Sejarah perkembangan musik Barat dibagi menjadi beberapa periode. Periodisasi itu yaitu sebagai berikut.
1.Zaman Kuno
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan bunyi insan sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan sebab dianggap mengganggu suasana beribadat. Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian bisa menjadikan suasana tenang, bisa mewakili bunyi gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.
2.Zaman Renaisans
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan bunyi merupakan ciri khusus. Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alatalat musik yang digunakan, antara lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet, dan organ pipa.
b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan.
c. Melodi
Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak memakai langkahlangkah pendek menyerupai yang dipakai oleh musik gregorian. Melodi untuk bunyi tenor dipakai nada panjang.
d. Tekstur
Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat bunyi atau lebih. Pada simpulan kurun ke-16, bunyi sopran berperan lebih besar. Harmoni yang banyak dipakai berbentuk triad pokok.
e. Pola
Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi dituntut mempunyai teknik pernapasan yang prima.
Tokoh musik pada zaman Renaisans, antara lain sebagai berikut.
a. Karya Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa Papae Marcelli dan Motet Adoremus te Christe.
b. Karya Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet Tristis Estanimame, dan Madrigal O Che Bon Echo.
c. Karya Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan Gantonas for Bass Choirs.
3.Zaman Barok
Zaman Barok dimulai sesudah kurun ke-16 dan sering disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk gres yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber pandangan gres garapan mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada kurun ke-18, gaya Barok murni sanggup terwujud dengan sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus untuk konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor yang dikembangkan semenjak zaman Renaisans mulai dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama di dalam penggarapan musik instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai memakai alat-alat musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik.
Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, menyerupai viola dan gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok- kelompok musik.
b. Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra memakai ritme bebas. Aksentuasi dilakukan sebab perubahan serasi dan nada-nada lang dalam iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu rujukan ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
c. Melodi
Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian jika dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang memakai ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak memakai teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam bentuk akor-akor disonan.
d. Tekstur
Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum pada zaman Barok yaitu pemakaian alat musik basso continuo atau figure bass.
e. Pola
Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih dilanjutkan zaman Barok. Namun, bentuk-bentuk opera, oratorio, cantata, sonata, concerto grosso, dan overture sudah mulai menjadi mode.
Tokoh musik pada zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Karya Johan Sebastian Bach (1685 – 1750) antara lain Oratorio Christmas and Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in D.
b. Karya Jean Babtisme Lully (1632 – 1687) antara lain The Miserere dan Opera Gadmus et Hernione.
c. Karya George Frederick Handel (1625 – 1775) antara lain Meziah, Judas Maccabaeus, Israil Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes.
4.Zaman Klasik (1740-1770)
Zaman klasik yaitu zaman kemegahan kebudayaan Yunani atau Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal.
Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk : musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.
b. Tekstur : bersifat homopon.
c. Melodi : gaya melodi bersifat kompak dan mempunyai kesamaan tema.
d. Harmoni : kurang kompleks, cenderung banyak memakai trinada.
e. Improvisasi : mulai hilang, semua gejala frase, dinamik, ornamentasi, dan akor ditulis lengkap.
Tokoh musik pada zaman Klasik yaitu sebagai berikut.
a. Karya Joseph Haydn (1732 – 1809) antara lain The Missa Solemnis in D minor, The Cello Conserto in D. op 101, dan The Creation and the Season.
b. Karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756 – 1791) antara lain The Magic Flute, Don Giovanni, dan The Meriage of Figaro.
c. Karya Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827) antara lain Symphoni No. 3, The Conserto in D for Violine, dan Missa Soleonsis in D op 123.
5.Zaman Romantik
Zaman Romantik ditandai dengan aktivitas musik yang lebih menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik, melodi, dan harmoni. Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis. Memasuki kurun ke-19, bentuk-bentuk musik pada zaman Klasik didominasi oleh program-program resital maupun konser.
Ciri-cirinya yang terdapat pada karya zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Karya musik pada zaman Romantik selalu dipertunjukan pada gedunggedung konser dan opera maupun tempat-tempat pertunjukan khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian besar aktivitas masyarakat. Penyajian nyanyian tunggal dengan iringan piano merupakan teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orkestra zaman Romantik mulai didominir oleh alat musik gesek yang ditambah dengan picolo, clarinet, horn, trombon, tuba, harpa, dan beberapa alat musik pukul.
b. Ritme
Ritme yang mendukung pandangan gres serta ekspresi seseorang makin lengkap. Denyutan-denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi dalam banyak sekali rujukan mulai menjadi mode. Pembuatan partitur selalu dilengkapi gejala tempo banyak sekali modifikasinya serta gejala ekspresi.
c. Melodi
Pembuatan melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi instrumen.
d. Tekstur
Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk homophonik yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan, ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
e. Pola
Pada zaman Romantik pembentukan karya musik bentuk garapannya rhapsodi dan usaha-usaha musikalisasi puisi. Karya-karya yang berbentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur (standar) perkembangan musik zaman Romantik sebab zaman ini kaya harmoni serta lagu klimaks.
