Perilaku Aniaya Dan Macam-Macam Zalim (Pengertian Dan Referensi Sikap Aniaya)

Aniaya sanggup diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang-wenang. Berbuat aniaya sanggup diartikan dengan berbuat sewenang-wenang. Perbuatan diktatorial tersebut sanggup dilakukan terhadap sesama insan maupun terhadap makhluk-Nya. Aniaya merupakan sikap tercela yang harus diwaspadai. Terhadap sesama insan tidak sepantasnya kita berbuat aniaya. Terhadap sesama makhluk kita dihentikan berbuat aniaya. Makhluk Allah Swt. mempunyai hak yang sama untuk hidup. Oleh alasannya yaitu itu, kita dihentikan berbuat aniaya kepada mereka.
 sanggup diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang Perilaku Aniaya dan Macam-Macam Zalim (Pengertian dan Contoh Perilaku Aniaya)
    Termasuk dalam sikap aniaya (zalim) yaitu perbuatan yang melampaui batas. Selain itu, termasuk dalam sikap aniaya yaitu menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Zalim sanggup diartikan dengan melanggar hak orang lain. Tanpa disadari kita sering menzalimi atau berbuat aniaya kepada sobat atau saudara. Salah satu contoh perbuatan aniaya yaitu mengurangi timbangan. Meskipun pembeli tidak mengetahuinya, tetap saja penjual telah berbuat aniaya kepadanya. Allah Swt. mengetahui seluruh perbuatan manusia. Allah Swt. mengetahui perbuatan zalim yang telah dilakukan oleh penjual yang mengurangi timbangan. Jika barang yang dijual cacat atau barang yang ada kurang berat timbangannya, kita sanggup berkata jujur atau mengurangi harga. Hal tersebut lebih baik dan lebih jujur daripada berbuat zalim dengan mengurangi timbangan.

Macam-Macam Zalim
    Perilaku aniaya harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Aniaya tidak membawa manfaat sedikit pun bagi kehidupan seseorang. Ada beberapa macam bentuk zalim yaitu sebagai berikut:
1. Zalim kepada Allah Swt.
    Zalim kepada Allah Swt. merupakan kezaliman tertinggi. Zalim kepada Allah Swt. sanggup berbentuk perbuatan syirik, tidak mengakui bahwa Allah Swt. yaitu khaliq, tidak takut kepada Allah Swt., dan aneka macam tindakan lainnya.
2. Zalim terhadap Anggota Tubuh Pemberian Allah Swt.
    Anggota badan merupakan karunia Allah Swt. yang harus dijaga sebaik-baiknya. Anggota badan hendaknya dipergunakan untuk melaksanakan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tidak sepantasnya anggota badan dipergunakan untuk berbuat aniaya. Menyakiti orang lain merupakan sikap zalim yang memakai anggota badan sebagai alatnya. Jangan hingga anggota badan menjauhkan kita dari Allah Swt.
3. Zalim terhadap Harta
    Harta benda merupakan karunia Allah Swt. dan titipan yang sewaktu-waktu sanggup diambil oleh pemilik-Nya. Karunia berupa harta benda harus dipergunakan sebaik-baiknya. Dimanfaatkan untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuan. Memanfaatkan harta benda untuk suatu perbuatan yang menjauhkan dari Allah Swt. berarti telah berbuat aniaya terhadap harta benda.
4. Zalim kepada Sesama Manusia
    Zalim kepada sesama insan sanggup berbentuk pemukulan, penghinaan, fitnah, dan aneka macam bentuk perbuatan jelek lainnya. Zalim kepada sesama insan ini yang paling sering dibahas dan muncul ke permukaan. Perbuatan zalim lainnya sering dilupakan dan luput dari pembahasan.
5. Zalim terhadap Sesama Makhluk
    Banyak sekali bentuk perbuatan zalim terhadap sesama makhluk. Misalnya merusak lingkungan, menyiksa hewan, tidak memberi makan binatang peliharaan, dan perbuatan lainnya. Demikianlah bentuk-bentuk perbuatan zalim. Perbuatan zalim sanggup menyakiti dan menyengsarakan orang lain. Dengan demikian, zalim harus dijauhkan dari kehidupan. Tanamkan dalam hati bahwa tidak sepantasnya kita menyakiti atau berbuat zalim kepada Allah Swt., sesama makhluk, maupun diri sendiri. Diri sendiri dan sesama makhluk mempunyai hak yang sama untuk hidup dan mencicipi kebahagiaan. Selain itu, kesadaran bahwa makhluk Allah Swt. mempunyai kedudukan yang sama di hadapan-Nya sanggup menghindarkan perbuatan zalim dari hati. (Buku PAI)
Itulah tadi bahasan mengenai sikap aniaya dan zalim, baca juga sikap hasad dan riya, biar bermanfaat :)


EmoticonEmoticon