kompor yaitu alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa digunakan yaitu kompor dengan materi bakar minyak. Namun kini ini juga telah banyak digunakan kompor jenis listrik dan gas mengingat materi bakar minyak tanah semakin sulit dicari. Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya gampang diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa memakai alat lain.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Adapun alat lain yang digunakan dalam membatik di antaranya dingklik; kursi pendek, pemidangan atau gawangan untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)

Rangkuman Bahan Pelajaran Sbk Kelas 6 Sd/Mi Semester 1/2

Rangkuman atau ringkasan materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 1/2 lengkap - Untuk mempermudah kalian dalam mencar ilmu SBK di kelas 6 maka sebaiknya mencar ilmu melalui rangkuman materi yang ada pada setiap Bab/Tema. Berikut klarifikasi selengkapnya.
Rangkuman atau ringkasan materi pelajaran SBK kelas  Rangkuman Materi Pelajaran SBK Kelas 6 SD/MI Semester 1/2

Rangkuman materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 1

Bab 1 Mengenal Motif Batik
  • Menurut akar budayanya motif batik dikelompokkan menjadi dua, yaitu motif batik keraton (klasik) dan motif batik bebas.
  • Daerah pembuatan batik keraton (klasik) yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
  • Daerah pembuatan batik pesisir yaitu daerah-daerah di pesisir utara Pulau Jawa dan kawasan pembatikan di luar Pulau Jawa, contohnya Kalimantan, Sulawesi, Madura, dan Papua.
  • Membatik ialah proses pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan.
  • Teknik membatik antara lain teknik canting tulis, teknik celup ikat, teknik printing, dan teknik colet.
  • Batik merupakan motif hias pada kain yang pembuatannya melalui teknik perintangan. Pengelompokan motif hias batik didasarkan pada sifat dan tema. Motif hias batik berdasarkan sifatnya terbagi menjadi motif hias geometris dan motif hias nongeometris (naturalis). Selanjutnya, motif hias batik berdasarkan temanya terbagi atas motif hias fl ora, motif hias fauna, dan motif hias manusia. Teknik membatik pun bermacam-macam.
Bab 2 Berkarya Batik, Gambar Ilustrasi, dan Boneka
  • Membatik dengan teknik sederhana berarti membatik dengan teknik canting tulis dan celup ikat.
  • Gambar ilustrasi ialah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
  • Fungsi gambar ilustrasi antara lain memperjelas alur cerita, memperjelas isi pesan dalam promosi (iklan), menarik perhatian pembaca, menambah nilai artistik, dan menjadi media mengungkapkan perasaan.
  • Menggambar dengan teknik kering berarti menggambar memakai media pensil, krayon, arang, kapur atau materi lain yang tidak memerlukan materi pengencer.
  • Menggambar dengan teknik berair berarati menggambar memakai media cat, tinta, atau materi lain yang memerlukan materi pengencer.
Bab 3 Mengapresiasi Musik Daerah
  • Musik kawasan atau musik tradisional ialah musik lahir dan berkembang dari budaya kawasan setempat.
  • Musik kawasan di Indonesia ada banyak sekali macam di antaranya musik tanjidor, gambang kromong, kolintang, dan sampek.
  • Unsur musik yang ada pada lagu kawasan di antaranya irama dan melodi.
  • Indonesia kaya akan musik kawasan seiring dengan beragamnya kebudayaan dan etika isitiadat bangsa kita. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak musik yang berkembang di seluruh wilayah tanah air ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan itu sanggup dilihat dari segi syair, tangga nada, maupun alat musiknya.
Bab 4 Bermain Musik dan Menyanyi
  • Alat musik ritmis dipakai untuk memainkan irama lagu. Ada banyak sekali macam irama, antara lain irama rock, irama waltz, dan irama 8 beat.
  • Alat musik melodis dipakai untuk memainkan melodi lagu. Ada beberapa. teladan alat musik melodis, antara lain recorder dan pianika.
  • Menyanyi membutuhkan teknik vokal. Teknik vokal ada bermacam-macam, di antaranya frasering dan ekspresi.
