Showing posts sorted by relevance for query macam-macam-teknik-pengolahan-pangan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query macam-macam-teknik-pengolahan-pangan. Sort by date Show all posts

Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, Dll)

Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)
    Teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) yaitu mengolah materi kuliner dengan memakai materi dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan kuliner panas berair tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas berair :
a. Teknik Merebus (Boiling)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik pengolahan pangan dengan merebus (boiling) yaitu mengolah materi kuliner dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan sanggup berupa air, kaldu, atau susu. Caranya materi kuliner sanggup dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan cuek atau dalam air yang panas.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik poaching ialah cara memasak materi kuliner dalam materi cair sebatas menutupi materi kuliner yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92° - 96°C). Bahan kuliner yang di-poach ini yaitu materi kuliner yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu usang dalam memasaknya menyerupai buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan sanggup berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik pengolahan pangan braising yaitu teknik merebus materi kuliner dengan sedikit cairan (kira-kira setengah dari materi yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan materi kuliner yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
    Stewing (menggulai/menyetup) yaitu mengolah materi kuliner yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang usang semoga aroma dari materi kuliner keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati semoga tidak gampang hancur. Pada proses stewing, cairan yang digunakan yaitu air, susu, santan, dan kaldu.
e. Teknik Mengukus (Steaming)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik mengukus (steaming) yaitu memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus materi kuliner alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, gres masukkan materi kuliner pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling materi kuliner yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan kuliner lebih lunak dan lembut. Nilai gizi materi kuliner tidak banyak yang hilang alasannya yaitu tidak bersentuhan pribadi dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.
f. Teknik Mendidih (Simmering)
    Teknik simmering ini yaitu teknik memasak / megolah materi kuliner dengan saus atau materi cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk menciptakan kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik mengetim yaitu memasak materi kuliner dengan memakai dua buah panci yang berbeda ukuran, Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, menyerupai menciptakan nasi tim dan cokelat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
    Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) yaitu mengolah kuliner tanpa derma materi dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut:
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)
    Pengertian dari deep frying yaitu memasak materi kuliner dengan memakai minyak/ lemak yang banyak hingga materi kuliner benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini sanggup digunakan untuk banyak sekali materi kuliner termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Bahan kuliner yang dalam keadaan beku sanggup pribadi dimasak dengan metode ini. Pada metode kering ini, alasannya yaitu dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi alasannya yaitu mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air alasannya yaitu dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow Frying)
    Shallow frying yaitu mengolah materi kuliner atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying materi kuliner biasanya hanya satu kali dibalik.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Pada shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini materi kuliner tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada materi kuliner akan tidak hilang, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c. Teknik Menumis (Sauteing)
    Teknik menumis (sauteing) yaitu teknik memasak dengan memakai sedikit minyak olahan dan materi kuliner yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Biasanya cairan yang ditambahkan yaitu saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada ketika terakhir proses pemasakan.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan materi kuliner dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar semoga potongan materi kuliner ketika dimasukkan tidak penuh sesak sehingga memudahkan ketika melaksanakan tumis dan sanggup matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
d. Teknik Memanggang (Baking)
    Memanggang (baking) yaitu pengolahan materi kuliner di dalam panggangan dengan panas dari segala arah tanpa memakai minyak atau air. Cara memanggang mempunyai beberapa metode, di antaranya menyerupai berikut.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
1) Memanggang kering
    Ketika memanggang dengan oven, materi kuliner akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan materi makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging, dan ikan.
2) Memanggang dalam panggangan menambah kelembaban
    Ketika memanggang materi makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven. Tujuannya semoga kandungan air dalam materi kuliner bertambah dan untuk menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking sanggup dilakukan pada banyak sekali materi makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
3) Memanggang dalam panggangan dengan memakai dua wadah.
    Wadah pertama berisi materi makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang hingga ke materi kuliner lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan menyebabkan panas yang berlebih dan sanggup mengurangi kemungkinan kuliner terlalu matang. Contoh puding caramel.
e. Teknik Membakar (Grilling)
    Grilling yaitu teknik mengolah kuliner di atas lempengan besi panas (gridle) atau diatas panci dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang diharapkan untuk grilling sekitar 292°C. Grill juga sanggup dilakukan di atas bara pribadi dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada kuliner yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan materi kuliner yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk menciptakan serpihan yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa kuliner tersebut yaitu di-grilled.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya
a. Menghaluskan
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Membuat materi pangan menjadi halus dengan derma alat blender, parutan, maupun dengan cara
diulek.
b. Mencampur
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Menyatukan materi pangan menjadi tercampur rata.
c. Menyaring/Memeras
    Membuat materi menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.
d. Tidak dimasak
    Bahan pangan ada yang sanggup dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola makan ini mengklaim bahwa cara ini yang paling sehat alasannya yaitu kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang.

Berbagai teknik di atas hanya sebagian teknik pengolahan pagan. Pada umumnya cara mengolah materi pangan banyak caranya menyerupai teknik mengasap, mengintim, dan menyangrai. Perbedaan-perbedaan teknik/cara/metode pengolahan pangan yang ada di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang mempengaruhinya.

Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah, Panas Kering, Dan Teknik Pengolahan Lainnya (Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan)

Pengolahan materi pangan sayuran memakai teknik yang sama dengan pengolahan materi pangan buah. Di sini akan diuraikan secara singkat teknik dasar pengolahan pangan yang dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
 Pengolahan materi pangan sayuran memakai teknik yang sama dengan pengolahan materi pang Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah, Panas Kering, dan Teknik Pengolahan Lainnya (Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan)

