Kalimat efektif harus memenuhi lima syarat berdasarkan Parera (1982) dan Akhadiah dkk. (1992) yaitu:
(1) mempunyai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran,
(2) hemat dalam hal pemakaian kata,
(3) mempunyai kesejajaran bentuk bahasa bila gagasan disajikan secara serial
(4) mengandung pandangan gres pokok, dan
(5) disusun secara variatif.
a. Cara Mengidentifikasi kesepadanan dalam kalimat efektif
Salah satu ciri kalimat efektif yaitu adanya kesepadanan antara jalan pikiran insan dengan struktur bahasa yang digunakan. Untuk mencapai kondisi ibarat itu, kalimat efektif harus (1) mempunyai subjek dan predikat, (2) memakai penghubung dengan tepat, bila memang menggunakan, dan (3) mengungkapkan pandangan gres pokok dengan jelas, tegas, dan tidak bermakna ganda (ambigu). Berikut yaitu pola kesepadanan kalimat efektif hasil perubahan dari kalimat tidak efektif:
1. Makin usang makin banyak (tidak efektif) menjadi Makin usang jumlah penduduk makin banyak (efektif).
2. Itu bukan vulkanik, tetapi tektonik (tidak efektif) menjadi Itu bukan vulkanik, melainkan tektonik (efektif).
b. Cara Mengidentifikasi kehematan dalam kalimat efektif
Hemat artinya tidak boros. Menghemat tidak berarti menghilangkan kata, frase, atau bentuk bahasa yang memang diperlukan. Hemat sanggup dicapai dengan tiga macam cara, yaitu menghindari pengulangan subjek, menghindari pemakaian kata-kata yang mubazir, dan menghindari hiponimi.
Contoh kehematan dalam kalimat efektif:
1. Rumah Pak Edi amat sangat sederhana sekali (tidak efektif) menjadi Rumah Pak Edi sangat sederhana (Efektif).
2. Penduduk bangga sehabis mereka memperoleh proteksi (tidak efektif) menjadi Penduduk bangga sehabis memperoleh bantuan.
c. Cara Mengidentifikasi ketepatan urutan kata dalam kalimat efektif
Biasanya kalimat terjadi dari beberapa kata. Kata-kata itu ditempatkan sesuai dengan arti dan fungsinya masing-masing. Kata ibarat KTP, memiliki, setiap, harus, dan penduduk, misalnya, mempunyai arti leksikal. Dari kelima kata tersebut sanggup dibuat kalimat dengan urutan sebagai berikut.
– Setiap penduduk harus mempunyai KTP.
– Seorang KTP harus mempunyai penduduk.
– KTP harus mempunyai setiap penduduk.
Kalimat pertama sanggup diterima, kalimat kedua dan ketiga tidak sanggup diterima. Mengapa? Pada kalimat pertama urutan kata-katanya tepat, sedangkan pada kalimat kedua dan ketiga tidak tepat.
(1) mempunyai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran,
(2) hemat dalam hal pemakaian kata,
(3) mempunyai kesejajaran bentuk bahasa bila gagasan disajikan secara serial
(4) mengandung pandangan gres pokok, dan
(5) disusun secara variatif.
a. Cara Mengidentifikasi kesepadanan dalam kalimat efektif
Salah satu ciri kalimat efektif yaitu adanya kesepadanan antara jalan pikiran insan dengan struktur bahasa yang digunakan. Untuk mencapai kondisi ibarat itu, kalimat efektif harus (1) mempunyai subjek dan predikat, (2) memakai penghubung dengan tepat, bila memang menggunakan, dan (3) mengungkapkan pandangan gres pokok dengan jelas, tegas, dan tidak bermakna ganda (ambigu). Berikut yaitu pola kesepadanan kalimat efektif hasil perubahan dari kalimat tidak efektif:
1. Makin usang makin banyak (tidak efektif) menjadi Makin usang jumlah penduduk makin banyak (efektif).
2. Itu bukan vulkanik, tetapi tektonik (tidak efektif) menjadi Itu bukan vulkanik, melainkan tektonik (efektif).
b. Cara Mengidentifikasi kehematan dalam kalimat efektif
Hemat artinya tidak boros. Menghemat tidak berarti menghilangkan kata, frase, atau bentuk bahasa yang memang diperlukan. Hemat sanggup dicapai dengan tiga macam cara, yaitu menghindari pengulangan subjek, menghindari pemakaian kata-kata yang mubazir, dan menghindari hiponimi.
Contoh kehematan dalam kalimat efektif:
1. Rumah Pak Edi amat sangat sederhana sekali (tidak efektif) menjadi Rumah Pak Edi sangat sederhana (Efektif).
2. Penduduk bangga sehabis mereka memperoleh proteksi (tidak efektif) menjadi Penduduk bangga sehabis memperoleh bantuan.
c. Cara Mengidentifikasi ketepatan urutan kata dalam kalimat efektif
Biasanya kalimat terjadi dari beberapa kata. Kata-kata itu ditempatkan sesuai dengan arti dan fungsinya masing-masing. Kata ibarat KTP, memiliki, setiap, harus, dan penduduk, misalnya, mempunyai arti leksikal. Dari kelima kata tersebut sanggup dibuat kalimat dengan urutan sebagai berikut.
– Setiap penduduk harus mempunyai KTP.
– Seorang KTP harus mempunyai penduduk.
– KTP harus mempunyai setiap penduduk.
Kalimat pertama sanggup diterima, kalimat kedua dan ketiga tidak sanggup diterima. Mengapa? Pada kalimat pertama urutan kata-katanya tepat, sedangkan pada kalimat kedua dan ketiga tidak tepat.
EmoticonEmoticon