  • Alat musik ritmis dan melodis sanggup dipakai untuk mengiringi lagu. Iringan suatu lagu terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.(Intro, artinya melodi pembuka sebelum lagu dimulai; Lagu; Interlude artinya melodi di tengah lagu; Coda, artinya melodi epilog lagu).
  • Musik merupakan bahasa ekspresi. Ekspresi karya musik sanggup dilakukan dengan cara memainkan alat musik. Sebagai contoh, alat musik ritmis dan alat musik melodis. melalui permainan alat musik ritmis, kau sanggup mengenal irama dan sanggup menyesuaikan dalam lagu. Kamu mempunyai kepekaan irama. Melalui permainan alat musik melodis, kau sanggup mengenal tinggi rendah nada yang berirama. Kamu pun akan mempunyai kepekaan melodi.
  • Selain bermain alat musik, lisan karya musik juga sanggup dilakukan dengan cara bernyanyi. Dalam bernyanyi, kau harus menjiwai lagu. Penjiwaan lagu sanggup dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
    • Menguasai materi lagu.
    • Mengerti isi lagu.
    • Menerapkan frasering dengan baik.
    • Memahami gejala yang terdapat dalam lagu, contohnya tanda tempo dan tanda dinamik.
Bab 5 Mengenal Pola Lantai pada Karya Tari
  • Garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari pada ketika melaksanakan gerak tari disebut pola lantai. Pola lantai dalam karya tari juga berupa garis-garis di lantai yang dibuat oleh deretan penari kelompok.
  • Pada dasarnya ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
  • Pola lantai yang dibuat dengan garis lurus memperlihatkan kesan sederhana tetapi kuat.
  • Pola lantai yang dibuat dengan garis lengkung memperlihatkan kesan lembut tetapi lemah.
  • Pola lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari pada ketika melaksanakan gerak tari. Dalam karya tari, baik tunggal, berpasangan, maupun kelompok, pola lantai menjadi salah satu unsur keindahan gerak tari.
  • Macam pola lantai yaitu garis lurus, garis lengkung, zig-zag, dan sebagainya. Semua dijelaskan dalam belahan ini. Bab ini pun menampilkan teladan pola lantai dari beberapa karya tari nusantara.
Bab 6 Memperagakan Karya Tari Nusantara dengan Pola Lantai
  • Persiapan peragaan karya tari bertujuan semoga peragaan karya tari berhasil dengan baik dan sanggup tampil memuaskan di depan orang lain.
  • Persiapan karya tari mencakup penentuan bentuk karya tari, menentukan karya tari, menentukan jumlah penari, dan menentukan properti tari.
  • Dalam peragaan karya tari dengan pola lantai, perlu dibuat rancangan pola lantai terlebih dahulu.
  • Dalam peragaan tari kelompok pola lantai merupakan bentuk garis-garis di lantai yang dibuat oleh deretan penari.
  • Pola lantai dalam peragaan tari kelompok sanggup tercipta baik jika ada kolaborasi yang baik antarpenari, ada kesesuaian gerak antarpenari, ada kesesuaian rasa antarpenari, dan setiap penari menyesuaikan dengan pola lantai yang dibentuk.
Bab 7 Mengenal Kerajinan Anyaman
  • Menganyam ialah aktivitas mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara tindihmenindih dan silang-menyilang.
  • Bahan menganyam antara lain bambu, daun kelapa, daun pandan, kertas, rotan, kulit binatang, dan kulit sintetis.
  • Mutu karya kerajinan sanggup dinilai berdasarkan keindahan, kekuatan, dan kesesuaian antara materi dan fungsi benda.
  • Bahan yang tepat untuk menciptakan anyaman selongsong ketupat yaitu daun kelapa, daun lontar, dan daun pandan.
  • Anyaman dari materi kertas hanya sesuai untuk menciptakan benda hias/pajangan.
  • Anyaman merupakan jenis kerajinan yang tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Jenis kerajinan ini sangat bermacam-macam mulai dari peralatan dan perkakas sederhana sampai benda pakai yang glamor dan modern yang digemari masyarakat perkotaan
Bab 8 Berkarya Anyaman
  • Bahan alam yang biasa dianyam antara lain daun pandan, daun lontar, daun kelapa, bambu, rotan, dan kulit binatang.
  • Bahan buatan yang biasa dianyam antara lain kertas, kulit sintetis, kain, pita, dan mika.
  • Benda pakai yang dibuat dengan teknik menganyam antara lain tudung saji, nyiru, topi, kipas, dan tempat tisu.
  • Lungsin ialah lajur-lajur atau celah tempat menyelipkan pakan pada anyaman.
  • Pakan ialah lembaran materi yang diselipkan pada lungsin secara melintang.