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)
    Teknik ini merupakan suatu pengolahan materi kuliner dengan memakai materi dasar cairan untuk mematangkannya. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah.
a. Teknik Merebus (Boiling)
    Suatu cara mengolah materi kuliner dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang dipakai di antaranya berupa air, kaldu, dan susu.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
    Cara memasak materi kuliner dalam materi cair sebatas menutupi materi kuliner yang direbus dengan api kecil di bawah (titik didih 92º - 96º C). Bahan kuliner yang dipakai biasanya berupa materi pangan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu usang dalam memasaknya ibarat buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
    Teknik merebus materi kuliner dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari materi yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Cara ini sama untuk menyetup materi kuliner biar aroma yang keluar menyatu dengan cairan materi kuliner dan menjadi lebih lunak.
d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
    Mengolah materi kuliner dengan cara menumis bumbu lebih dahulu, dan dilanjutkan dengan merebusnya dengan sedikit cairan dengan api sedang. Penggunaan api sedang dan dalam waktu yang sedikit usang dimaksudkan biar aroma dari materi kuliner keluar dengan sempurna.
e. Teknik Mengukus (Steaming)
    Teknik memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus materi kuliner alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih dan mengeluarkan uap, gres masukkan materi kuliner pada alat pengukus. Efek dari teknik ini ialah mengakibatkan kuliner lebih lunak dan lembut, serta nilai gizi materi kuliner tidak banyak yang hilang alasannya tidak bersentuhan eksklusif dengan air.
f. Teknik Mendidih (Simmering)
    Teknik memasak materi kuliner dengan saus atau materi cair lainnya yang dididihkan dahulu, gres api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus usang sampai muncul gelembung–gelembung kecil pada permukaannya. Teknik ini biasanya dipakai untuk menciptakan kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
    Teknik memasak materi kuliner dengan memakai dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
    Teknik mengolah kuliner tanpa derma materi dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut.
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)
    Cara memasak materi kuliner dengan memakai minyak/ lemak yang banyak sampai materi kuliner benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini sanggup dipakai untuk banyak sekali materi kuliner termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan. Pada metode kering ini, alasannya dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi alasannya mengandung lemak. Kandungan vitamin biasanya lebih sedikit yang hilang.
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying)
    Suatu proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar dengan materi hanya satu kali dibalik. Dengan teknik ini materi kuliner tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada materi kuliner akan tetap, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c. Teknik Menumis (Sauteing)
    Teknik memasak dengan memakai sedikit minyak olahan yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Biasanya cairan yang ditambahkan yaitu saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada dikala terakhir proses pemasakan. Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan materi kuliner dipersiapkan terlebih dahulu. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
d. Teknik Memanggang (Baking)
    Teknik pengolahan materi kuliner di dalam panggangan dengan panas dari segala arah tanpa memakai minyak atau air.
e. Teknik Membakar (Grilling)
    Teknik mengolah kuliner di atas lempengan besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang diperlukan untuk grill sekitar 292ºC. Grill juga
sanggup dilakukan diatas bara eksklusif dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada kuliner yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Kegosongan merupakan ciri khas dari kuliner yang di-grilled.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya
a. Menghaluskan
    Membuat materi pangan menjadi halus dengan derma alat blender, parutan, maupun dengan cara diulek.
b. Mencampur
    Menyatukan materi pangan menjadi tercampur rata.
c. Menyaring/Memeras
    Membuat materi menjadi halus dengan alat penyaringan baik dari saringan kawat atau kain penyaring supaya diperoleh cairan yang jernih.
d. Tidak dimasak
    Bahan pangan ada yang sanggup dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Cara ini yang paling sehat alasannya kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang. Selain teknik di atas ada teknik pengolahan yang lain ibarat teknik mengasap, mengetim, dan menyangrai. Perbedaan pada teknik dan cara atau proses pengolahan pangan di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang dianut dan yang memengaruhinya.
Untuk lebih detailnya, mari simak di link berikut ini: Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan Lengkap ðŸ˜Š

Cara Menciptakan Jus Stroberi Lezat Dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, Dan Pengemasan Jus Stroberi)

Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya:
a. Bahan-Bahan Untuk Membuat Jus Stroberi
    Bahan yang diharapkan ialah stroberi 10 buah untuk satu gelas besar, sereal, susu cair secukupnya, gula dicairkan secukupnya, es kerikil dan kismis.
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)

b. Alat-Alat Untuk Membuat Jus Stroberi
    Alat yang diharapkan mencakup blender, alat press tutup gelas plastik, gelas plastik, sedotan, dan gelas beling sebagai wadah saji (jika disajikan).
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)

c. Proses Pembuatan Jus Stroberi
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
  1. Buang tangkai stroberi dan basuh higienis buah stroberi dengan memakai air mengalir.
  2. Masukkan stroberi dan bubuk sereal ke dalam wadah blender.
  3. Tambahkan susu dan gula cair ke dalam wadah blender tersebut.
  4. Masukkan es kerikil ke dalam wadah blender tersebut.
  5. Nyalakan mesin dengan menekan tombol dan blender sampai semua materi tercampur sempurna.


d. Penyajian/Pengemasan Jus Stroberi
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
  1. Untuk penyajian, tempatkan pada gelas yang unik dan beri garnis atau hiasan buah stroberi di ekspresi gelas. Siapkan es kerikil di piring kecil jikalau ingin dinikmati dalam bentuk dingin.
  2. Untuk pengemasan, tuanglah ke dalam gelas plastik dan taburi dengan kismis sebagai topping/garnis biar menarik dan menambah rasa.
  3. Letakkan pada alat press tutup gelas plastik dan press dengan menarik tuas alat tersebut.
  4. Lengkapi kemasan jus stroberi dengan sedotan.


e. Penyajian dan Kemasan yang Baik
    Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap final dari proses pembuatan produk olahan pangan. Penyajian/pengemasan memegang peranan penting dalam proses produksi pengolahan pangan karena
akan menjadi daya tarik orang untuk memakannya atau konsumen untuk membelinya. Wadah penyajian dipakai jikalau kita makan di daerah penjualan. Penggunaan wadah kemasan biasanya untuk kuliner yang dibawa pulang oleh pembeli. Penyajian/pengemasan produk pangan telah dilakukan semenjak masa lampau. Biasanya, minuman tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan memakai buah itu sendiri, menyerupai minuman air nira dalam buluh bambu.
    Seiring kemajuan zaman, teknologi, dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Kecanggihan teknologi pengolahan pangan, pengemasan, dan penyimpanan secara tidak eksklusif sebagian memang menguntungkan konsumen. Sekarang materi kemasan yang umum dipakai terbuat dari kertas, kaca/gelas, plastik atau materi polimer menyerupai polietilen (PE), polipropilen (PP) serta kemasan yang sanggup terurai secara biologis atau biodegradasi (biodegradable packaging). Meskipun begitu, tidak semua perpaduan kemasan tradisional ditinggalkan. Ada beberapa produk pangan memakai kombinasi kemasan, ialah kemasan tradisional dan kemasan masa kini. Tidak semua materi sanggup dipakai sebagai wadah penyajian atau kemasan pangan olahan. Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut.
  1. Bahan kemasan/wadah penyajian tidak berbau sehingga tidak mempengaruhi atau mengubah rasa dari produk pangan olahan.
  2. Bahan kemasan/wadah penyajian mempunyai kekuatan sebagai daerah produk pangan olahan.
  3. Bahan kemasan/wadah penyajian gampang didapat.
  4. Bahan kemasan/wadah penyajian kondusif bagi kesehatan dan bersih.

Adapun daerah penyajian ataupun kemasan untuk kuliner dan minuman yang biasa dipakai masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun styrofoam, sedangkan wadah penyajian umumnya berbahan gelas beling menyerupai gambar berikut ini.
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
Selain menawarkan manfaat sebagai wadah penyajian kemasan dan penyajian, juga bekerjasama dengan cara menampilkan produk/hasil olahan pangan dalam bentuk menarik. Bentuk yang menarik akan menambah selera ketika menyantapnya atau tertarik untuk membeli produk olahan pangan tersebut. Banyak penjual kuliner atau restoran yang menawarkan tampilan unik, eksotis, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Eksplorasi penggunaan materi penyajian sajian pun sangat variatif sekali. Ada yang memakai gerabah ataupun batok kelapa yang didesain menjadi gelas cantik. Ada yang membuat kemasan dengan modifkasi bahan, menyerupai plastik dan kertas. Oleh sebab itu, ketika ini bisnis kemasan dan wadah penyajian mempunyai prospek menguntungkan. Kreativitas kita sangat dibutuhkan untuk sanggup membuat wadah penyajian maupun kemasan. (Sumber ref: Buku Prakarya)
Berikut ini teladan tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
Baca juga: 

Cara Menciptakan Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)

1) Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah
  • Membeli buah-buahan dan materi lainnya di pasar. Pilih buah yang masih segar.
  • Mencuci peralatan yang diperlukan sebelum digunakan.
  • Mempersiapkan bahan: buah (sudah dikupas dan dicuci) dan gula jawa (sudah dicairkan) semoga pembuatan rujak lebih cepat.

