Showing posts with label Seni Rupa. Show all posts
Showing posts with label Seni Rupa. Show all posts

Teknik Pembuatan Miniatur Rumah, Menciptakan Rancangan, Dan Konstruksi Miniatur Rumah

Teknik Pembuatan Miniatur Rumah
    Teknik dasar yang biasa dipakai untuk menciptakan sebuah miniatur rumah ialah teknik persambungan. Teknik persambungan merupakan sebuah teknik yang dipakai untuk menyambungkan atau menggabungkan dua buah benda atau lebih. Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum. Kedua jenis tersebut sebagai berikut.
a. Teknik Pembuatan Miniatur Rumah dengan Sambungan Tetap (Permanent Joint)
    Sambungan tetap merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak sanggup dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contoh sambungan ini ialah sambungan dengan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).
b. Teknik Pembuatan Miniatur Rumah dengan Sambungan Tidak Tetap (Semi Permanent)
    Sambungan tidak tetap merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih sanggup dibongkar pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya: Sambungan mur-baut/ulir (screwed joint) dan sambungan pasak (keys joint).

 Teknik dasar yang biasa dipakai untuk menciptakan sebuah miniatur rumah ialah teknik persa Teknik Pembuatan Miniatur Rumah, Membuat Rancangan, dan Konstruksi Miniatur Rumah

Membuat Rancangan Konstruksi Miniatur Rumah
    Langkah pertama yang harus kau lakukan dalam menciptakan miniatur rumah ialah menciptakan rancangan. Rancangan ini berfungsi sebagai citra umum dan aliran seseorang dalam menghasilkan sebuah karya produk. Rancangan yang kau buat pada tahap ini mencakup rancangan bentuk atau sketsa dan rancangan pembuatan.
a. Rancangan Bentuk atau Sketsa
    Rancangan bentuk atau sketsa merupakan sebuah citra bagaimana bentuk rumah yang akan dibuat. Dalam tahap pembuatan rancangan ini kau perlu menuangkan seluruh daya kreativitasmu semoga rancangan yang kau buat sanggup sebagus mungkin. Sketsa tersebut sanggup dibentuk dengan cara manual maupun memakai teknologi komputer. Dengan dibuatnya sketsa ini maka proses pembuatan yang akan dilakukan menjadi lebih mudah. Selain itu, dengan adanya rancangan ini kau juga sanggup memilih materi dan alat yang sanggup digunakan.
b. Rancangan Proses Pembuatan
    Selain rancangan yang berupa sketsa, rancangan proses pembuatan pun perlu dibentuk semoga aktivitas produksi miniatur rumah yang kita lakukan menjadi terarah. Rancangan ini mencakup rancangan alat dan materi yang dipakai serta langkah kerja pembuatannya sesuai dengan gambar sketsa yang telah dibentuk sebelumnya.

Membuat Konstruksi Miniatur Rumah
a. Menyiapkan Alat dan Bahan
    Alat dan materi harus disiapkan menurut rancangan yang telah dibentuk sebelumnya. Dengan demikian, penyediaan materi yang hiperbola sanggup dihindari. Oleh lantaran itu, sediakanlah materi yang benar-benar diperlukan.