Tokoh musisi pada zaman Romantik yaitu sebagai berikut.
a. Karya Franz Schubert antara lain Unfinished Symphony, C Mayor Symphony, The Great, dan Death and the Maiden.
b. Karya Felix Mendelson (1809–1847) antara lain Scotch, Italian and Reformation, Eliyah, dan A Midsummer Night’s Dream.
c. Karya Franz Lizt (1811–1886) antara lain Faust Symphony, Funerailles, Sonata in B minor, dan Hungarian Rhapsodies.
d. Karya Peter Ilich Tchaikvsky (1840–1893) antara lain Pathetique no. 6, Piano concerto in B Flat Minor, dan Romeo and Juliet.
e. Karya Antonin Dvorak (1814–1907) antara lain Symphony No. 5 (From the World) dan String Quartet in F Mayor.
f. Karya Richard Wagner (1813–1883) antara lain Lohengrin, Die Meister Singer, Tannhauser, dan Tristan und Isolde.
g. Karya Johannes Brahms (1833–1897) antara lain Symphony No. 3, German Requiem, The Double Concerto for Violin and Celo, Hungarians Dances, dan Overture The Academic Festival and the Tragic.
6.Zaman Impressionisme
Karya-karya musik pada zaman Impressionisme ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang disenangi masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup suatu kadens. Berikut ini merupakan abjad yang ada pada zaman ini Impressionisme.
a. Media Penyajian
Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk bunyi beregister rendah, sedangkan violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn, selesta, dan glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
b. Ritme
Sebagian besar karya-karya pada zaman Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor paralel. Bahkan, mulai kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akor-akor sembilan dengan denyutan-denyutan bas dari akor sustain.
c. Melodi
Pada zaman Impressionisme ditandai dengan penggunaan melodi dan tangga nada yang dipengaruhi oleh musik gamelan.
Tokoh musik pada zaman Impressionisme yaitu Acille Claude Debussy (1862–1918) dengan beberapa karyanya yang terkenal, antara lain L’enfant Prodique dan Pelleas et Melisande.
1.Zaman Kuno
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan bunyi insan sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan sebab dianggap mengganggu suasana beribadat. Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian bisa menjadikan suasana tenang, bisa mewakili bunyi gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.
2.Zaman Renaisans
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan bunyi merupakan ciri khusus. Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alatalat musik yang digunakan, antara lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet, dan organ pipa.
b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan.
c. Melodi
Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak memakai langkahlangkah pendek menyerupai yang dipakai oleh musik gregorian. Melodi untuk bunyi tenor dipakai nada panjang.
d. Tekstur
Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat bunyi atau lebih. Pada simpulan kurun ke-16, bunyi sopran berperan lebih besar. Harmoni yang banyak dipakai berbentuk triad pokok.
e. Pola
Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi dituntut mempunyai teknik pernapasan yang prima.
Tokoh musik pada zaman Renaisans, antara lain sebagai berikut.
a. Karya Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa Papae Marcelli dan Motet Adoremus te Christe.
b. Karya Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet Tristis Estanimame, dan Madrigal O Che Bon Echo.
c. Karya Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan Gantonas for Bass Choirs.
3.Zaman Barok
Zaman Barok dimulai sesudah kurun ke-16 dan sering disebut sebagai awal Gaya Modern. Bentuk gres yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber pandangan gres garapan mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini. Pada kurun ke-18, gaya Barok murni sanggup terwujud dengan sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus untuk konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik mulai muncul di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor yang dikembangkan semenjak zaman Renaisans mulai dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama di dalam penggarapan musik instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini berkembang dengan pesat. Di dalam orkhestra, musisi mulai memakai alat-alat musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik.
Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, menyerupai viola dan gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok- kelompok musik.
b. Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra memakai ritme bebas. Aksentuasi dilakukan sebab perubahan serasi dan nada-nada lang dalam iringan. Zaman Barok banyak karya musik yang didasarkan pada satu rujukan ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat monoton.
c. Melodi
Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian jika dibandingkan dengan bentuk poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang memakai ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak memakai teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam bentuk akor-akor disonan.
d. Tekstur
Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum pada zaman Barok yaitu pemakaian alat musik basso continuo atau figure bass.
e. Pola
Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih dilanjutkan zaman Barok. Namun, bentuk-bentuk opera, oratorio, cantata, sonata, concerto grosso, dan overture sudah mulai menjadi mode.
Tokoh musik pada zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Karya Johan Sebastian Bach (1685 – 1750) antara lain Oratorio Christmas and Easter, Misa in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in D.
b. Karya Jean Babtisme Lully (1632 – 1687) antara lain The Miserere dan Opera Gadmus et Hernione.
c. Karya George Frederick Handel (1625 – 1775) antara lain Meziah, Judas Maccabaeus, Israil Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes.