2) Bahan-Bahan Untuk Membuat Rujak Buah
Bahan Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Bahan buah untuk rujak ulek: 
  • jeruk bali
  • nanas
  • bengkuang
  • jambu air
  • kedondong
  • pepaya
Bahan-bahan diatas hanyalah sebuah contoh, kita juga sanggup memakai buah yang lainnya sesuai selera.

Bahan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Bahan bumbu ulek gula jawa kacang untuk rujak buah: 
  • pisang batu
  • garam
  • terasi
  • cabai rawit
  • kacang tanah
  • gula jawa
  • air.


3) Alat Untuk Membuat Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Pisau
  • Cobek
  • Kertas coklat
  • Kantong plastik

4) Proses Pembuatan Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Kupas semua buah.
  • Hasil kupasan buah disimpan dengan rapi setelah dicuci bersih.
  • Gula jawa dikentalkan dengan air.
  • Kacang tanah digoreng.

5) Proses Pembuatan Bumbu Gula Jawa Kacang Ulek untuk Rujak Buah\
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Haluskan bumbu satu per satu:
  • Pisang batu;
  • Terasi, garam, cabe dan gula jawa cair ulek hingga halus;
  • Kacang tanah goreng jangan diulek terlalu halus semoga ada rasa sensasi ketika memakannya;
  • Ulek seluruh materi bumbu hingga menyatu.

6) Proses Pemotongan Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Iris buah satu per satu:
  • Bengkuang dan mangga;
  • Nanas dan kedondong;
  • Pepaya, jambu air, dan jeruk bali

7) Penyajian dan Pengemasan
Penyajian Rujak Buah dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Rujak disajikan terpisah dari bumbunya.
  • Rujak disajikan dengan disiram bumbu gula jawa.

Pengemasan Rujak Buah dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Siapkan kantong plastik kecil.
  • Masukkan bumbu gula jawa ke dalam kantong plastik dan ikat dengan rapi bumbu gula jawa rujak ulek.
  • Siapkan kertas pembungkus berwarna coklat, bentuklah wadah dan tuangkan buah rujak potong ke dalamnya.
  • Lipat dengan rapi, bungkus, dan ikat dengan karet.

(Sumber referensi: Buku Prakarya)
Di negara-negara Barat, ada juga masakan yang disiram dengan bumbu atau saus menyerupai rujak dan gado-gado. Masyarakat mengenalnya dengan sebutan “salad”. Salad merupakan masakan yang mengandung gizi lengkap sebab terbuat dari aneka buah dan sayuran dengan disiram saus yang mengandung protein dan lemak tinggi.

Hal yang penting harus diperhatikan dalam menciptakan karya pengolahan ialah tahapan/proses pembuatannya. Mengapa? Agar sanggup dihasilkan karya pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman dalam rasa, sempurna dalam pengolahan, mempunyai nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan
kondusif bagi kehidupan manusia
    Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan harus diperhatikan apa hal-hal pokok yang ditugaskan, kemudian merencanakan pembuatannya. Perencanaan pembuatannya dengan menghentikan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang berkaitan dengan hal pokok yang ditugaskan dalam bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, sanggup berupa gambar ataupun skema. Tetapkan hal apa yang akan dibuat, kemudian buatlah planning kerja pembuatan pengolahan secara lengkap sesuai tahapan pembuatan karya. Dalam pembuatan pengolahan hendaknya perlu memperhatikan keamanan dan kebersihan dalam bekerja serta keindahan dalam pengemasan maupun penyajian. Hal ini dimaksudkan semoga sanggup menarik bagi konsumen. 
Agar suatu produk pengolahan berhasil dengan baik perlu memperhatikan tahapan/proses pembuatan pengolahan pangan sebagai berikut.
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)

Rangkuman Bahan Biologi Sma Kelas Xii Semester 1/2 Lengkap

Rangkuman atau Ringkasan Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas XII Semester 1/2 Lengkap - Untuk mempelajari materi biologi Sekolah Menengan Atas kelas 12 yang terdiri dari beberapa potongan tentu akan mengalami kesulitan dari segi banyaknya materi selama dua semester atau satu tahun ajaran. Nah semoga gampang dalam memahami materi pelajaran yang ada di sekolah salah satu cara yang sanggup kita lakukan yaitu dengan cara membuat ringkasan materi dari pelajaran tersebut, ringkasan yang kita buat harus kita urutkan berdasarkan potongan dan semester, tujuannya semoga kita lebih fokus potongan mana yang akan kita pelajari.
Rangkuman atau Ringkasan Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas XII Semester  Rangkuman Materi Biologi Sekolah Menengan Atas Kelas XII Semester 1/2 Lengkap
Rangkuman Materi Biologi Kelas 12 Sekolah Menengan Atas Lengkap - Bagi adik-adik sekalian yang kesulitan untuk membuat rangkuman materi biologi Sekolah Menengan Atas kelas 12 lantaran adanya kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk membuat maka di postingan ini akan admin bagikan rangkuman materi biologi semoga kalian lebih gampang dalam belajar. Berikut rangkuman materi biologi Sekolah Menengan Atas kelas 12 selengkapnya.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
  • Pertumbuhan pada makhluk hidup ditandai dengan adanya pertambahan tinggi dan besar badan tumbuhan. 
  • Perkembangan yaitu suatu proses menuju ke arah kedewasaan. 
  • Pertumbuhan dan perkembangan flora berbiji dimulai dengan patahnya dormansi biji, pembelahan sel, perbesaran dan pemanjangan sel, diferensiasi, dan organogenesis. 
  • Ada dua tipe perkecambahan yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. 
  • Pertumbuhan flora lantaran pembelahan sel pada jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer, sedangkan hasil pembelahan sel pada jaringan meristem kambium disebut pertumbuhan sekunder.
  • Pertumbuhan dan perkembangan flora merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup faktor gen, dan hormon, sedang faktor eksternal berupa iklim, tanah, dan organisme pengganggu. 
  • Hormon yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh potongan badan flora yang berfungsi mengatur pertumbuhan dan perkembangan flora itu sendiri. 
  • Pemupukan merupakan suatu perjuangan insan untuk memberi atau menambahkan unsur-unsur yang diharapkan oleh tumbuhan. Pupuk tumbuhan mencakup pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk anorganik (buatan). 
  • Pupuk organik berupa kotoran hewan, hijauan (tanaman atau potongan tanaman) yang telah diproses dengan teknik-teknik pengolahan tertentu, atau vdapat pula berupa bangkai. Tumbuhan tertentu sanggup dipakai untuk menyediakan materi organik bagi flora budidaya. 10. Langkah-langkah metode ilmiah dilakukan dalam rangka memperoleh ilmu dan perilaku ilmiah.