b. Membuat Miniatur Rumah Berdasarkan Rancangan
    Setelah rancangan, alat, dan materi siap, kau sanggup mulai menciptakan miniatur rumah. Proses pembuatan harus mengacu pada rancangan yang telah dibentuk sebelumnya. Namun, bukan berarti kau dilarang menambah atau mengurangi langkah pengerjaan. Kamu sanggup mengembangkannya asal tidak terlalu berbeda jauh dari rancangan yang telah dibuat. Jika perubahan yang dilakukan terlalu berbeda jauh, maka miniatur rumah yang akan kau hasilkan kemungkinan besar tidak akan sesuai dengan rancangan semula atau bahkan gagal.
Adapun hal-hal yang juga harus diperhatikan dalam tahap proses pembuatan konstruksi miniatur rumah, sebagai berikut.
1) Alas Maket
    Pembuatan maket biasanya diawali dengan pembuatan bantalan maket. Alas maket merupakan sebuah daerah dimana kita sanggup membangun rumah di atasnya. Alas maket ini seumpama daratan atau tanah yang akan dibangun. Alas maket ini sanggup dibentuk dari materi triplek ataupun karton seluas ukuran yang sudah kita tentukan. Luas bantalan ini dihitung menurut jumlah luas bangunan ditambah dengan luas tanah. Selain itu, sanggup ditambah dengan luas tanah di sekeliling dan untuk jalan di depan rumah.
2) Lantai
    Lantai merupakan dasar sebuah bangunan. Lantai ini sanggup dibentuk sesuai kebutuhan tergantung pada berapa lantai rumah yang akan dibuat. Jika terdapat beberapa lantai (rumah bertingkat) kita harus membuatnya berbeda bentuk dan ukuran sesuai sketsa yang kita rancang sebelumnya. Walaupun, tidak nampak dari luar.
3) Dinding
    Dalam pembuatan dinding, kita harus mengikuti bentuk lantai yang telah kita buat, walaupun nanti akan ada beberapa tambahan bentuk yang terdapat pada sisi dinding tersebut. Yang perlu diingat bahwa pada dinding terdapat pintu, jendela dan ventilasi, maka kita perlu memotong dan melubangi materi yang dipakai untuk hal tersebut. Saat pemotongan, materi yang kita buat harus benar-benar mempunyai ukuran yang sama pada tiap-tiap sisi semoga menghasilkan dinding yang tegak lurus.
    Selanjutnya, menempelkan sisi potongan dinding pada skema atau lantai yang telah dibuat. Untuk menciptakan dinding yang berbentuk lengkung sanggup memakai alternatif lain contohnya pipa, botol plastik, bambu atau apa saja yang mempunyai skala dan bentuk yang benar-benar lengkung.
4) Atap
    Atap merupakan bab tersulit dalam pembuatan sebuah rumah. Kita harus mengukur kemiringannya. Jika kita kurang sempurna mengukur kemiringannya maka bentuk atap tersebut tidak akan cocok ketika dipasangkan pada dinding yang telah dibuat. Pembuatan atap diadaptasi dengan perencanaan atap yang sudah ditentukan sebelumnya.
5) Pewarnaan
    Kegiatan pewarnaan dilakukan untuk menambah keindahan pada miniatur rumah yang dibuat. Namun, tahap pewarnaan ini justru memerlukan ketelitian dan kerapian yang tinggi. Berikut ini ialah beberapa teknik yang dipakai dalam pewarnaan bagian-bagian rumah lantaran setiap bab memerlukan penanganan khusus.
  • Pewarnaan jendela, pintu dan ventilasi sebaiknya dirangkai di dinding sebelum dinding dirangkai di lantai. Pengecatan pintu, jendela dan ventilasi sanggup memakai cat, skotlet atau memprint foto kayu. Untuk dinding sanggup dipakai cat, kertas berwarna, skotlet, stiker, memprint contoh dan ornamen sesuai dengan gambar yang diambil dari foto asli. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan sebelum dinding dirangkai di lantai. Untuk menghasilkan pewarnaan yang manis dan terlihat rata sanggup dipakai cat semprot.
  • Untuk atap sanggup memakai karton yang diambil lapisan dalamnya, sendok kayu es krim yang dipotong-potong skalatis, ijuk, atau materi lainnya yang sesuai dengan bentuk atap yang diinginkan dengan tetap mengingat ukuran yang sesuai skala. Setelah semua sudah diwarnai, semua bab terluar dilapisi stiker bening semoga terlindung dari air dan cuaca sehingga menjadi lebih awet.

6) Pemasangan
    Tahap selesai dalam pembuatan sebuah miniatur rumah ialah pemasangan semua materi yang sudah dibuat, yang mencakup pemasangan miniatur rumah pada bantalan maket, pemasangan aksesoris pada bantalan maket dan pemasangan bagian-bagian lainnya sehingga menciptakan miniatur rumah yang dibentuk menjadi semakin istimewa.

