Tajwid Surah al-Kahfi Ayat 29
Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Surah al-Kahfi ayat 29 sebagai berikut.
1. Alif Lam Qamariyah
Bacaan alif lam qamariyah terjadi jikalau ada alif lam bertemu dengan salah satu karakter qamariyah.
Qamariyah berarti bulan. Jika dalam membaca Al-Qur’an Anda bertemu dengan bacaan alif lam qamariyah, alif lam harus dibaca jelas. Contoh الْحَقُّ.
2. Izhar Syafawi
Bacaan izhar syafawi terjadi jikalau ada mim mati bertemu dengan salah satu karakter hijaiah selain ba dan mim. Cara membaca bacaan izhar syafawi ialah mim mati dibaca jelas. Contoh bacaan izhar syafawi sanggup ditemukan dalam kalimat بِهِمْ سُرَادِقُهَا.
3. Mad ‘Iwad
Bacaan mad ‘iwad terjadi jikalau ada karakter hijaiah berharakat fathatain dan diikuti dengan karakter alif dan diwaqafkan. Cara membaca bacaan mad ‘iwad ialah fathatain dibaca dengan bacaan fathah panjang satu alif. Bacaan panjang tersebut dimaksudkan sebagai ganti bunyi tanwin. Contohnya مُرْتَفَقًا.
Bagaimana jikalau ayat tersebut dibaca wasal? Jika dibaca wasal, mad ‘iwad tidak berlaku lagi. Wasal artinya dibaca sambung dengan melanjutkan pada ayat berikutnya. Jika fath.atain dibaca wasal, fath.atain dibaca biasa sesuai aturan bacaan nun sukun atau tanwin.
(As‘ad Humam. 1995. Halaman 13, 15, dan 48)
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَاءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
Terjemahan al-Kahfi ayat 29:
Dan katakanlah (Muhammad), ”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta derma (minum), mereka akan diberi air menyerupai besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan kawasan istirahat yang paling jelek. (Q.S.al-Kahfi [18]: 29)
Isi Kandungan Surah al-Kahfi ayat 29
Ayat 29 Surah al-Kahfi menjelaskan bahwa kebenaran berasal dari Tuhan. Dalam menghadapi atau mendapatkan kebenaran tidak terdapat perbedaan antara si kaya atau si miskin. Si kaya yang ingin beriman, berimanlah. Si miskin yang ingin beriman, berimanlah. Seseorang yang ingin kafir dipersilakan juga oleh Allah Swt. Dalam ayat ini Allah Swt membebaskan insan untuk menentukan pilihan. Sebelum menentukan pilihan, insan sudah diberi tahu bahwa kebenaran berasal dari Allah. Allah Swt mengaruniakan insan berupa akal. Manusia mempergunakan nalar tersebut untuk berpikir dan menentukan beriman atau kafir. Jika seseorang menentukan beriman, berarti ia telah menuruti kata hati atau bunyi akal. Bagi orang-orang yang menentukan kafir, mereka akan menanggung jawaban pilihannya itu. Bukan orang lain yang akan bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Beriman atau kafir merupakan suatu hal yang harus dipilih. Allah telah memberi kebebasan kepada insan untuk menjatuhkan pilihan. Di balik pilihan yang disediakan terdapat jawaban yang telah menunggu. Orang-orang kafir telah menzalimi diri mereka sendiri. Mereka menolak kebenaran yang tiba dari Allah Swt. Mereka menolak atau mengingkari kata hatinya perihal kebenaran yang tiba dari-Nya. Bagi mereka yang menentukan kafir atau menzalimi diri sendiri, neraka menjadi kawasan kembalinya. Mereka terkepung di dalam neraka dan tidak sanggup keluar. Pagar neraka terlalu kukuh untuk dilewati insan yang ada di dalamnya.
Ayat 29 Surah al-Kahfi juga menjelaskan bahwa orang-orang yang ada di dalam neraka jikalau mereka minum, mereka akan diberi minum. Akan tetapi, minuman yang mereka terima berupa air menyerupai besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. Jika penghuni neraka meminum air tersebut, haus yang mereka rasakan tidak hilang. Semakin diminum penghuni neraka akan mencicipi kesengsaraan. Wajah mereka hangus oleh panasnya api neraka dan panasnya minuman yang mereka minum. Minuman yang disediakan untuk penghuni neraka merupakan minuman yang paling buruk. Manusia belum pernah melihat, bahkan membayangkan minuman tersebut di dunia. Akan tetapi, sejelek-jelek minuman itulah yang akan diterima oleh penghuni neraka (mereka yang menentukan kafir). Selain menjelaskan perihal seburuk-buruknya minuman, ayat ini juga menjelaskan bahwa neraka merupakan kawasan istirahat yang paling jelek. Beginilah selesai atau jawaban yang akan diterima orang-orang yang menentukan kafir. Mereka yang selama di dunia sombong dengan kedudukannya dan menolak kebenaran yang tiba dari Allah Swt. Di alam abadi kelak mereka akan tinggal di neraka dan diberi minuman yang paling buruk. Selain itu, orang-orang yang menentukan kafir juga diberi kawasan istirahat yang paling buruk. (Buku PAI)
Semoga bermanfaat... 😊😊
EmoticonEmoticon