Bab 2 Metabolisme
  • Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel badan melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diharapkan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu menyerupai unsur, molekul, senyawa, atau e nergi.
  • Metabolisme dibedakan menjadi  katabolisme dan a nabolisme. Katabolisme yaitu proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks  menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan e nergi. Anabolisme yaitu proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diharapkan adanya e nergi.
  • Sebagian besar e nzim tersusun oleh 2 bagian, yaitu potongan yang berupa protein, disebut apoenzim dan potongan non protein yang disebut kofaktor (dapat berupa koenzim atau  gugus prostetik).
  • Terdapat 2 teori ihwal kerja enzim, yaitu model gembok – kunci ( lock and key ) dan teori ketepatan induksi ( induced fit theory ).
  • Beberapa sifat e nzim, antara lain:  enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi, bekerja secara khusus, sanggup bekerja secara bolak balik (reversibel), berwujud sebagai koloid, rusak kalau kena panas (termolabil), dan sanggup diekstraksi dari sel tanpa kehilangan acara katalitiknya.
  • Faktor yang menghambat kerja e nzim, antara lain: inhibitor (reversibel dan irreversibel), zat-zat pengaktif (aktivator), suhu, pH, hasil akhir, konsentrasi e nzim, konsentrasi substrat, dan air.
  • Enzim digolongkan berdasarkan apa yang terjadi di dalam reaksi. Enzim digolongkan menjadi oksidoreduktase (dehidrogenase, oksidase, dan hidroksilase), transferase, hidrolase (peptidase, esterase, glikosidase, dan fosfatase), liase, ligase, dan isomerase.
  • Respirasi merupakan reaksi kimia sel untuk merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan menghasilkan e nergi. Respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi aerobik dan respirasi anaerobik.
  • Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan daur Krebs, serta rantai transportasi e lektron respirasi.
  • Glikolisis yaitu rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang mempunyai 6 atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang mempunyai 3 atom C), NADH, dan A TP. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan, yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan  energi dan 5 tahapan pelepasan e nergi. Hasil simpulan glikolisis yaitu 2ATP + 2NADH.
  • Pembentukan A TP sanggup terjadi dengan cara fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif. Respirasi aerobik menghasilkan sebanyak 38 total A TP.
  • Hasil simpulan glikolisis (1 molekul glukosa) yaitu 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 A TP. Hasil simpulan siklus Krebs yaitu 6 NADH, 2 FADH, dan 2 A TP.
  • Elektron-e lektron yang dibawa oleh NADH dan FADH2 hasil glikolisis dan siklus Krebs akan masuk ke dalam sistem transportasi e lektron pada membran dalam mitokondria untuk membentuk  ATP.
  • Fermentasi dibedakan berdasarkan produknya, contohnya fermentasi alkohol (produknya alkohol) dan fermentasi asam laktat (produknya asam laktat). Beberapa organisme bersel satu yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu ragi (khamir) dan bakteri. Saccharomyces cereviceae merupakan khamir yang berperan dalam pembuatan tape.
  • Organisme dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sumber karbon (autotrof dan heterotrof), sumber donor e lektron (organotrof dan litotrof), dan sumber energinya (fototrof dan kemotrof).
  • Tumbuhan dan alga hijau sanggup melaksanakan f otosintesis, yaitu memakai senyawa anorganik menyerupai CO2 dan H2O, serta pemberian cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat.
  • Proses pembentukan materi masakan dengan memakai e nergi dari bahan-bahan kimia disebut kemosintesis. Contohnya pada basil welirang dan basil besi.

Bab 3 Genetika
  • Pada ketika sel sedang membelah, benang-benang kromatin ini memendek dan menebal membentuk struktur yang disebut kromosom. 
  • Kromosom mempunyai 2 potongan utama yaitu sentromer (kinetokor) dan lengan. Pada lengan ditemukan bagian-bagian berupa matriks, kromonema, kromomer, dan lekukan sekunder. Kadang- kadang dijumpai adanya s atelit.
  • Jumlah kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-beda, namun bersifat tetap (konstan). Jumlah kromosom tiap jenis organisme memperlihatkan banyaknya kromosom yang ada pada sebuah sel organisme tersebut.
  • Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dibedakan menjadi 4 macam, antara lain:  metasentris, sub metasentris, telosentris, dan akrosentris.
  • Spesies yang berbeda mempunyai ukuran kromosom yang berbeda. Pada umumnya, kromosom sel flora lebih besar dibanding kromosom sel hewan.
  • Berdasarkan ukuran (panjang), jumlah, dan  bentuk kromosom maka kromosom sel somatis sanggup disusun atau diatur secara standar. Hasil penyusunan ini disebut k aryotipe.
  • Jumlah atau satu set atau perangkat dari majemuk homolog tersebut dinamakan genom atau ploidi.
  • Kromosom mempunyai komponen utama, antara lain: DNA ( Deoxyribo Nucleic Acid atau a sam nukleat deoksiribosa), protein histon, dan protein non  histon. Protein h iston bersifat basa berpengaruh dan menetralkan keasaman D NA.
  • DNA merupakan material kromosom sebagai penyimpan informasi genetik D NA berperan dalam membawa dan menyimpan informasi genetik sel. Jumlah dan jenis informasi di dalam sel (tiap sebuah sel) sangat banyak.
  • DNA dan RNA tersusun oleh nukleotida-nukleotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida yang amat panjang. D NA merupakan molekul yang besar (makromolekul) dan terdiri dari dua rantai polinukleotida yang saling berikatan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen, antara lain: sebuah basa nitrogen, sebuah gula pentosa yaitu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat.
  • Basa nitrogen D NA mencakup basa purin dan basa pirimidin. Basa purin mencakup guanin (G) dan adenin (A), basa pirimidin mencakup sitosin (C) dan timin (T).
  • Komponen gula RNA berupa gula ribosa. Dua purin dan dua pirimidin juga ditemukan pada RNA, tetapi basa pirimidin timin tidak ditemukan. Pada RNA ditemukan pirimidin urasil.
  • Berdasarkan daerah terdapat dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi RNA m ( RNA messenger ), RNA r (RNA ribosom) dan RNA t (RNA transfer).
  • Gen yaitu unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen- gen tersebut terdapat di dalam D NA dan merupakan segmen dari  DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Gen merupakan nama fungsional, sedangkan  DNA yaitu nama strukturalnya.
  • Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang g en. Anggota dari pasangan  gen disebut sebagai alel, dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut merupakan penentu dari suatu sifat.
  • Jika  gen tersebut dua alel dominan, maka disebut  gen homozigot dominan. Jika dibuat oleh dua alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, kalau  gen dibuat oleh sebuah alel secara umum dikuasai dan sebuah alel resesif maka disebut g en heterozigot.
  • Informasi genetik pada  double helix  DNA berupa kode-kode sandi atau arahan genetik.
  • Replikasi D NA atau penggandaan  DNA mencakup 3 tahapan, antara lain: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran).
  • Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau k odon dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang kesudahannya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Tahapan pada  translasi mencakup inisiasi  translasi, elongasi, dan terminasi.

Bab 4 Pembelahan Sel
  • Berdasarkan proses yang terjadi, pembelahan sel dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelahan amitosis (spontan), pembelahan mitosis, dan pembelahan meiosis.
  • Pembelahan amitosis (yang terjadi pada golongan bakteri) yaitu pembelahan impulsif dimana satu sel menghasilkan dua sel identik.
  • Pembelahan mitosis terjadi pada sel organisme eukariotik. Sel diploid yang mengalami mitosis membelah menjadi dua sel anakan yang juga diploid. Pembelahan mitosis terjadi secara sedikit demi sedikit yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
  • Pada pembelahan meiosis, satu sel diploid membelah menjadi empat sel anakan yang masing- masing bersifat haploid.
  • Pembelahan meiosis bertujuan menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pembelahan ini terjadi dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing tahap meiosis tersebut melalui tahap profase, metafase, anafase, dan telofase.
  • Gametogenesis yaitu proses pembentukan gamet.
  • Gametogenesis pada binatang jantan disebut spermatogenesis. Spermatogenesis menghasilkan empat sperma yang haploid. Sementara gametogenesis pada binatang betina disebut oogenesis yang menghasilkan satu sel telur haploid.
  • Pembentukan gamet jantan pada flora berbunga disebut mikrosporogenesis. Mikrosporogenesis menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Sementara pembentukan gamet betina pada flora disebut megasporogenesis. Megasporogenesis menghasilkan delapan megaspora yang haploid.