Baca juga:

Contoh Dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah
1. Lem dan double tape, sebagai perekat.
2. Penggaris, gunting , dan cutter sebagai alat bantu kerja.
3. Styrofoam dan kertas karton untuk membangun rumah pohon.
4. Kuas dan cat warna untuk mewarnai rumah.
Untuk lebih jelasnya mengenai alat dan materi ini sanggup dibaca pada link berikut ini:


Langkah-Langkah Pembuatan Miniatur Rumah
1. Gambarlah desain rumah yang akan dibentuk terlebih dahulu sanggup dengan denah atau melalui komputer
Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah Contoh dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

2. Gambar denah rumah yang akan dibentuk pada Styrofoam

3. Iris-iris styrofoam sesuai teladan yang telah ada
Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah Contoh dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

4. Tempelkan satu persatu belahan sesuai bentuk rumah yang akan dibuat
Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah Contoh dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

5. Warnai belahan styrofoam sesuai dengan bentuk desain yang diinginkan
Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah Contoh dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

6. Percantik rumah dengan tanaman, manik-manik, jalan, dan tanaman.
Alat dan Bahan dakam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah Contoh dan Gambar Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah

Melakukan Penyelesaian Akhir (Finishing) Pembuatan Miniatur Rumah
    Penyelesaian simpulan (fnishing) dibutuhkan untuk mempercantik miniatur rumah. Kegiatan fnishing ini sanggup dilakukan dengan menambah warna, hiasan-hiasan di sekitar rumah, menambah halaman atau menambah hal-hal lainnya yang sanggup menciptakan miniatur rumah menjadi semakin bagus.
Di samping itu, sebelum memulai proses pembuatan kita harus memerhatikan beberapa keselamatan kerja berikut demi keamanan dan kenyaman dirimu maupun orang lain.

  1. Keselamatan diri ketika bekerja.
  2. Keselamatan benda yang dipakai ketika bekerja.
  3. Keselamatan lingkungan daerah kau bekerja jangan hingga kotor
  4. Jangan lupa, keselamatan orang lain atau sobat kalian jangan hingga menimbulkan kecelakaan.
  5. Gunakanlah sarung tangan untuk mencegah dan melindungi tangan kalian dari benda tajam ataupun lem.

Alat Dan Materi Untuk Menciptakan Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)

Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit. Kita sanggup memakai alat dan materi yang ada di sekitar kita.
a. Alat-Alat untuk Membuat Miniatur Rumah
    Berikut ini ialah beberapa alat yang sanggup dipakai untuk menciptakan sebuah miniatur rumah.
1. Penggaris
    Penggaris merupakan sebuah alat yang sanggup dipakai untuk mengukur panjang suatu benda. Dalam pembuatan sebuah rumah sederhana terkadang diharapkan teknik pengukuran supaya materi yang dipakai mempunyai ukuran yang sama atau diinginkan sehingga terlihat rapi.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
2. Gunting
    Gunting merupakan alat yang dipakai untuk memotong materi yang tipis, seperti: kertas, plastik tipis, pakaian, tali dan kabel. Gunting sangat baik untuk memotong bentuk garis lurus atau pola melingkar.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
3. Cutter
    Cutter merupakan alat yang sanggup dipakai untuk memotong bahan. Cutter mempunyai fungsi yang sama dengan gunting, tetapi cara penggunaan kedua alat ini berbeda. Cutter biasanya mempunyai tingkat ketelitian dan kerapian yang lebih baik dibandingkan gunting. Cutter bisa memotong bentuk pola dengan ukuran kecil dan sanggup memulai memotong dari bab tengah/dalam suatu bentuk.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
4. Kuas
    Kuas ialah alat untuk mengecat miniatur rumah yang kita buat supaya menjadi lebih indah pada dikala diberi warna. Kuas mempunyai ukuran, bentuk dan materi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)


