Hormon-Hormon Pada Tumbuhan / Fungsi Hormon Pada Tumbuahan

Berikut yakni hormon-hormon yang terdapat pada flora dan fungsinya:
1) Auksin
       Auksin atau asam indol asetat ditemukan pada tahun 1926 oleh Frits Went. Dia menemukan auksin di ujung koleoptil kecambah Avena (sejenis gandum). Perhatikan Gambar. Auksin juga ditemukan di ujung akar dan ujung batang. Beberapa tugas auksin sanggup dijelaskan
sebagai berikut:
a. Menghambat pembentukan tunas samping. Pertumbuhan tunas ujung menghambat pertumbuhan tunas samping. Keadaan ini disebut dominansi pucuk atau dominansi apikal.
b. Memacu pertumbuhan akar liar pada batang, contohnya pada tumbuhan apel ditemukan akar pada bawah cabang pada kawasan antar nodus.
c. Memacu pertumbuhan akar pada tumbuhan yang dikembangbiakkan dengan stek.
d. Memacu banyak sekali sel flora untuk menghasilkan etilen.
hormon yang terdapat pada flora dan fungsinya Hormon-Hormon Pada Tumbuhan / Fungsi Hormon Pada Tumbuahan
2) Giberelin
       Giberelin pada flora terdapat pada biji (terutama kacang-kacangan), daun, dan akar. Giberelin berfungsi untuk:
a. Memacu pemanjangan batang.
b. Mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan.
c. Mempercepat munculnya bunga.
d. Merangsang proses pembentukan biji.
e. Menyebabkan perkembangan buah tanpa biji (parteno karpik).
f. Menunda penuaan daun dan buah.
hormon yang terdapat pada flora dan fungsinya Hormon-Hormon Pada Tumbuhan / Fungsi Hormon Pada Tumbuahan
3) Sitokinin
       Sitokinin sanggup ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin berfungsi untuk:
a. Memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis.
b. Memacu pembentukan kalus menjadi kuncup, batang, dan daun.
c. Menunda penuaan daun dan buah.
d. Memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat imbas dominansi apikal.
e. Memperbesar daun muda.
4) Asam Absisat
       Asam absisat (ABA) sanggup ditemukan pada buah. Hormon ini berfungsi untuk:
a. Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perkecambahan biji.
b. Mempertahankan diri kalau flora berada pada lingkungan yang tidak sesuai antara lain dikala kekurangan air, tanahnya bergaram, dan suhu hirau taacuh atau suhu panas.
c. Merangsang penutupan lisan daun (stomata) sehingga mengurangi penguapan.
d. Berperan dalam pembentukan zona absisi, sehingga mengakibatkan aborsi daun, bunga, dan buah.
5) Kalin
       Hormon kalin berperan dalam merangsang pertumbuhan organ (organogenesis). Berdasarkan organ flora yang dibentuk, hormon kalin dibedakan menjadi: antokalin (memengaruhi pembentukan bunga), fi lokalin (memengaruhi pembentukan daun), kaulokalin (memengaruhi pembentukan batang), dan rizokalin (memengaruhi pembentukan akar).
6) Etilen
       Gas etilen dikeluarkan oleh kepingan flora yang busuk, terutama buah. Jika buah yang telah renta dimasukkan di tempat yang hangat (bukan dipanggang) dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak.
       Gas etilen juga berperan pada aborsi bunga, daun (peran gas etilen pada aborsi lebih berpengaruh dibanding asam absisat (ABA)). Pada bunga dimulai dengan memudarnya warna, pengkerutan. Pada daun dimulai dengan hilangnya klorofi l. Gas etilen yang diberikan bersama auksin sanggup merangsang proses pembungaan.
7) Asam traumalin
       Asam traumalin berperan dalam mempengaruhi proses pembentukan kembali selsel yang rusak, kalau jaringan flora terluka.
8) Batasin
       Batasan ini ditemukan pada flora gadung. Jika batasin terkumpul pada kepingan kuncup atau tunas, pertumbuhannya akan terhambat.
9) Asam jasmonat
       Asam jasmonat ditemukan di dalam minyak melati. Asam jasmonat berfungsi untuk memacu proses penuaan.
Itulah tadi bahasan mengenai hormon pada tumbuhan dan fungsinya, biar bermanfaat:)


EmoticonEmoticon