Bab 5 Prinsip Hereditas
  • Pewarisan sifat (karakter) dari induk (orang tua) kepada fillialnya melalui suatu perkawinan melibatkan gen (sebagai faktor pembawa sifat keturunan).
  • Mendel menentukan kacang kapri untuk objek kajiannya, lantaran mempunyai pasangan-pasangan yang kontras, melaksanakan autogami atau penyerbukan sendiri, gampang disilangkan, bisa menghasilkan keturunan banyak, dan cepat menghasilkan atau daur hidupnya pendek.
  • Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, lantaran menyatakan bahwa  pada waktu pem- bentukan gamet (meiosis), kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas.
  • Persilangan monohibrida yaitu perkawinan dengan satu sifat (karakter) beda yang mencolok.
  • Genotip bersifat menurun dan diwariskan pada keturunan. 
  • Fenotip yaitu sifat yang tampak dari luar. Fenotip merupakan paduan dari genotip dengan lingkungannya.
  • Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas atau Hukum Penggabungan Bebas. 
  • Persilangan dihibrida yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel yang berbeda.
  • Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan induknya yang homozigot dominan. 
  • Test cross yaitu menyilangkan suatu hasil persilangan dengan salah satu induk homozigot resesif.
  • Penyimpangan semu Hukum Mendel mencakup interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen komplementer, gen secara umum dikuasai rangkap, dan atavisme.
  • Kriptomeri yaitu gen secara umum dikuasai yang seperti tersembunyi kalau bangun sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila gotong royong dengan gen secara umum dikuasai yang lainnya.
  • Polimeri yaitu pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang bangun sendiri, tetapi memengaruhi potongan yang sama dari suatu organisme.
  • Sifat atau fenotip yang tadinya menghilang, sanggup muncul kembali pada generasi berikutnya, melalui proses yang disebut atavisme. 
  • Epistasis yaitu faktor (gen) secara umum dikuasai yang menutupi gen secara umum dikuasai lain yang bukan alelnya, sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul. 
  • Hipostasis yaitu faktor (gen) yang tertutupi oleh gen secara umum dikuasai yang lain, yang bukan alelnya. 
  • Peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun insan akan mengikuti pola-pola hereditas menyerupai adanya tautan, tautan seks, pindah silang, determinasi seks, adanya gen letal, dan non-disjunction . 
  • Pindah silang sanggup terjadi pada ketika meiosis (pembentukan gamet). Pindah silang sanggup berupa pindah silang tunggal atau pindah silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan pindah silang dihitung nilai pindah silangnya (NPS).
  • Tipe-tipe determinasi seks mencakup tipe XY (pada lalat buah dan manusia), XO (belalang atau Ordo Orthoptera dan kepik atau Ordo Hemiptera), ZO (ayam dan itik), dan ZW (burung, serangga, dan kupu-kupu). 
  • Gen letal dibedakan menjadi gen resesif letal (pada jagung albino) dan gen secara umum dikuasai letal (pada ayam redep dan tikus kuning).
  • Gagal berpisah atau non-disjunction sanggup terjadi pada ketika pembentukan gamet (meiosis).
  • Pewarisan sifat pada insan sanggup diturunkan melalui kromosom seks (kromosom X dan kromosom Y) atau kromosom autosom. 
  • Sifat-sifat yang sanggup diwariskan pada insan mencakup jenis kelamin, kelainan menurun, golongan darah, dan verbal gen-gen yang dipengaruhi oleh seks.
  • Ada tiga macam sistem penggolongan darah, antara lain: sistem A, B, O; sistem MN, dan sistem Rhesus (Rh).  
  • Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif dan secara umum dikuasai autosom yaitu albino, gangguan mental, brakhidaktili, cystinuria, dan polidaktili.
  • Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom X yaitu buta warna, anodontia, dan hemofilia.
  • Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom Y yaitu Hypertrichosis, Hystrixgravier, dan Webtoes .
  • Pewarisan sifat pada insan sanggup dihindari melalui upaya perbaikan sosial mencakup upaya eugenetika dan eutenika.
  • Peta silsilah sanggup memperlihatkan keadaan atau sifat individu dalam keluarga besar (1 garis keturunan) sehingga sanggup dilacak adanya individu yang mewariskan sifat kepada keturunannya.

Bab 6 Mutasi
  • Mutasi yaitu insiden perubahan susunan materi genetik (gen atau kromosom) pada suatu organisme dan sifat yang dihasilkan akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • Mutasi sanggup dibedakan berdasarkan materi hereditasnya (mutasi gen dan mutasi kromosom), berdasarkan jenis selnya (mutasi somatis dan mutasi germinal), berdasarkan prosedur terjadinya (mutasi alami dan mutasi buatan), dan berdasarkan imbas atau imbas yang ditimbulkan (mutasi missense, non sense, mutasi netral, dan diam).
  • Mutasi gen yaitu mutasi yang terjadi perubahan satu atau beberapa nukleotida di dalam gen, terdiri atas: transisi, transversi, dan mutasi frame shift .
  • Mutasi kromosom yaitu mutasi yang terjadi lantaran perubahan struktur kromosom dan jumlah kromosom.
  • Mutasi yang terjadi jawaban perubahan struktur kromosom, yaitu delesi (delesi terminal dan interkalar), duplikasi, inversi (inversi parasentris dan perisentris), serta translokasi (translokasi tunggal, perpindahan, resiprok, dan Robertson).
  • Translokasi Robertson, terdiri atas: fisi, yaitu bergabungnya dua kromosom homolog menjadi satu, dan fusi (disebut juga disosiasi kromosom) yang terjadi apabila suatu kromosom membelah menjadi dua.
  • Mutasi kromosom yang terjadi jawaban perubahan jumlah kromosom, meliputi: euploidi dan aneuploidi.
  • Euploidi yaitu perubahan yang mencakup seperangkat genom, dimana jumlah set kromosom individu merupakan kelipatan dari jumlah set kromosom dasar (kromosom haploid) yang terdiri atas monoploid (1n) dan poliploid yang terdiri dari triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya.
  • Aneuploidi yaitu perubahan dimana suatu individu mempunyai kekurangan atau kelebihan kromosom dibandingkan dengan individu diploid normal. Aneuploidi biasanya diakibatkan oleh adanya nondisjunction dari satu pasang kromosom homolog dan terdiri atas: nullisomi (2n-2), monosomi (2n-1), trisomi (2n+1), dan tetrasomi (2n+2).
  • Mutasi somatik yaitu mutasi yang terjadi di dalam sel-sel somatik (sel-sel tubuh) dan hanya akan diteruskan dalam sel badan saja.
  • Mutasi germinal yaitu mutasi yang terjadi di dalam sel-sel gamet. Jika hasilnya berupa sifat secara umum dikuasai akan pribadi diekspresikan pada keturunan berikutnya. Jika berupa sifat resesif, pada individu yang diploid akan tertutup.
  • Mutasi alami atau mutasi impulsif ( spontaneous mutation ), terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya secara pasti.
  • Mutasi buatan atau mutasi terinduksi ( induced mutation ), yaitu mutasi yang disebabkan oleh mutagen, menyerupai senyawa kimia (berbagai macam basa dan turunannya, asam nitrat atau HNO2, senyawa alkil dan hidroksi), radiasi sinar ultraviolet, radiasi mengion, dan penyisipan molekul DNA (Rekayasa genetika).
  • Mutasi yang terjadi secara alami seringkali merugikan, baik bagi organisme yang menjadi mutan maupun lingkungan sekitar yang ikut terpengaruh lantaran munculnya organisme baru.
  • Mutasi buatan dinilai lebih memperlihatkan laba dibanding mutasi alami, lantaran mutasi buatan merupakan insiden yang sanggup direncanakan dan diprogram sebelumnya. Hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan dan banyak sekali kemungkinan yang tidak diharapkan sanggup diminimalkan.
  • Dampak positif dari mutasi buatan dan mutasi alami yaitu dihasilkannya tumbuhan poliploid, aneka ragam fenotip tanaman, varian baru, dan pengembangan bioteknologi.
  • Dampak negatif dari mutasi yaitu menyebabkan maut mutan (letal), kelainan, cacat, atau sindrom, dan sanggup membahayakan lingkungan.perkembangan 

