Berdasarkan penyajiannya, tari Keurseus sanggup dibedakan atas tari Lenyepan, tari Gawil, dan tari Kawitan.
a. Tari Lenyepan
Struktur koreografi tari Lenyepan terdiri atas gerak pokok lalamba dan patokan gerak tari. Gerak pokok lalamba meliputi:
1) Sembahan, yaitu calik sila mando atau sineba dan deku lonjor atau calik jengkeng.
2) Adeg-adeg, yaitu adeg-adeg lontang, jiwir sinjang, pundak, pocapa, laras, dan laras konda lenyep (ungkleuk tujuh).
Patokan gerak tari meliputi jangkung ilo, gedut, mincid cicing atau aced (dobelan dan saruk lontang), keupat, tindak tilu, jalak pengkor atau engkeg gigir, sekar datang atau santana, baksarai atau mamandapan, dan sembahan. Selain kedua gerakan tersebut, terdapat juga gerak selut, dobelan, dan keupat ukel.
Gending pengiring tari Lenyepan yakni gamelan berlaras pelog atau slendro. Jenis lagu yang dipakai sebagai pengiring tari Lenyepan yakni lagu yang berpola irama sawilet, dua wilet, dan lalamba. Lagu-lagu tersebut antara lain:
1) Sulanjana dengan karakter gancang (cepat).
2) Renggong gede dengan karakter gancang (cepat).
3) Udan mas dengan karakter lamban atau lalamba.4) Banjarsinom dengan karakter lambat sekali atau lalamba.
5) Banjar jumut dengan karakter lalamba.
a. Tari Lenyepan
Struktur koreografi tari Lenyepan terdiri atas gerak pokok lalamba dan patokan gerak tari. Gerak pokok lalamba meliputi:
1) Sembahan, yaitu calik sila mando atau sineba dan deku lonjor atau calik jengkeng.
2) Adeg-adeg, yaitu adeg-adeg lontang, jiwir sinjang, pundak, pocapa, laras, dan laras konda lenyep (ungkleuk tujuh).
Patokan gerak tari meliputi jangkung ilo, gedut, mincid cicing atau aced (dobelan dan saruk lontang), keupat, tindak tilu, jalak pengkor atau engkeg gigir, sekar datang atau santana, baksarai atau mamandapan, dan sembahan. Selain kedua gerakan tersebut, terdapat juga gerak selut, dobelan, dan keupat ukel.
Gending pengiring tari Lenyepan yakni gamelan berlaras pelog atau slendro. Jenis lagu yang dipakai sebagai pengiring tari Lenyepan yakni lagu yang berpola irama sawilet, dua wilet, dan lalamba. Lagu-lagu tersebut antara lain:
1) Sulanjana dengan karakter gancang (cepat).
2) Renggong gede dengan karakter gancang (cepat).
3) Udan mas dengan karakter lamban atau lalamba.4) Banjarsinom dengan karakter lambat sekali atau lalamba.
5) Banjar jumut dengan karakter lalamba.
b. Tari Gawil
Tari Gawil yakni salah satu tarian dalam rumpun tari Keurseus. Nama ini diambil dari nama lagu yang mempunyai ciri khas yang menonjol, di antaranya yakni keselarasan contoh irama dengan karakter tarian yang mengungkapkan kegembiraan dan kelincahan.
Struktur koreografi tari Gawil terdiri atas keupat, calik jengkeng, adeg-adeg I, laras konda, jangkung ilo, gedut, mincid I, keupat, tindak tilu, engkeg gigir, santanaan, mincid II, naek kering, adeg-adeg capang, laras konda, jangkung ilo, gedut, mincid cicing, keupat, engkeg gigir, pakbang, baksarai atau mamandapan, dan sembahan.
c. Tari Kawitan
Kawitan diambil dari bahasa Sunda, yang artinya permulaan atau pembukaan. Walaupun namanya pembukaan, tetapi menu tari tersebut bukan sebagai pembuka pada suatu pergelaran. Nama tari tersebut diambil dari lagu yang berjudul Kawitan.
Koreografi tari Kawitan mempunyai tiga tahapan karakter, yaitu lenyep, lanyap (ladak), dan monggawa lungguh. Sedangkan, ragam geraknya dibagi atas:
1) Gerak pokok tari Kawitan meliputi sembahan, adeg-adeg, laras kondang, jangkung ilo, gedut, mincid, keupat, tindak tilu, jalak pengkor atau engkeg gigir, pakbang atau barongsayan, capang atau pocapa sonteng, dan sekar datang atau santana. (seni tari Atang dan Rama)
2) Gerak penghubung meliputi selut, ukel, usik, usik malik, gilir, geser, dan jangkung reundeuk.
3) Gerak peralihan meliputi cindeuk, galeong, gedig, mincid gelayar, mincid jalak pengkor, dan raras.
