Unsur-Unsur Seni Pertunjukan

1.  Tema
        Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok  tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan  menarik. Tema sanggup diambil dari mana saja, sanggup dari permasalahan kehidupan  pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, percintaan,  lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, kriminalitas, politik, isu  globalisasi dunia, dan sebagainya. Tema sanggup dipersempit menjadi sebuah topik, kemudian topik tersebut dikembangkan menjadi kisah dalam teater dengan dialog- dialognya. Sementara itu,  judul sanggup diambil dari isi ceritanya.

2.  Plot
        Plot adalah rangkaian insiden atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri  atas konflik yang berkembang  secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks,  klimaks, hingga penyelesaian. Adapun tahapan plot yaitu sebagai berikut.
a. Eksposisi
    Perkenalan tokoh melalui adegan-adegan dan obrolan yang mengantarkan  penonton pada keadaan yang nyata.
b. Konflik
    Pada tahapan ini mulai ada insiden atau insiden atau insiden yang  melibatkan tokoh dalam masalah.
c. Komplikasi
    Insiden yang terjadi mulai berkembang dan menjadikan konflik- konflik semakin banyak, rumit, dan saling terkait, tetapi belum tampak ada  pemecahannya.
d. Klimaks
    Berbagai konflik telah hingga pada puncaknya atau puncak ketegangan  bagi para penonton. Di sinilah konflik atau pertikaian antartokoh mencapai  puncaknya.
e. Penyelesaian
    Tahap ini merupakan tamat penyelesaian konflik. Di sini, penentuan ceritanya  akan berakhir menyenangkan, mengharukan, tragis, atau menjadikan sebuah  teka-teki bagi para penonton.

3.  Penokohan
        Penokohan dalam teater meliputi hal-hal yang berkaitan berikut.
a. Aspek Fisikologis
    Aspek ini berkaitan dengan penamaan, pemeranan, dan keadaan fisik tokoh.
Keadaan fisik antara lain tinggi, pendek, warna rambut, rambut panjang atau  pendek, gemuk, kurus, dan warna kulit.
b Aspek Sosiologis
   Aspek ini berkaitan dengan keadaan sosial tokoh, yakni interaksi atau peran  sosial tokoh dengan tokoh lain.
c. Aspek Psikologis
    Aspek ini berkaitan dengan huruf yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau  kepribadian seorang tokoh. Jenis huruf dalam sebuah pementasan teater antara  lain baik hati, keras, sombong, munafik, rendah diri, ramah, dan pemarah.

4.  Dialog
        Dialog ialah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam satu gerak  atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog  harus mendukung karakter  tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkap makna yang tersirat.

5.  Bahasa
        Bahasa merupakan materi dasar naskah/skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus sanggup mengungkapkan pikiran dan perasaan  secara komunikatif dan efektif.

6.  Ide dan Pesan
        Ide dan pesan dalam pertunjukan harus sanggup dituliskan oleh penulis dan  diimplementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide sanggup didapat dengan cara  merekayasa secara logis sehingga selain sanggup menghibur, sanggup juga menampilkan  pesan watak melalui nilai-nilai pendidikan.

7.  Setting
         Setting atau latar ialah keadaan kawasan dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. SeĴing ini sanggup meliputi tata panggung dan tata lampu.


EmoticonEmoticon