Rangkuman materi pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 2

Bab 9 Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara
  • Jenis motif hias berdasarkan sifatnya yaitu motif hias geometris dan motif hias naturalis.
  • Jenis motif hias berdasarkan temanya antara lain motif hias tumbuhan (fl ora), motif hias hewan (fauna), dan motif hias manusia.
  • Hiasan kabongo (tanduk kerbau) pada masyarakat Toraja melambangkan status sosial. Semakin banyak kabongo di rumah, semakin tinggi status sosial sebuah keluarga dalam masyarakat.
  • Motif hias geometris pada benda pakai dikelompokkan menjadi tiga, yaitu motif hias geometris untuk pinggiran (hiasan tepi), motif hias geometris sebagai inti atau belahan yang bangun sendiri, dan motif hias geometris yang diterapkan sebagai isian dari belahan benda pakai.
  • Kain poleng bali ialah kain bermotif kotak dengan corak hitam dan putih secara berselang-seling. Kain poleng yang biasa dipakai sebagai sarung pada arca dan gendang.
Bab 10 Menggambar Suasana Alam Sekitar dan Pameran Karya
  • Para seniman sanggup menciptakan lukisan yang sangat realis dan indah alasannya terbiasa mengamati objek di sekelilingnya dengan saksama.
  • Bingkai pemandang berupa selembar karton yang belahan tengahnya berlubang persegi empat. Bingkai pemandang berfungsi untuk mengambil sudut pemandangan paling menarik.
  • Memotret pemandangan alam berbeda dengan melukis pemandangan alam. Memotret ialah membidik pemandangan alam secara apa adanya. Objek akan terekam dan tercetak sama dengan kondisi alam sebenarnya. Sebaliknya, dalam melukis diperbolehkan menambah atau mengurangi objek sehingga lukisan tampak lebih indah dan menarik dibandingkan kondisi pemandangan yang sesungguhnya.
  • Pameran seni rupa oleh siswa bertujuan melatih siswa memperkenalkan hasil karya sendiri kepada orang lain, melatih siswa berorganisasi, meningkatkan kecintaan dan prestasi dalam bidang seni rupa, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan. 
  • Dua tahapan yang harus dilalui dalam penyelenggaraan ekspo seni rupa yaitu menyiapkan karya dan menata karya dalam bentuk pameran.
Bab 11 Mengapresiasi Lagu dan Musik Daerah
  • Lagu atau musik kawasan mempunyai persamaan atau perbedaan. Persamaan dan perbedaan itu sanggup dilihat dari segi alat musik, syair, atau melodinya.
  • Musik thek-thek dan musik angklung sama-sama musik bambu. Namun, musik thekthek dan musik angklung mempunyai perbedaan dari cara memainkannya. Musik thek-thek dimainkan dengan cara dipukul. Musik angklung dimainkan dengan cara digoyanggoyangkan.
  • Apresiasi musik merupakan bentuk pengamatan, penilaian, dan penghargaan ter hadap karya musik.
Bab 12 Bermain Musik dan Mementaskan Karya Musik
  • Alat musik ritmis dipakai untuk memainkan irama lagu. Hal terpenting dalam bermain alat musik ritmis yaitu ketukan harus tetap dan sejalan dengan ketetapan birama.
  • Alat musik melodis dipakai untuk memainkan melodi lagu. Hal utama dalam bermain alat musik melodis yaitu ketepatan tinggi rendah dalam bermain alat musik melodis yaitu ketepatan tinggi rendah nada dalam lagu secara sempurna.
  • Teknik bermain alat musik melodis sanggup dilakukan dengan cara memainkan banyak sekali macam tangga nada.
  • Pianika juga sanggup dipakai untuk memainkan akor lagu. Akor ialah susunan tiga nada atau lebih yang terdengar harmonis.
Bab 13 Mengapresiasi Pola Lantai Gerak Tari Nusantara
  • Bentuk dasar pola lantai ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
  • Bentuk pengembangan pola lantai garis lurus antara lain pola lantai horisontal, diagonal, zig-zag, segitiga, dan segi empat.
  • Bentuk pengembangan pola lantai garis lengkung antara lain pola lantai bulat dan angka delapan.
  • Penciptaan pola lantai karya tari harus menyesuaikan dengan jumlah penari, tempat pertunjukan, dan gerak tari.
  • Keindahan pola lantai karya tari sanggup dilihat dari variasi bentuk, maksud atau makna pola lantai, kesesuaian bentuk pola lantai dengan ruangan, serta kesesuaian bentuk pola lantai dengan gerak.
Bab 14 Mempergelarkan Karya Tari
  • Keberhasilan dalam menari kelompok sanggup dicapai jika penari memahami tema tari, hafal seluruh rangkaian gerak tari, mengetahui dan bisa menempatkan diri sesuai pola lantai, bisa engekspresikan wajah sesuai dengan isi tarian, dan bekerja sama dengan baik dengan penari-penari yang lain.
  • Pergelaran karya tari ialah aktivitas mempertunjukkan karya seni tari di depan orang lain.
  • Langkah-langkah pergelaran karya seni tari mencakup pembuatan rencana/ penyusunan kepanitiaan, persiapan, dan pelaksanaan pergelaran.
  • Panitia pergelaran bertugas mengatur dan mempersiapkan kelengkapan pergelaran dengan selalu mengadakan koordinasi atau kolaborasi antaranggota panitia.
  • Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pergelaran karya seni tari yaitu tata rias, tata busana, tata panggung, properti, dan iringan.
Bab 15 Mengapresiasi Kerajinan Benda Mainan Beroda
  • Pada ketika pertama kali diciptakan, roda berbentuk kayu gelondongan.
  • Tujuan pertolongan roda pada beberapa perabot yaitu semoga gampang dalam me mindahkannya.
  • Kegunaan model benda antara lain untuk planning proyek, benda pajangan, dan benda mainan.
  • Model benda beroda antara lain berupa model sepeda, model becak, dan model kendaraan beroda empat balap.
  • Bahan untuk menciptakan model benda beroda antara lain kertas, kayu, foam atau gabus, dan kaleng atau botol bekas.
Bab 16 Berkarya Benda Mainan Beroda
  • Dalam berkarya kerajinan sebaiknya selalu diawali dengan pembuatan gambar rancangan.
  • Gambar rancangan yang baik ialah gambar rancangan yang terperinci dan menarik.
  • Tujuan pembuatan gambar rancangan yaitu memperlihatkan citra bentuk benda dan memperlihatkan informasi materi yang dibutuhkan.
  • Gambar rancangan paling sederhana sanggup diwujudkan dalam bentuk sketsa.
  • Sebelum berangkat belanja alat dan materi untuk berkarya kerajinan, sebaiknya dibuat catatan mengenai kebutuhan alat dan bahan.
Baca juga : Rangkuman Materi Pelajaran IPS Kelas 6 SD/MI Semester 1/2

