Showing posts sorted by relevance for query perkembangan-persebaran-islam-di-dunia. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perkembangan-persebaran-islam-di-dunia. Sort by date Show all posts

Perkembangan / Persebaran Islam Di Dunia

Meskipun setiap nabi ialah bersaudara dan membawa risalah yang sama, Nabi Muhammad saw. mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh nabi lain. Kekhususan itu ialah kenyataan bahwa risalah yang dibawa Rasulullah saw. tidak terbatas untuk bangsa Arab semata, tetapi kepada seluruh insan semenjak masanya diutus hingga nanti simpulan zaman. Hal ini menimbulkan risalah Nabi Muhammad saw. tetap berlaku meskipun dia sudah wafat 1.400 tahun yang lalu.
Bukit itu dikenal sebagai bukit Jabal Tariq atau Gibraltar. Di bawah gunung inilah pada tahun 91 Hijriah atau 710 Masehi, Tariq bin Ziyad memperabukan kapal yang membawanya beserta pasukannya menuju Andalusia atau Spanyol. ”Sekarang pilihan kita hanya maju berjuang atau mundur karam ke laut.” Sejak ketika itu, Islam masuk ke Benua Eropa dan memperkenalkan peradaban yang tinggi di sana.
Semenjak awal Islam didakwahkan, semangat untuk membumikan Islam tetap terasa. Pada masa Rasulullah saw. penyebaran Islam telah jauh menyeberang wilayah yang dia kuasai. Sebelum Islam diterima dengan baik oleh warga Mekah, dakwah Islam telah menyeberang hingga ke Habsyah yang ketika ini kita kenal sebagai negara Etiopia. Pada ketika kaum muslimin menderita tekanan yang luar biasa dari kekejaman orang-orang kafir Quraisy, mereka menyeberangi maritim dan mengungsi ke Habsyah. Dengan kedatangan delegasi kaum muslimin ini Islam mulai dikenal oleh dunia luar Jazirah Arab. 

Bahkan, dakwah yang dilakukan dalam pengungsian itu telah mengetuk hati Raja Najasy (Negus) yang memimpin Habsyah. Najasy memeluk Islam di hadapan Ja’far Abu Thalib. Inilah salah satu tonggak penyebaran Islam di seluruh dunia. Penyebaran Islam ke luar Jazirah Arab pertama kali dilakukan oleh Rasulullah saw. dengan mengirimkan surat kepada beberapa pemimpin negara tetangga, di antaranya Romawi, