Orang yang baik dan benar perlu permulaan yang baik dan benar pula. Permulaan yang baik dan benar membutuhkan keikhlasan, sedangkan pangkal keikhlasan yaitu niat yang baik dan benar. Sumber niat yang baik dan benar yaitu hati yang higienis dan suci, namun hati yang higienis dan suci itu tak pernah akan dapat kita raih kecuali dengan Dzikrullah (mengingat Allah).
Setiap manusia, setiap detiknya selalu bergantung kepada rahmat dan nikmat Allah. Alangkah sombongnya kita kalau hampa dari kegiatan zikir dan doa. Zikir dan doa layak dilaksanakan meskipun kita dalam kesibukan dan dalam kondisi apapun. “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kau dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun[33]:41)
Zikir dan doa merupakan salah satu manifestasi peribadatan dan ketaatan insan kepada Tuhan-Nya. Disamping ibadah-ibadah lainnya yang utama dan tidak terbilang, kita diperintahkan untuk melantunkan zikir dan doa kepada Allah, sebab luas dan begitu dalamnya mutiara pesan yang tersirat yang dikandungnya. zikir diperintahkan Allah setiap ketika dan setiap waktu, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyakbanyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41).
Dengan berzikir, kita berusaha untuk taqaraub Ilallah, mendekat pada-Nya, serta semoga selalu merasa diawasi oleh-Nya. Dan karenanya dalah ketenangan batin (QS. Ar-Rad[13]:28) dan korelasi sejati dengan Tuhan. Selain itu, efek dari kegiatan zikir ini ialah akan merubah segenap keputusan dan prilaku masyarakat insan sesuai lintasan-Nya.
Dengan zikir juga kita dapat menjaga kesinambungan dan keselarasan perspektif agama sesuai dengan jiwa rohani masyarakat modern yang cenderung dislokasi terhadap fatwa agama. Karena zikir yaitu salah satu obat bagi insan modern semoga tidak terperangkap dalam labirin banyak sekali gagasan dan kecenderungan yang khilaf. Manusia diciptakan dari dua komponen, rohani dan jasmani. Keduanya memiliki karakteristik masing-masing sebagaimana makhluk Allah lainnya. Secara natural fitriyah, tentu saja jasmani memerlukan ’makanan’ untuk tetap bertahan, semoga sehat dan tumbuh berkembang.
Karena jasmani yaitu benda kongkrit, maka makanannya pun benda kongkrit. Sebagaimana jasmani, rohani pun membutuhkan makanan. Lain halnya dengan jasmani, rohani bersifat ajaib (hanya Allah yang tahu hakikatnya), maka makanannya pun ajaib pula. Karena abstrak, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya kecuali mengikuti petunjuk-Nya, yang membuat ruh itu. Allah mengajarkan zikir sebagai obat (makanan) bagi ketenangan rohani.
Kaprikornus dapat disimpulkan bahwa zikir amatlah penting. Selain sebagai perwujudan ibadah kepada Allah, zikir juga merupakan kebutuhan pokok yang paling asasi untuk mewujudkan keseimbangan hidup manusia, antara jasmani dan rohani. (Sumber ref: Buku PAI)
EmoticonEmoticon