Daftar Istilah

  • abstrak ialah tidak berwujud, motif abnormal berarti motif yang tidak ibarat suatu objek tertentu
  • akor adalah susunan nada yang terdiri atas tiga nada atau lebih yang terdengar harmonis
  • andante moderato adalah tempo sedang
  • antropologi adalah cabang ilmu yang mempelajari asal-usul manusia, bentuk sik, etika istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau.
  • apresiasi adalah menilai, apresiasi seni berarti menilai karya seni.
  • benda dua dimensi adalah benda yang berukuran panjang dan lebar.
  • benda tiga dimensi adalah benda yang berukuran panjang, lebar, dan tinggi.
  • desainer adalah perancang, desainer busana berarti perancang busana
  • dimensi adalah ukuran
  • display adalah pajangan, meja display berarti meja untuk memajang
  • ekspresi adalah pengungkapan maksud, gagasan, ataupun perasaan
  • estetik adalah nilai keindahan
  • geometris adalah terukur, bentuk geometris berarti bentuk-bentuk yang terukur misal lingkaran, segitiga, setengah lingkaran, dan sebagainya
  • karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, etika atau akal pekerti, tabiat, watak
  • kolektor adalah orang yang hobi mengoleksi benda seni dan barang antik
  • koreografer : adalah ahli mencipta dan mengubah gerak tari
  • motif adalah gambar atau corak pada benda
  • naturalis adalah bebas, alami, bentuk naturalis berarti bentuk-bentuk bebas yang terdapat di alam
  • objek adalah benda atau hal yang menjadi sentra perhatian
  • properti tari adalah alat atau benda yang dipakai oleh penari untuk melaksanakan gerak tari
  • realis adalah nyata atau sesuai aslinya, realisme berarti aliran dalam seni di mana seorang seniman melukiskan objek sesuai atau semirip mungkin dengan objek aslinya
  • repertoar adalah kumpulan komposisi musik yang dipakai dalam pergelaran musik
  • sketsa adalah gambar rancangan yang dibuat dalam waktu singkat dan bersifat sementara
  • simbol adalah gambar atau bentuk yang mengandung makna
  • teknik adalah kepandaian atau cara (membuat suatu benda seni, kerajin an, dan sebagainya).
  • tema adalah pokok pikiran, dasar cerita
  • tifa adalah sejenis gendang kecil yang berasal dari Indonesia Timur
  • tripleks adalah papan berlapis tiga
Lihat Pula : Rangkuman Materi PKn Kelas 6 SD/MI
Semoga rangkuman materi pelajaran dan daftar isitilah dalam pelajaran SBK sanggup memperlihatkan manfaat buat kalian semua yang sedang duduk di kelas 6 SD/MI.
Sumber https://www.bukupaket.com/

Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)

Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik merupakan verbal yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya. Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok. Hampir secara keseluruhan, ragam hias batik sanggup menceritakan tujuan atau cita-cita perorangan atau kelompok tadi. Apabila ragam hias yang diciptakan digunakan berulang-ulang dan terus-menerus maka akan menjadi sebuah kebiasan yang usang kelamaan pula akan terbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat tertentu.
    Berdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik sanggup dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masa dahulu, tetap berlangsung sampai dikala ini. Pembeda kedua istilah batik ini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang ada pada kain batik tersebut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

1. Batik Pedalaman (Klasik)
    Batik pedalaman yaitu pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik-pembatik hanya ditemui di tempat pedalaman. Selain itu, juga tidak sembarang orang sanggup melaksanakan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia mirip Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Oleh lantaran itu pembatik hanya sanggup dijumpai di lingkungan keraton. Batik keraton yaitu batik yang tumbuh dan berkembang di atas dasar-dasar flsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual. Batik tersebut terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi, dan seimbang.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Para pembatik keraton menciptakan batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu memakai banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton menyerupai ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada hukum serta isyarat arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal semenjak jaman ini dan hampir semuanya memakai istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias yang diciptakan pun bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas mirip hitam, biru  tua (wedelan), dan soga/coklat. Ragam hias ini mempunyai makna simbolik yang beragam. Oleh lantaran itu batik dikenal masyarakat sebagai kebudayaan nenek moyang dari tempat Jawa. Batik pedalaman sering disebut juga sebagai batik klasik. Hal ini sesuai dengan beberapa alasan di atas. Namun akhir perkembangan masyarakat, maka batik sanggup keluar dari kalangan keraton dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air, sejalan dengan adanya integrasi budaya.

2. Batik Pesisir
    Batik pesisir yaitu batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akhir dari imbas budaya tempat di luar Pulau Jawa. Selain itu, adanya imbas budaya abnormal mirip Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menimbulkan batik tumbuh dengan banyak sekali corak yang beraneka ragam. Para pembatik tempat pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan (pengisi waktu luang) yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh lantaran itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan bergairah dibandingkan dengan batik keraton. Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang sanggup mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warnawarna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, mirip merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif mempunyai makna sesuai dengan budaya masingmasing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Motif trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang nrimo tanpa syarat, abadi, dan semakin usang semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Motif bunga dan flora mempunyai makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)

Baca juga:


Sejak masa kemudian Indonesia telah memakai produk batik sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari pakaian sampai kebutuhan ritual budaya. Dalam sejarahnya, secara magis pemilihan teknik rintang warna (resist dyeing) pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna menolak imbas roh jahat. Para jago meneliti menurut lukisan-lukisan yang ada pada dinding goa-goa di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan oleh insan purba. Gambar yang paling sering muncul yaitu gambar tapak tangan yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, sanggup digambarkan bahwa teknik perintangan warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep kepercayaan.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
    Dari teknik perintang warna tersebut, semenjak dahulu pula masyarakat Indonesia telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasirangan atau ikat celup (tie dye). Dalam perkembangannya batik menjadi acara berkarya dengan teknik yang sama yaitu merintang kain. Teknik membatik merupakan media yang sanggup mempresentasikan bentuk yang lebih lentur, rinci, rajin, tapi juga mudah. Teknik batik sempurna untuk mempresentasikan bentuk-bentuk flora, fauna, serta sifat-sifat bentuk rumit lainnya.
 Pada batik terdapat ragam hias yang beraneka rupa Jenis Ragam Hias Batik (Batik Pedalaman/Klasik & Pesisir)
(Sumber ref: Buku Seni)

Baca juga:

Prinsip-Prinsip Kerajinan Fungsi Hias Dan Fungsi Pakai (Serta Contohnya)

Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai yakni hal-hal berikut ini:
1. Keunikan Bahan kerajinan
    Sumber daya alam Indonesia yang sanggup dimanfaatkan sebagai materi dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi mempunyai ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya laut. Sumber daya alam yang dihasilkan bahari berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat mempunyai kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi.
    Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan sanggup berasal dari materi alam materi buatan, materi limbah organik, dan materi limbah anorganik. Semua materi sanggup diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan sampai memanfaatkan materi limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang pengrajin hanya memerlukan kreatiftas dan ketekunan untuk sanggup membuat sebuah produk kerajinan yang sanggup dinikmati banyak orang dan bernilai jual.
    Indonesia yang mempunyai kekayaan alam yang beraneka ragam, memberi ide bagi pengrajin Indonesia untuk memanfaatkan materi alam sebagai media atau materi berkreasi. Kreativitas para pengrajin dan seniman semenjak jaman prasejarah sampai kini dari generasi ke generasi dikerjakan secara bebuyutan sampai melahirkan karya kerajinan yang bersifat kedaerahan yang lazim disebut dengan istilah seni tradisional. Setiap tempat mempunyai ciri khas yang unik dan menarik sebagai identitas tempat setempat sesuai dengan materi dasar kerajinan yang terkandung pada setiap daerah.
    Semua macam materi dasar untuk memproduksi kerajinan yang telah disebutkan di atas, sanggup digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah materi dasar kerajinan fungsi hias diharapkan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik materi dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan. Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai. Masing-masing teknik mempunyai kekhasan sesuai dengan karakteristik materi dasar yang digunakan.
    Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat sanggup mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya yakni teknik jahit untuk tekstil memakai alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu memakai alat pahat, teknik rajut untuk serat memakai alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita memakai jarum, dan lain-lain. Namun ada teknik yang tidak memakai alat melainkan cukup hanya memakai tangan saja contohnya; teknik lipat untuk origami dan lain-lain.
    Di bawah ini diperlihatkan aneka macam alat untuk aneka macam teknik yang digunakan dalam berkarya kerajinan.
Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai yakni hal Prinsip-Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai (Serta Contohnya)
Selain itu, masih banyak lagi yang sanggup dipelajari sendiri sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah. Oleh alasannya itu, kita harus mengenal aneka macam teknik dan alat yang digunakan sesuai dengan materi dasar yang digunakan.

Baca juga:



2. Keterampilan Tangan
    Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau pengrajin, dahulunya merupakan proses kerja para tukang berubah menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship). Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan badan dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Ini semakin usang semakin berubah menjadi kerja yang bersifat canggih, bahkan sanggup melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan atau pengrajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan adonan antara aneka macam jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material.
    Kesadaran material, (material consciousness) yakni kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang pengrajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.
Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut pengrajin. Pengrajin yang telah disebutkan di atas yakni seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam membuat sebuah produk. Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, ibarat halnya seorang mekanik. Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih efsien, contohnya dengan alat-alat bantu kerja. Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan tekstil sanggup dikerjakan dengan dukungan alat, meskipun dengan maksud semoga dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak.
Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai yakni hal Prinsip-Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai (Serta Contohnya)
         Misalnya, batik tulis yang sepenuhnya dikerjakan secara manual. Sebagai pengrajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya mempunyai satu konsep karya yang sanggup diproduksi lebih dari satu produk. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan produk tersebut sanggup dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai pola dalam memproduksi kerajinan batik sanggup dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bab membatik, mewarna, melorot, dan melaksanakan fnishing. oleh lantaran itu sanggup dikatakan seorang pengrajin membutuhkan orang lain yang mempunyai keahlian di bidang masing-masing. Dengan demikian, dari proses acara tersebut dihasilkanlah produk kerajinan tekstil yang baik dan layak dipasarkan. Hasil karya kerajinan mempunyai ciri khas yang unik dan menarik.

Baca juga:



3. Unsur Estetik
    Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan insan untuk membuat alat atau barang yang diharapkan dalam kehidupan seharihari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya. Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibuat menurut pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta sentra perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan sanggup meningkatkan gambaran produk kerajinan tersebut.
Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai yakni hal Prinsip-Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai (Serta Contohnya)


4. Unsur Hiasan (Ornament)
    Unsur hiasan (ornament) yakni unsur dekorasi yang dibuat dengan aneka macam cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, 
(a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat sesudah produk kerajinan jawaban dibuat, (b) hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibuat semenjak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.
    Ragam hias merupakan identitas suatu tempat yang mempunyai keunikan dan karakteristik yang berbeda dari tempat satu dengan lainnya. Ragam hias tempat diaplikasikan pada majemuk benda, seperti, kain, gesekan pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, serta asesoris, dan perhiasan. Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil mempunyai nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khazanah kerajinan Indonesia semenjak dahulu sampai sekarang. Kerajinan Indonesia mempunyai ciri khas yang tidak sanggup disamakan dengan negaranegara lainnya. Ragam hias mempunyai makna simbolik, sehingga pengrajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam
hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Namun ragam hias sanggup dimodifkasi menjadi aneka macam bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bab dari kerajinan inovatif.
Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai yakni hal Prinsip-Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai (Serta Contohnya)
    Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Oleh lantaran itu produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda semoga lebih terlihat artistik. Dalam penerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hias
pada produk kerajinan sanggup dilakukan dengan menyesuaikan tujuan dan desain yang dibuat. 
(Sumber ref: Buku Seni)

Baca juga:
Semoga bermanfaat 😊

Proses Pembuatan Batik Disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, Dan Pewarnaan Batik)

Membuat batik sanggup dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain teknik perintangan dengan lilin, teknik colet, dan teknik celup ikat.
Adapun langkah-langkah pembuatan batik adalah:
1. perancangan motif hias dan
2. proses pengerjaan.