Bab 7 Evolusi
  • Evolusi merupakan suatu proses perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu menuju ke arah kesempurnaan.
  • Tokoh evolusi pertama yang gagasannya sanggup diterima oleh kalangan luas yaitu Charles Darwin. Pokok-pokok evolusi berdasarkan Darwin adalah: a) Spesies yang hidup pada masa ini berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau. b) Evolusi terjadi melalui prosedur seleksi alam.
  • Peristiwa evolusi sanggup dibuktikan dengan hasil studi dari banyak sekali bidang ilmu yang meliputi: anatomi perbandingan, embriologi, paleontologi, perbandingan biokimia, biogeografi serta domestikasi.
  • Mekanisme evolusi sanggup terjadi lantaran beberapa kondisi yang mendukung yaitu: variasi genetik yang disebabkan oleh mutasi dan rekombinasi serta insiden seleksi alam.
  • Menurut Hardy-Weinberg frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya asalkan dipenuhi beberapa persyaratan yaitu tidak terjadinya mutasi, seleksi alam dan aliran gen ( genetic flow ), terjadi perkawinan acak, populasi besar dan frekuensi antara gen jantan dan betina sama.
  • Spesiasi merupakan insiden terbentuknya spesies gres yang berbeda dari nenek moyangnya.
  • Mekanisme isolasi reproduksi sanggup terjadi melalui isolasi habitat, isolasi musim, isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, isolasi gamet, terbentuknya bastar mandul dan terbentuknya bastar mati bujang.

Bab 8 Kecenderungan Baru Teori Evolusi
  • Ada tiga teori asal permintaan kehidupan yang dikenal yaitu: Teori Abiogenesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda mati; Teori Biogenesis yang menyatakan bahwa kehidup-   an berasal dari kehidupan sebelumnya; dan Teori Evolusi Biokimia yang menyatakan bahwa   kehidupan berasal dari materi anorganik yang mengalami perubahan-perubahan secara kimiawi   hingga muncul bentuk kehidupan yang pertama.
  • Bentuk kehidupan pertama yaitu senyawa kompleks (protobion) yang sanggup bermetabolisme, bereplikasi dan terdapat unsur genetik RNA di dalamnya.
  • Stanley Miller dan Harold Urey berhasil menandakan bahwa materi organik sanggup terbentuk dari materi anorganik dengan membuat alat dan atmosfer yang hampir serupa dengan   kondisi primitif bumi.
  • Teori modern ihwal asal permintaan kehidupan yang paling berkembang yaitu Teori Evolusi Biokimia.
  • Harun Yahya beropini bahwa kehidupan merupakan hasil ciptaan yang sudah dirancang dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kelemahan Teori Evolusi Darwin disebabkan masih minimnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi molekuler yang sanggup dijadikan sebagai penjelas Teori Evolusi Darwin.

Bab 9 Bioteknologi
  • Bioteknologi merupakan teknologi pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan produk  yang mempunyai kegunaan bagi manusia.
  • Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bioteknologi dibedakan men jadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
  • Rekayasa genetika yaitu suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen, dengan cara menyisip kan ( insert ) atau menggabungkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme.
  • Ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi,  bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas, masih memakai mikroorganisme  seadanya, belum membuatkan teknik hingga tingkatan molekuler yang terarah, belum  sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit,  serta kualitasnya belum terjamin.
  • Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain: materi bakar (metana, etana, dan  propana), enzim (enzim -amilase, lipase, dan proteinase), metabolit primer (asam-asam organik dan  alkohol), metabolit sekunder (zat warna dan antibiotik), dan asam amino (zat glutamat dan lisin).
  • Metode-metode mutakhir bioteknologi ( currents methods of biotechnology ), antara lain: kultur  jaringan dan rekayasa genetika (teknologi DNA rekombinan, transplantasi nukleus, kloning, dan  teknologi hibridoma).
  • Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi bagian-bagian tumbuhan  (sel, jaringan, atau organ menyerupai  akar, batang, daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan  bagian tersebut secara aseptis (teknik untuk mendapat kondisi suci hama) di dalam atau di atas medium budidaya ( in vitro ). Dengan demikian, bagian-bagian tumbuhan tersebut sanggup  memperbanyak diri dan sanggup menjadi tumbuhan lengkap kembali.
  • Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain sanggup menghasilkan indi- vidu yang baru.
  • Kloning yaitu suatu metode untuk menghasilkan keturunan atau individu yang identik secara  genetik dengan induknya.
  • Teknologi hibridoma yaitu suatu metode penggabungan (fusi) dua macam sel dari organisme  yang sama atau berbeda untuk mendapat sel hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi  kedua sifat tersebut.
  • Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi bisa mengubah materi mentah  menjadi mempunyai nilai tambah lebih tinggi, contohnya pada  pembuatan masakan dan mengubah  bahan pangan, pembuatan obat-obatan, membasmi hama tanaman, menanggulangi duduk kasus  pencemaran, dan pemisahan bijih logam. 
  • Bioteknologi menghasilkan dampak positif dan negatif pada sains, lingkungan, teknologi, dan  mayarakat.
  • Dampak positif bioteknologi, antara lain: menghasilkan pembasmi hama tanaman, menghasilkan  tanaman pengikat nitrogen, berperan dalam pengelolaan limbah, dalam pemisahan logam dari  bijihnya, dan menghasilkan bayi tabung.
  • Dampak negatif bioteknologi, antara lain: mengancam kelestarian alam, menghasilkan gulma- gulma super, serta sanggup mengancam kesehatan.
Baca Juga : Rangkuman Materi Antropologi Sekolah Menengan Atas Kelas 12
Semoga rangkuman atau ringkasan materi biologi Sekolah Menengan Atas kelas 12 tersebut di atas sanggup memperlihatkan manfaat buat para akseptor didik dan pendidik.
Sumber https://www.bukupaket.com/

