Pengertian Dan Aturan Akikah (Ketentuan & Pesan Yang Tersirat Akikah)

Akikah berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut anak yang gres lahir. Ada juga yang menyampaikan bahwa akikah merupakan nama bagi binatang yang disembelih. Sedangkan secara syar’i, akikah ialah penyembelihan binatang sebagai kurban atas bayi yang gres lahir. Penyembelihan binatang ini sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran dikarenakan telah diberi amanah berupa anak. Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai aturan pelaksanaan akikah. Jumhur ulama beropini bahwa aturan akikah ialah sunah bagi orang yang menanggung nafkah anak. Hal ini sanggup ditemukan penjelasannya dalam hadis Rasulullah saw. yang berbunyi mirip berikut. (Sulaiman Rasyid. 1995: halaman 479)
 berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut anak yang gres lahir Pengertian dan Hukum Akikah (Ketentuan & Hikmah Akikah)
Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata, ”Bahwasannya Rasulullah saw. memerintah para sobat biar belum dewasa pria diberikan akikah dua kambing yang sudah cukup umur, dan bagi seorang anak wanita
satu kambing”. (H.R.Tirmizi)
Beberapa ulama lain beropini bahwa aturan akikah ialah wajib dengan alasan merujuk pada hadis Rasulullah yang mengibaratkan anak yang gres lahir mirip rungguhan/gadai. Rungguhan dalam transaksi
ekonomi berarti jaminan yang gres sanggup diambil bila utang telah dibayarkan. Berkaitan dengan pengibaratan anak yang gres lahir mirip rungguhan, simaklah hadis berikut ini.
 berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut anak yang gres lahir Pengertian dan Hukum Akikah (Ketentuan & Hikmah Akikah)
Artinya: Dari Samurah r.a., ia berkata Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
”Setiap anak pria rungguhan/tergadai dengan akikahnya, yang disembelih sesudah mencapai usia tujuh hari, dan dicukur rambutnya serta diberi nama.” (H.R. Ah.mad dan Imam empat disahihkan
oleh Tirmizi)
Berdasarkan hadis di atas diketahui bahwa setiap anak yang gres lahir ialah rungguhan/tergadai dengan akikahnya. Sebelum diakikahi setiap anak masih merupakan rungguhan. Setelah diakikahi bayi atau tersebut telah terbebas dari rungguhan atau gadaiannya.

Ketentuan Akikah
    Penyembelihan binatang untuk akikah dilakukan dengan cara-cara dan ketentuan sesuai syariat Islam. Misalnya berkaitan dengan waktu penyembelihan, binatang yang disembelih, dan tata cara pembagiannya.
a. Waktu
    Waktu penyembelian akikah disunahkan pada hari ketujuh dari hari kelahiran anak. Meskipun demikian bila belum bisa, boleh juga lebih dari itu asal anak belum hingga dewasa. Contohnya dilaksanakan
pada hari ke-14 atau ke-21 dari kelahiran anak.
Sebagian ulama melarang melaksanakan akikah dikala anak berusia dewasa dengan banyak sekali pertimbangan sebagai berikut.
1) Ketika anak sudah balig, ia telah mempunyai tanggung jawab kepada dirinya sendiri, tidak lagi tergantung secara keseluruhan kepada orang tua.
2) Pelaksanaan program akikah dalam Islam sebaiknya dirangkaikan dengan proteksi nama dan mencukur rambut. Anak yang sudah balig tentu akan merasa malu, bila ia gres diberi nama dan dicukur rambutnya dengan disaksikan banyak orang.
b. Jenis Hewan dan Jumlahnya
    Hewan akikah ialah berupa kambing atau domba yang sehat, gemuk, dan tidak cacat. Jumlah binatang akikah ialah seekor kambing untuk bayi perempuan dan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki.
c. Sunah-Sunah Akikah
    Ada beberapa amalan sunah dalam melaksanakan akikah, yaitu dikala menyembelih binatang disunahkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Disunahkan juga biar daging akikah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan. Selain ketentuan di atas, bagi yang menyelenggarakan akikah boleh mengonsumsi sebagian dari daging akikahnya dan maksimal sepertiganya.
 berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau rambut anak yang gres lahir Pengertian dan Hukum Akikah (Ketentuan & Hikmah Akikah)

Hikmah Akikah
    Anjuran untuk melaksanakan akikah mengandung beberapa pesan tersirat yang sangat penting. Hikmah-hikmah tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Perwujudan rasa syukur kepada Allah alasannya dikaruniai nikmat yang sangat besar berupa anak sebagai generasi penerus hidupnya.
2) Upaya mengajak anak untuk bertaqarub kepada Allah semenjak masamasa awal kehidupan di dunia ini.
3) Sebagai tebusan bagi anak sehingga syafaat kepada kedua orang tuanya pada hari simpulan kelak diterima oleh Allah Swt.
4) Memperkenalkan kepada masyarakat atas kelahiran anak sebagai perjuangan mengukuhkan tali persaudaraan di antara sesama.
5) Sarana yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membagikan sebagian rezeki kita berupa hidangan daging akikah.


EmoticonEmoticon