1. Perancangan Motif Batik
    Motif batik digambar terlebih dahulu pada kertas atau eksklusif digambar pada kain yang hendak dibatik. Motif batik sanggup berupa motif imajinatif atau motif hasil menjiplak motif batik yang telah ada. Perhatikan pola rancangan gambar ragam hias batik untuk sapu tangan berikut.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)

2. Proses Pengerjaan Batik
a. Persiapan Bahan dan Alat
    Tiap teknik memerlukan materi dan alat yang berbeda. Alat dan materi yang dibutuhkan untuk kedua teknik itu menyerupai berikut.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Alat dan materi membatik dengan teknik perintangan dengan lilin
(B) Alat dan materi membatik dengan teknik celup ikat
b. Proses Pewarnaan Batik
    Proses pewarnaan batik dengan teknik perintangan lilin dan celup ikat sebagai berikut.
1) Teknik Perintangan
a) Ambil kain yang telah diberi gambar motif. Selanjutnya, panasi lilin sehingga meleleh. Tutup bab motif yang tidak diwarnai dengan menggunakan lelehan lilin. Berhati-hatilah ketika meneteskan lelehan lilin pada kain. Jangan hingga lelehan lilin mengenai meja atau lantai, apalagi pakaianmu. Sebaik nya, lapisilah meja atau lantai dengan kertas koran bekas sebelum kau mulai merintangi. Gunakan celemek atau kain pelindung biar lelehan lilin tidak mengenai pakaianmu.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Kain yang telah diberi gambar motif dengan pensil
(B) Menutup sebagian pola dengan lilin
b) Setelah proses perin tangan selesai, tunggulah beberapa menit sehingga lelehan lilin yang menutupi sebagian motif benar-benar kering. Sambil menunggu lelehan lilin mengering siap kan larutan pewarna de ngan komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba warna biru.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mengangin-anginkan kain
(B) Menyiapkan larutan pewarna
c) Masukkan kain ke dalam larutan pewarna.
    Rendam selama kurang lebih 15 menit. Setelah kurang lebih 15 menit kain sanggup diangkat. Lilin-lilin yang masih melekat dibersihkan dengan memasukkan kain ke dalam air panas. Demi kebersihan dan keselamatan, kau sanggup menggunakan sarung tangan karet dalam proses ini.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna
(B) Melarutkan lilin
d) Setelah diangkat dari air panas, kain diangin-anginkan lagi. Perhatikan hasil pewarnaan dengan teknik perintangan. Motif hias yang ditutup atau dirintangi dengan lilin tetap berwarna putih.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mengangin-anginkan kain
(B) Hasil pewarnaan pertama
e) Bagian motif yang tetap putih sanggup kau beri warna lain. Caranya: tutup bab sekelilingnya dengan lilin. Setelah itu kain dicelup kan ke dalam larutan warna. Komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba dengan warna yang berbeda dari warna kesumba pada proses pewarnaan pertama.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Menutup sebagian pola dengan lilin
(B) Menyiapkan larutan pewarna
f) Setelah kurang lebih 15 menit kain diangkat.
    Lilin yang melekat dibersihkan dengan cara dima sukkan ke dalam air panas. Bila semua lilin yang melekat telah hilang kain diangin-anginkan. Lihat hasilnya.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mencelupkan kain ke dalam air panas
(B) Hasil pewarnaan
2) Teknik Celup Ikat
    Teknik celup ikat disebut juga teknik celup rintang. Teknik celup ikat bergotong-royong bukan semata-mata proses pewarnaan, tetapi proses penciptaan motif hias. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah-langkah berikut.
a) Sediakan kain putih po los. Ikatlah beberapa bab dengan menggunakan karet gelang.
Selanjutnya, buat larutan pewarna dengan komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba. Pilih warna sesuai seleramu.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mengikat bab kain
(B) Menyiapkan larutan pewarna
b) Masukkan kain yang telah diikat ke dalam larutan pewarna. Setelah kurang lebih 10 menit kain diangkat, lihatlah hasilnya.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
(A) Mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna
(B) Hasil final dari pewarnaan 
Bagian yang dirintang dengan ikatan karet gelang tetap berwarna putih. Setiap kali selesai membatik, jangan lupa selalu membereskan dan membersihkan semua materi dan alat yang digunakan. Cucilah tangan hingga bersih. Jangan hingga memegang masakan atau minuman dengan tangan yang masih kotor.
(Referensi: BukuSeniBudayadanKetrampilan)