Rangkuman Bahan Ips Kelas 4 Sd/Mi Semester 1/2 Lengkap

Rangkuman Materi Pelajaran IPS Kelas 4 SD/MI Semester 1/2 Lengkap - Bagi yang sedang mencari materi untuk materi berguru baik menjelang ulangan harian, tengah semester atau kenaikkan kelas berikut ini saya bagikan rangkuman materi pelajaran IPS secara lengkap untuk dari semester 1 dan 2 sebagai materi berguru dalam memahami setiap materi yang telah di sampaikan oleh guru.
 Bagi yang sedang mencari materi untuk materi berguru baik menjelang ulangan harian Rangkuman Materi IPS Kelas 4 SD/MI Semester 1/2 Lengkap
Inilah rangkuman materi pelajaran IPS Kelas 4 SD/MI semester 1 dan 2 selengkapnya yang sanggup anda pelajari secara mudah.
Bab 1 Peta Lingkungan Setempat
  • Peta merupakan gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dengan skala tertentu. Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Peta yang dibentuk pada bidang bola disebut globe.
  • Ada dua jenis peta yaitu peta umum (Peta Topografi) dan peta khusus (Peta Tematik).
  • Peta yang baik disertai dengan komponen-komponen peta. Komponen peta terdiri dari judul peta, skala peta, legenda, simbol, arah mata angin, garis astronomis, garis tepi, tahun pembuatan, indeks dan inset peta.
  • Cara sederhana menggambar peta ialah dengan meniru dan teknik kotak. Dalam menggambar peta harus dengan hati-hati dan teliti biar tidak terjadi kesalahan.
  • Salah satu komponen peta yang penting ialah skala. Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak bahwasanya di permukaan bumi. Skala ada dua jenis, skala angka dan skala garis. Kita sanggup menghitung jarak suatu tempat dengan memakai skala. 
  • Cara memperbesar dan memperkecil peta sanggup dilakukan dengan teknik kotak. Jika peta diperbesar atau diperkecil maka skalanya juga berubah.

Bab 2 Kenampakan Alam di Lingkungan Setempat
  • Kenampakan alam merupakan bentuk muka bumi. Kenampakan alam disebut juga bentang alam.
  • Kenampakan alam terdiri dari kenampakan alam wilayah daratan dan kenampakan alam wilayah perairan.
  • Kenampakan alam wilayah daratan antara lain dataran rendah, dataran tinggi, gunung, pegunungan, tanjung, dan delta. Sedangkan kenampakan alam wilayah perairan antara lain laut, selat, teluk, sungai, danau dan rawa. Semua kenampakan alam tersebut mempunyai manfaat bagi kehidupan masyarakat.
  • Kenampakan alam besar lengan berkuasa pada kehidupan sosial budaya manusia. Antara lain dalam hal pekerjaan, adat-istiadat, peralatan hidup, makanan, pengetahuan, kesenian, bahasa dan sistem kemasyarakatan.
  • Peristiwa alam yang terjadi sanggup menjadikan laba dan kerugian. Peristiwa alam yang merugikan sering disebut dengan tragedi alam. Peristiwa alam yang terjadi sanggup menghipnotis kehidupan masyarakat. Peristiwa alam yang sanggup menghipnotis kehidupan masyarakat antara lain gempa bumi, gunung meletus, banjir dan angin topan.

Bab 3 Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi Setempat
  • Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang sanggup digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
  • Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang sanggup diperbarui dan sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui.
  • Sumber daya alam yang sanggup diperbarui yaitu sumber daya alam yang sanggup dihasilkan kembali (dilestarikan) sehabis kita menggunakannya. Contohnya ialah aneka macam jenis binatang dan tumbuhan. Sumber daya alam yang selalu tersedia setiap dikala di alam juga termasuk sumber daya alam yang sanggup diperbarui. Contohnya ialah air, tanah dan udara.
  • Sumber daya alam yang tidak sanggup diperbaruiyaitu sumber daya alam yang tidak sanggup kita hasilkan kembali sehabis kita menggunakannya. Sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui sanggup dibedakan menjadi tiga, yakni sumber daya alam mineral logam, sumber daya alam mineral bukan logam (batu-batuan), dan sumber daya energi.
  • Peta persebaran sumber daya alam di suatu tempat berkhasiat untuk mengetahui dengan cepat kawasan mana yang menghasilkan suatu sumber daya alam. Sehingga kita sanggup memanfaatkannya dengan lebih optimal.
  • Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kerajinan, perdagangan, perindustrian, jasa, dan pertambangan.
  • Bentuk alam beserta sumber daya alam yang terdapat di dalamnya bepengaruh terhadap kegiatan ekonomi masyarakat terutama dalam hal pekerjaan.
  • Sumber daya alam merup akan karunia Tuhan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Usaha pelestarian sumber daya alam antara lain dengan berhemat, banyak menanam pohon, mendaur ulang, dan tidakm erusak lingkungan .

Bab 4 Keanekaragaman Suku dan Budaya Setempat
  • Suku bangsa merupakan sekumpulan masyarakat yang mempunyai kebiasaan dan budaya yang sama. Contoh suku di Indonesia antara lain Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Tengger, Suku Aceh, Suku Batak, Suku Asmat, Suku Dayak, Suku Bali, Suku Sasak dan lain sebagainya.
  • Budaya dan kebudayaan ialah semua hasil pengolahan nalar pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kehendak (karsa) dari manusia.
  • Bentuk-bentuk budaya yang biasa terdapat di tiap sukub belibis antara lain bahasa, sistem kemasyarakatan, upacara adat, rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, dan kesenian tradisional. Sedangkan kesenian tradisional terdiri dari tarian tradisional, seni musik tradisional, lagu daerah, seni pertunjukan, dan kisah rakyat.
  • Beragamnya suku dan budaya di wilayah Indonesia sangat rawan perpecahan. Oleh alasannya ialah itu persatuan dalam keragaman harus senantiasa dijaga. Dengan berpegang pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika, pasti persatuan dalam keragaman akan senantiasa terwujud.

Bab 5 Peninggalan Sejarah di Lingkungan Setempat
  • Sejarah merupakan kisah yang benar-benar terjadi di masa lalu.
  • Kita berguru sejarah biar sanggup mengambil keuntungannya yakni mengetahui kehidupan insan di masa kemudian dan sanggup mengambil pelajaran dari perjalanan hidup di masa lalu.
  • Kita sanggup mengetahui kehidupan di masa kemudian dari sumber sejarah. Ada tiga sumber sejarah yakni sumber lisan, tertulis dan benda. Sumber-sumber sejarah mempunyai nilai yang sangat tinggi alasannya ialah menjadi bukti konkret suatu kejadian di masa lalu.
  • Setiap tempat atau setiap kawasan pasti mempunyai sejarah kelahiran atau berdirinya. Untuk mengetahuinya kita harus mencari sumber yang sanggup dipercaya.
  • Kita sanggup mengetahui kehidupan masa kemudian insan melalui peninggalan-peningalan sejarah yang ditemukan. Bentuk-bentuk peninggalan sejarah antara lain berupa tulisan, bangunan, benda, karya seni dan watak istiadat. Peninggalan sejarah yang berupa goresan pena antara lain prasasti dan naskah kuno. Peninggalan sejarah yang berupa bangunan ialah candi, masjid, gereja, benteng, dan istana atau keraton. Peninggalan sejarah yang berupa benda antara lain fosil, artefak dan patung.
  • Peninggalan sejarah mempunyai arti yang sangat penting dan bernilai tinggi. Sehingga kita harus melestarikan peninggalan sejarah.