4.Zaman Klasik (1740-1770)
Zaman klasik yaitu zaman kemegahan kebudayaan Yunani atau Romawi, dan zaman di mana orang mengagungkan akal.
Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk : musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.
b. Tekstur : bersifat homopon.
c. Melodi : gaya melodi bersifat kompak dan mempunyai kesamaan tema.
d. Harmoni : kurang kompleks, cenderung banyak memakai trinada.
e. Improvisasi : mulai hilang, semua gejala frase, dinamik, ornamentasi, dan akor ditulis lengkap.
Tokoh musik pada zaman Klasik yaitu sebagai berikut.
a. Karya Joseph Haydn (1732 – 1809) antara lain The Missa Solemnis in D minor, The Cello Conserto in D. op 101, dan The Creation and the Season.
b. Karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756 – 1791) antara lain The Magic Flute, Don Giovanni, dan The Meriage of Figaro.
c. Karya Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827) antara lain Symphoni No. 3, The Conserto in D for Violine, dan Missa Soleonsis in D op 123.
5.Zaman Romantik
Zaman Romantik ditandai dengan aktivitas musik yang lebih menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik, melodi, dan harmoni. Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis. Memasuki kurun ke-19, bentuk-bentuk musik pada zaman Klasik didominasi oleh program-program resital maupun konser.
Ciri-cirinya yang terdapat pada karya zaman Barok yaitu sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Karya musik pada zaman Romantik selalu dipertunjukan pada gedunggedung konser dan opera maupun tempat-tempat pertunjukan khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian besar aktivitas masyarakat. Penyajian nyanyian tunggal dengan iringan piano merupakan teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orkestra zaman Romantik mulai didominir oleh alat musik gesek yang ditambah dengan picolo, clarinet, horn, trombon, tuba, harpa, dan beberapa alat musik pukul.
b. Ritme
Ritme yang mendukung pandangan gres serta ekspresi seseorang makin lengkap. Denyutan-denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi dalam banyak sekali rujukan mulai menjadi mode. Pembuatan partitur selalu dilengkapi gejala tempo banyak sekali modifikasinya serta gejala ekspresi.
c. Melodi
Pembuatan melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi instrumen.
d. Tekstur
Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk homophonik yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan, ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
e. Pola
Pada zaman Romantik pembentukan karya musik bentuk garapannya rhapsodi dan usaha-usaha musikalisasi puisi. Karya-karya yang berbentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur (standar) perkembangan musik zaman Romantik sebab zaman ini kaya harmoni serta lagu klimaks.
Tokoh musisi pada zaman Romantik yaitu sebagai berikut.
a. Karya Franz Schubert antara lain Unfinished Symphony, C Mayor Symphony, The Great, dan Death and the Maiden.
b. Karya Felix Mendelson (1809–1847) antara lain Scotch, Italian and Reformation, Eliyah, dan A Midsummer Night’s Dream.
c. Karya Franz Lizt (1811–1886) antara lain Faust Symphony, Funerailles, Sonata in B minor, dan Hungarian Rhapsodies.
d. Karya Peter Ilich Tchaikvsky (1840–1893) antara lain Pathetique no. 6, Piano concerto in B Flat Minor, dan Romeo and Juliet.
e. Karya Antonin Dvorak (1814–1907) antara lain Symphony No. 5 (From the World) dan String Quartet in F Mayor.
f. Karya Richard Wagner (1813–1883) antara lain Lohengrin, Die Meister Singer, Tannhauser, dan Tristan und Isolde.
g. Karya Johannes Brahms (1833–1897) antara lain Symphony No. 3, German Requiem, The Double Concerto for Violin and Celo, Hungarians Dances, dan Overture The Academic Festival and the Tragic.
6.Zaman Impressionisme
Karya-karya musik pada zaman Impressionisme ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang disenangi masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup suatu kadens. Berikut ini merupakan abjad yang ada pada zaman ini Impressionisme.
a. Media Penyajian
Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk bunyi beregister rendah, sedangkan violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn, selesta, dan glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.
b. Ritme
Sebagian besar karya-karya pada zaman Impressionisme ditandai dengan gerakan akor-akor paralel. Bahkan, mulai kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akor-akor sembilan dengan denyutan-denyutan bas dari akor sustain.
c. Melodi
Pada zaman Impressionisme ditandai dengan penggunaan melodi dan tangga nada yang dipengaruhi oleh musik gamelan.
Tokoh musik pada zaman Impressionisme yaitu Acille Claude Debussy (1862–1918) dengan beberapa karyanya yang terkenal, antara lain L’enfant Prodique dan Pelleas et Melisande.
EmoticonEmoticon