Dalam proses membatik yang sesungguhnya dipakai pewarna tekstil. Jenis pewarna tekstil yang sering dipakai yaitu naptol. Ada materi kimia yang ditambahkan dalam larutan naptol. Bahan-bahan tersebut yaitu garam diazo dan kostik. Bahan-bahan tersebut sanggup kau beli di toko materi kimia atau materi batik. Berikut ini ialah daftar naptol dan garam diazo serta warna yang dihasilkan.
 antara lain teknik perintangan dengan lilin Proses Pembuatan Batik disertai Gambar (Perancangan Motif, Pengerjaan, dan Pewarnaan Batik)
Baca juga: Jenis dan corak batik Indonesia, semoga bermanfaat 😊😊😊

Jenis-Jenis Kerajinan Di Indonesia (Kerajinan Batik, Ukir, Anyaman, Topeng, Tenun, Wayang, Keramik)

1. Kerajinan batik
       Kain batik dibentuk dengan cara melukis dengan memakai canting dan kuas di
atas kain dengan materi lilin yang dipanaskan. Hasil proses membatik tersebut dinamakan batik tulis.

2. Kerajinan ukir
       Kerajinan ukir di antara lain berupa seni ukir kayu dan seni ukir logam. Daerah-daerah penghasil
kerajinan ukir kayu di Nusantara, di antaranya yaitu Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura, dan Sumatra.
       Kerajinan ukir logam terbuat dari perak, tembaga, emas, dan kuningan. Proses pembuatan kerajinan logam banyak memakai teknik cetak atau cor, tempa, toreh, dan penyepuhan. Daerah penghasil kerajinan logam di Nusantara, antara lain Jawa Tengah dan Yogyakarta.

3. Kerajinan anyaman
       Anyaman banyak kita jumpai, baik berupa benda pakai maupun benda hias. Anyaman dibentuk dari materi alami dan materi sintetis. Bahan-bahan alami yang digunakan, antara lain bambu, rotan, daun mendong, dan janur.
       Bahan-bahan sintetis yang digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas. Daerah penghasil kerajinan anyaman, antara lain Bali, Kudus, Kedu, Tasikmalaya, dan Tangerang.

4. Kerajinan topeng
       Topeng merupakan hasil karya seni kerajinan yang sanggup dipakai untuk keperluan perlengkapan tari dan hiasan. Kerajinan topeng umumnya dibentuk dari materi kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, antara lain Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap tempat mempunyai ciri khas topeng yang berbeda.

5. Kerajinan tenun
       Tenun merupakan hasil kerajinan tradisional yang dibentuk dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, dan Palembang. Motif yang dibentuk pun berlainan di setiap daerah. Berbagai motif tenun dari Palembang, antara lain mawar Jepang, bagus manis, bintang berantai, nago
besaung, dan bunga cino.
       Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket.
Keduanya berbeda dalam teknik dan materi yang digunakan. Berbeda dengan tenun ikat, pada songket
menerima suplemen benang emas yang diletakkan dengan teknik tusuk dan cukit.
 Kain batik dibentuk dengan cara melukis dengan memakai canting dan kuas di Jenis-Jenis Kerajinan Di Indonesia (Kerajinan Batik, Ukir, Anyaman, Topeng, Tenun, Wayang, Keramik)
 Kain batik dibentuk dengan cara melukis dengan memakai canting dan kuas di Jenis-Jenis Kerajinan Di Indonesia (Kerajinan Batik, Ukir, Anyaman, Topeng, Tenun, Wayang, Keramik)
6. Kerajinan wayang
       Wayang merupakan budaya orisinil Nusantara, yang ceritanya berasal dari budaya Hindu India. Wayang dibentuk untuk seni pertunjukan sekaligus sebagai hiasan. Jenis wayang terdiri atas wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau dan wayang golek yang terbuat dari kayu. Daerah penghasil kerajinan wayang, di antaranya Bali, Yogyakarta, dan Surakarta.

7. Kerajinan keramik
       Keramik merupakan hasil karya seni kerajinan yang berbahan dasar dari tanah. Hasil kerajinan keramik sangat beragam, ibarat vas bunga, guci, mangkuk, cangkir, dan lain-lain. Daerah penghasil kerajinan keramik yang populer di Nusantara, di antaranya Kasongan (Yogyakarta), Sompok, dan Mayong (Jepara).