4) Gerak pelengkap, antara lain alung soder, capit soder, jiwir sinjang, kebut soder, nimang soder, kepret soder, nanggeuy soder, ngepeul soder, bahu soder, sampay soder, sangsang soder, dan sepak soder.
5) Gerak khusus, hanya terdapat dalam perwatakan tertentu. Sedangkan geraknya yakni keupat, calik jengkeng atau sembahan, adeg-adeg, jangkung ilo, gedut, sekar tiba, keupat anca, jalak pengkor, tindak tilu, engkeg gigir, santana, naek kering II, adeg-adeg, capang, laras konda, cikalongan, jangkung ilo, gedut, adeg-adeg campang, engkeg gigir, mincid, dan pakbang.
Pengiringnya yakni lagu Gawil. Karakter tarian tersebut yakni naek kering II, bahu soder, barongsayan, lontangan, pakbang, mincid jalak pengkor, baksarai atau mamandapan, duduk jengkeng, sembahan, dan gedig.
Tari Gawil yakni salah satu tarian dalam rumpun tari Keurseus. Nama ini diambil dari nama lagu yang mempunyai ciri khas yang menonjol, di antaranya yakni keselarasan contoh irama dengan karakter tarian yang mengungkapkan kegembiraan dan kelincahan.
Struktur koreografi tari Gawil terdiri atas keupat, calik jengkeng, adeg-adeg I, laras konda, jangkung ilo, gedut, mincid I, keupat, tindak tilu, engkeg gigir, santanaan, mincid II, naek kering, adeg-adeg capang, laras konda, jangkung ilo, gedut, mincid cicing, keupat, engkeg gigir, pakbang, baksarai atau mamandapan, dan sembahan.
c. Tari Kawitan
Kawitan diambil dari bahasa Sunda, yang artinya permulaan atau pembukaan. Walaupun namanya pembukaan, tetapi menu tari tersebut bukan sebagai pembuka pada suatu pergelaran. Nama tari tersebut diambil dari lagu yang berjudul Kawitan.
Koreografi tari Kawitan mempunyai tiga tahapan karakter, yaitu lenyep, lanyap (ladak), dan monggawa lungguh. Sedangkan, ragam geraknya dibagi atas:
1) Gerak pokok tari Kawitan meliputi sembahan, adeg-adeg, laras kondang, jangkung ilo, gedut, mincid, keupat, tindak tilu, jalak pengkor atau engkeg gigir, pakbang atau barongsayan, capang atau pocapa sonteng, dan sekar datang atau santana. (seni tari Atang dan Rama)
2) Gerak penghubung meliputi selut, ukel, usik, usik malik, gilir, geser, dan jangkung reundeuk.
3) Gerak peralihan meliputi cindeuk, galeong, gedig, mincid gelayar, mincid jalak pengkor, dan raras.
4) Gerak pelengkap, antara lain alung soder, capit soder, jiwir sinjang, kebut soder, nimang soder, kepret soder, nanggeuy soder, ngepeul soder, bahu soder, sampay soder, sangsang soder, dan sepak soder.
5) Gerak khusus, hanya terdapat dalam perwatakan tertentu. Sedangkan geraknya yakni keupat, calik jengkeng atau sembahan, adeg-adeg, jangkung ilo, gedut, sekar tiba, keupat anca, jalak pengkor, tindak tilu, engkeg gigir, santana, naek kering II, adeg-adeg, capang, laras konda, cikalongan, jangkung ilo, gedut, adeg-adeg campang, engkeg gigir, mincid, dan pakbang.
Pengiringnya yakni lagu Gawil. Karakter tarian tersebut yakni naek kering II, bahu soder, barongsayan, lontangan, pakbang, mincid jalak pengkor, baksarai atau mamandapan, duduk jengkeng, sembahan, dan gedig.
Kostum dan Tata Rias Busana tari Keurseus yang disebut sikepan, terdiri atas:a. Bendo atau udeng, yaitu tutup kepala yang terbuat dari kain batik cetak.b. Baju tutup (prangwadana) atau takwa, yaitu jas berlengan panjang dengan leher berdiri dan bukaannya berada di tengah.
(Busana tari Keurseus)
c. Sinjang batik, yaitu kain batik yang dililitkan pada bab bawah tubuh, tepatnya dari pinggang sampai pergelangan kaki.
d. Soder atau sampur, yaitu homogen selendang yang panjangnya kira-kira 2,5 sampai 3 meter.
e. Perlengkapan lainnya yakni keris, epek (belit pinggang), sabuk, kekewer, dan tali bandang (rantai emas yang melilit di leher).
d. Soder atau sampur, yaitu homogen selendang yang panjangnya kira-kira 2,5 sampai 3 meter.
e. Perlengkapan lainnya yakni keris, epek (belit pinggang), sabuk, kekewer, dan tali bandang (rantai emas yang melilit di leher).
EmoticonEmoticon