b. Bahan-Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah
    Sementara itu, materi utama yang biasanya dipakai untuk menciptakan sebuah miniatur rumah sebagai berikut.
1. Polistirena/Styrofoam
    Styrofoam yang mempunyai nama orisinil polistirena foam telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bahan ini awal keberadaanya dimanfaatkan sebagai materi isolator pada materi konstruksi bangunan. Namun seiring perkembangan zaman, materi ini banyak dipakai untuk menciptakan miniatur konstruksi.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
2. Korek Api
    Korek api atau disebut juga dengan geretan atau pematik ialah sebuah alat untuk menyalakan api. Korek api banyak dijual di toko-toko atau warung-warung dalam bentuk paket atau kotak. Korek api sanggup dipakai untuk menciptakan sebuah miniatur rumah sederhana dengan dukungan lem dan triplek.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
3. Stik Es Krim
    Stik es krim merupakan sebuah alat yang biasa dipakai sebagai pegangan dalam menu es krim. Selain itu, stik ini juga mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesenian alasannya keunikan dan keekonomisannya. Stik es krim telah banyak dipakai untuk menciptakan bingkai foto, hiasan dinding, ataupun miniatur rumah.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
4. Kardus
    Kardus merupakan suatu barang yang biasanya dipakai sebagai materi untuk melindungi atau mengemas suatu produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen. Kardus dibentuk dari materi dasar berupa kertas yang gampang rusak. Selain sebagai materi untuk kemasan, kardus juga banyak dipakai untuk materi keterampilan.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
5. Triplek
    Triplek atau kayu lapis terbuat dari materi kayu solid yang diolah menjadi beberapa lembaran tipis atau lapisan kayu yang arah seratnya disusun saling melintang antara lembaran bawah secara bersamaan dengan perekat khusus sehingga didapatkan materi yang kuat. Kayu lapis ini banyak dipakai untuk pekerjaan konstruksi. Salah satunya banyak dipakai untuk menciptakan konstruksi miniatur rumah sederhana.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
6. Perekat
    Perekat sanggup dipakai dalam kegiatan seni dan kerajinan, misalnya dalam menciptakan miniatur konstruksi rumah. Perekat yang sanggup dipakai antara lain power glue, double tape, dan selotip. Perekat dipakai untuk mempersatukan potongan bahan-bahan rancangan karya seni atau kerajinan.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)


Dalam menciptakan sebuah produk konstruksi miniatur rumah, hal yang terlebih dahulu diperhatikan ialah mengenal bagian-bagian dasar sebuah rumah. Tahap selanjutnya ialah mengidentifkasi bahan, alat, serta teknik pembuatan yang sanggup dipakai untuk menciptakan sebuah konstruksi miniatur rumah. Setelah itu, barulah menciptakan sebuah konstruksi miniatur rumah dengan memerhatikan mekanisme pembuatan dan keselamatan kerja serta potensi yang ada di lingkungan sekitarmu.
Bagian-bagian Dasar Rumah
    Rumah merupakan salah satu kawasan tinggal yang dipakai insan untuk berlindung dari imbas cuaca ataupun beristirahat dari acara yang dilakukannya di luar. Pada umumnya sebuah rumah mempunyai tiga bab dasar yang harus selalu ada untuk bisa disebut rumah. Bagian-bagian tersebut sebagai berikut.
1. Bagian Bawah/Dasar
    Bagian ini terletak di bab bawah atau disebut juga lantai. Lantai sebuah rumah sanggup terbuat dari aneka macam macam jenis materi menyerupai tanah, keramik, kayu, dll. Hal ini tergantung pada cita-cita para pemilik rumah.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
2. Bagian Tengah/Ruangan Rumah
    Bagian ini terletak di bab tengah. Bagian ini terdiri dari dinding, pintu, jendela, dan ruangan/kamar. Idealnya sebuah rumah mempunyai lima ruangan utama yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dan dapur.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)
3. Bagian Atas/Penutup Rumah
    Layaknya menyerupai helm yang melindungi kepala kita dari segala benturan, model dan materi bab atas rumah harus berpengaruh dan kokoh. Fungsinya untuk melindungi ruang yang ada di bawahnya, menahan radiasi panas berlebih, melindungi dari hujan dan menghambat pergerakan angin yang biasanya membawa debu. Bagian atas sebuah rumah biasanya terdiri dari atap, ring balok, plafond, konsol, selasar dan pergola.
 Membuat sebuah miniatur rumah tidaklah sulit Alat dan Bahan untuk Membuat Miniatur Rumah | Bagian-Bagian Dasar Rumah (Bagian Dasar, Tengah, Atas Rumah)

Baca juga:

Jenis-Jenis Sulam, Jenis Bacokan Sulam, Hasil Selesai Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, Dan Sulam Pita)