Bab 6 Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme
  • Sikap kepahlawanan ialah perilaku yang mengatakan keberanian dan pengorbanan yang tinggi dalam berjuang mencapai suatu hal.
  • Ciri-ciri perilaku kepahlawanan ialah berani, tangguh, bersemangat untuk maju, lapang dada dan rela berkorban.
  • Sikap kepahlawanan harus kita wujudkan dalam kehidupan sehari- hari. Sikap kepahlawanan sanggup diwujudkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
  • Sikap patriotisme merupakan perilaku cinta tanah air. Sikap patriotisme tidak hanya dimiliki oleh hero tetapi juga harus dimiliki semua warga Indonesia.
  • Wujud perilaku patriotisme antara lain : 
    • a. mengasihi dan memakai produk dalam negeri 
    • b. tidak merusak lingkungan hidup 
    • c. tidak merusak akomodasi umum 
    • d. ikut serta dalam pembangunan bangsa 
    • e. mentaati peraturan yang ada 
    • f. melestarikan budaya bangsa.
  • Jasa para hero harus kita hargai dengan jiwa besar Menghargai jasa hero yang paling penting ialah meneladai perilaku dan perjuangannya.

Bab 7 Kegiatan Ekonomi menurut Potensi Daerah
  • Kebutuhan hidup insan sanggup dibedakan menjadi dua, yakni kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan.
  • Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi setiap hari. Yang termasuk kebutuhan pokok antara lain pangan, sandang, papan, dan kesehatan.
  • Kebutuhan pemanis merupakan kebutuhan yang pemenuhannya sanggup ditunda. Contoh kebutuhan pemanis antara lain kendaraan, telepon, dan rekreasi.
  • Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan insan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, konsumsi, dan distribusi.
  • Setiap kawasan mempunyai potensi kawasan yang sanggup dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi.
  • Potensi kawasan sanggup dibedakan menjadi tiga, yakni potensi alam, potensi sosial budaya, dan potensi sumber daya manusia.
  • Potensi-potensi yang ada di suatu kawasan sanggup dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Kegiatan pemanfaatan potensi kawasan ini meliputi banyak bidang. Antara lain bidang pertanian, perkebunan, peternakan, industri, perdagangan, pertambangan, dan pariwisata.
  • Dalam setiap pemanfaatan potensi kawasan untuk kegiatan ekonomi membutuhkan sumber daya insan yang berkualitas, terampil dan terlatih.

Bab 8 Koperasi dalam Perekonomian Indonesia
  • Koperasi ialah tubuh usaha yang beranggotakan orang-seorang atau tubuh aturan koperasi. Badan aturan koperasi artinya koperasi yang telah diakui oleh pemerintah sebagai forum hukum. Koperasi berasaskan kekeluargaan dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
  • Manfaat koperasi bagi anggota antara lain: 
    • 1) memenuhi kebutuhan anggota, 
    • 2) pada simpulan tahun setiap anggota menerima laba yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU), 
    • 3) setiap anggota sanggup berlatih berorganisasi dan bergotong royong, 
    • 4) setiap anggota sanggup berlatih bertanggung jawab.
  • Menurut Undang-Undang Perkoperasian modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri sanggup berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan dan dana hibah. Sedangkan modal pinjaman sanggup berasal dari anggota, koperasi lain, bank dan sumber lain yang sah.
  • Koperasi mempunyai tiga kelengkapan yaitu, rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota mempunyai kedudukan tertinggi dalam koperasi.
  • Berdasarkan jenis usahanya koperasi sanggup kita bedakan menjadi koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba usaha. Berdasarkan keanggotaannya koperasi antara lain dibedakan menjadi Koperasi Sekolah, Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Unit Desa dan Koperasi Pasar. Berdasarkan tingkatannya koperasi sanggup dibedakan menjadi koperasi primer dan koperasi sekunder.
  • Koperasi mempunyai kiprah yang besar di masyarakat. koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.
  • Koperasi di Indonesia masih banyak kelemahannya, antara lain sulit berkembang alasannya ialah modal terbatas dan pengurus yang kurang cakap dalam mengelola koperasi.

Bab 9 Perkembangan Teknologi
  • Teknologi merupakan ilmu yang menggali aneka macam ilmu terapan. Teknologi juga sering digunakan untuk menyebut aneka macam jenis peralatan yang mempermudah hidup manusia.
  • Jenis teknologi antara lain ialah teknologi alat rumah tangga, teknologi produksi, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi.
  • Teknologi produksi merup akan teknologi yang digunakan untuk mengolah materi mentah menjadi barang jadi. Teknologi produksi dibedakan menjadi teknologi produksi kuliner dan obat-obatan, teknologi produksi pakaian dan teknologi produksi materi bangunan.
  • Contoh teknologi produksi masa kemudian antara lain cangkul, bajak, kapak, alat tenun tangan. Contoh teknologi produksi masa sekarang antara lain traktor, mesin tenun, dan gergaji mesin.
  • Teknologi komunikasi dibedakan menjadi teknologi komunikasi lisan, tertulis dan komunikasi dengan isyarat.
  • Contoh teknologi komunikasi masa kemudian antara lain kentongan, asap, surat yang diantar kurir. Contoh teknologi komunikasi masa sekarang antara lain media cetak, televisi, radio, HP dan internet.
  • Teknologi transportasi dibedakan menjadi teknologi transportasi darat, maritim dan udara.
  • Contoh teknologi transportasi masa kemudian antara lain kuda, andong, delman, bahtera layar. Contoh teknologi transportasi masa sekarang antara lain bus, kereta api listrik, pesawat terbang.

Bab 10 Masalah Sosial di Lingkungan Setempat
  • Masalah sosial merupakan persoalan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan kondisi masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya.
  • Masalah sosial terjadi alasannya ialah faktor ekonomi, kepribadian, lingkungan masyarakat dan negara.
  • Bentuk-bentuk persoalan sosial antara lain kebodohan, pengangguran, kemiskinan, kejahatan, pertikaian dan kenakalan remaja.
  • Pemerintah telah melaksanakan aneka macam upaya untuk menuntaskan persoalan sosial, antara lain : pemberian kartu Askes, raskin, dana BOS, BTL, sekolah terbuka, pendidikan luar sekolah, pemberian derma modal usaha.
  • Upaya mengetasi persoalan sekolah perlu melibatkan aneka macam pihak baik individu, kelompok masyarakat, pengusaha, organisasi sosial baik di dalam dan luar negeri.
  • Upaya mengatasi persoalan seringkali menemui kendala menyerupai tidak sempurna sasaran, petugas yang menyalahgunkan serta kurangnya kerjasama dengan masyarakat.
Baca Juga : Rangkuman Materi Pelajaran IPA Kelas 4 SD/MI
Demikian artikel mengenai rangkuman atau ringkasan materi pelajaran IPS kelas 4 SD/MI semoga sanggup membantu dalam kegiatan berguru baik di rumah atau di sekolah. Selamat belajar
Sumber https://www.bukupaket.com/