Sulam biasa disebut juga dengan bordir, yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak memakai materi dasar benang katun. Saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang digunakan untuk sulaman berbedabeda berdasarkan tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah digunakan untuk menciptakan sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern memakai benang sulam dari katun atau rayon.
    Pada umumnya sulaman dengan benang memakai beberapa jenis tusuk dasar mirip tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai,melekat benang, batang, dan sebagainya. Coba perhatikan pada gambar di bawah ini.
 yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau materi Jenis-Jenis Sulam, Jenis Tusukan Sulam, Hasil Akhir Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Sulam Pita)
    Pada masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Sumatera Barat, sulaman telah mempengaruhi kehidupan masyarakat kaum perempuan. Perempuan Minang diharuskan mempunyai keterampilan menyulam semenjak bawah umur sebagai bekal keterampilan di masa datang. Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para wanita tersebut tidak merasa menjadi beban. Oleh alasannya yakni itu, di kawasan ini banyak berkembang aneka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan khas. 
Jenis-jenis sulaman yang berkembang dikala ini yakni sebagai berikut.
1. Sulam kepala peniti
    Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur ibarat kepala jarum pentul yang berukuran kecil. DI Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
 yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau materi Jenis-Jenis Sulam, Jenis Tusukan Sulam, Hasil Akhir Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Sulam Pita)

2. Sulam bayang
    Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bab dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bab ataskain dasar.
 yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau materi Jenis-Jenis Sulam, Jenis Tusukan Sulam, Hasil Akhir Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Sulam Pita)

3. Sulam renda bangku
    Sulam renda dingklik merupakan jenis sulam yang mempunyai fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat diatas dingklik kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
 yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau materi Jenis-Jenis Sulam, Jenis Tusukan Sulam, Hasil Akhir Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Sulam Pita)

4. Sulam pita
    Sulam pita memakai pita-pita dengan aneka macam ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini memakai jarum sulam atau jarum kasur yang mempunyai lubang benang dengan berukuran besar
 yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau materi Jenis-Jenis Sulam, Jenis Tusukan Sulam, Hasil Akhir Sulam (Sulam Kepala Peniti, Bayang, Renda Bangku, dan Sulam Pita)

Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara bebuyutan oleh masyarakat Sumatra Barat yakni jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku. Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa kawasan lain, termasuk masyarakat Jakarta. Para wanita masa sekarang sudah mulai mencicipi manfaat dari menciptakan sulaman yaitu acara pengisi waktu luang dan penghilang stres dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun tidak hanya sekedar itu saja, kebanyakan orang menyulam alasannya yakni kecintaannya terhadap acara tersebut. Jika tidak mencicipi bahagia belum tentu pekerjaan sanggup selesai dengan baik.

Hasil final sulaman sanggup dibedakan menjadi berikut ini.
  1. Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
  2. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang mirip menerawang.
  3. Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.


Kegiatan menyulam sudah semenjak usang dikenal dalam kehidupan manusia. Bahkan, usia sulaman sanggup dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian yaitu semenjak ribuan tahun silam. Masyarakat di aneka macam negara juga telah mengenal sulam ini dengan baik. Bukti-bukti sejarah telah mengatakan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah usang mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah mereka. 

Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)

Proses Pembuatan Batik
    Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik tulis, serta teknik adonan cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukkan dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Motif yang dibentuk diperhitungkan dengan ilmu ukur sehingga alhasil akan sesuai dengan keinginan. Batik cap tidak memerlukan teladan di atas kertas. Dengan memakai cap, pengrajin sudah mengetahui secara niscaya teladan yang akan dihasilkan.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
Batik tulis dikerjakan dengan memakai canting dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Bentuk gambar pada batik tulis nampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif sanggup lebih kecil dibandingkan dengan batik cap. Meskipun demikian, batik tulis sanggup pula dibentuk mengulang bentuk. Oleh alasannya yaitu itu, diharapkan teladan yang dibentuk pada kertas teladan dengan ukuran sebesar kain. Gambar batik tulis sanggup dilihat pada kedua sisi kain. Gambar tampak lebih rata (tembus bolak-balik), terutama batik tulis yang halus. Sementara itu batik dengan teknik adonan cap dan tulis diperuntukkan untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya semoga pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah.
    Proses pembuatan batik tulis terdiri dari aneka macam versi sesuai kebiasaan dan kebutuhan pengrajin di masing-masing daerah. Istilah yang dipakai dalam pembatikan biasanya memakai istilah dalam bahasa Jawa.

Proses pembatikan sanggup diuraikan sebagai berikut:
1) Nganji
    Pemberian kanji sehabis kain dicuci. Kegiatan sumbangan kanji sanggup dilakukan sesuai impian dan kebiasaan.
2) Ngemplong
    Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul memakai alat pemukul dari kayu semoga kain tidak kaku dan gampang menyerap malam dan warna.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
3) Nyungging
    Membuat teladan di atas kertas.
4) Nuaplak
    Menjiplak teladan dari kertas ke kain.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
5) Nglowong
    Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
6) Ngiseni
    Memberi isian motif ke dalam teladan besar.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
7) Nembok
    Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam semoga tetap berwarna putih ketika dilorot.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
8) Nyolet
    Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
9) Nyelup
    Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
10) Mopok
    Memberi isian pada latar belakang pola.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
11) Nglorod
    Membuang lilin/malam yang sudah tidak diharapkan lagi semoga motif batik terlihat.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
12) Nanahi
    Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)
13) Selanjutnya sanggup dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan
 Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik Proses Pembuatan Batik (Nganji, Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok, Nglorod, Nglorod, Pelorotan)

Bahan Dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, Dan Kompor)

Bahan Produksi Batik
    Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih, malam, dan zat pewarna sintetis atau alami.
1) Kain putih
    Kain katun putih yang biasa digunakan yaitu kain primissima, kain prima, kain merses, kain sutra, dan katun doby. Kain katun lebih gampang menyerap zat warna dengan baik dibanding jenis poliester.
Di bawah ini beberapa teladan kain katun yaitu kain katun jenis Primissima dan Katun Sutra
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
2) Malam/Lilin
    Lilin yang biasa disebut malam ialah materi yang dipergunakan untuk membatik. Sebelum digunakan, lillin atau malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap, pada kain tidak gampang copot ketika pencelupan, tetapi sanggup dengan gampang lepas ketika proses pelorotan Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk merintang warna semoga tidak masuk ke dalam serat kain di pecahan yang tidak dikehendaki. Bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
3) Zat Pewarna Batik
    Pewarna batik terdapat dua jenis yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis berbentuk bubuk, penggunaannya harus dilarutkan air terlebih dahulu. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol, indigosol, reaktif, dan frozen. Sedangkan pewarna alami berbentuk padat yang direbus dalam beberapa jam, sampai menghasilkan ekstrak zat warna alamnya. Pewarna alami di antaranya kayu secang, kulit manggis, daun indigo, dan jelawe.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)


Alat Produksi Batik
    Peralatan batik terdiri dari banyak sekali macam, namun yang utama yaitu kompor, wajan, dan canting.
1) Canting
    Canting yaitu alat yang digunakan untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting terdiri dari canting tulis dan canting cap. Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Canting tulis terdiri dari beberapa cecek (lubang), ada yang terdiri dari satu dengan banyak sekali ukuran kecil, sedang dan besar. Selain itu, ada yang mempunyai cucuk 2 dan cucuk 3. Bahkan, perkembangan teknologi telah menggerakkan generasi muda untuk membuat canting yang sanggup dikendalikan dengan listrik. Canting jenis ini tidak membutuhkan kompor untuk memanaskan malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Canting cap yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibuat sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki. Motif pada cap cenderung pengulangan. Cap digunakan dengan maksud mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Membatik dengan cap harus dialasi dengan materi berlapis-lapis yang berisi karung, spon, kain, dan plastik. Spon digunakan untuk menampung air, semoga ganjal dalam keadan lembab, untuk mempercepat kekeringan malam ketika dicap ke atas kain. Selain itu diperlukan wajan malam tersendiri yang berukuran lingkaran dan lebar, yang sanggup menampung alat cap yang digunakan.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
2) Kompor
    Kompor yaitu alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa digunakan yaitu kompor dengan materi bakar minyak. Namun kini ini juga telah banyak digunakan kompor jenis listrik dan gas mengingat materi bakar minyak tanah semakin sulit dicari. Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya gampang diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa memakai alat lain.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)
Adapun alat lain yang digunakan dalam membatik di antaranya dingklik; kursi pendek, pemidangan atau gawangan untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola batik, ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
 Bahan utama yang digunakan dalam membatik yaitu kain katun putih Bahan dan Alat Produksi Batik (Kain Putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna, Canting, dan Kompor)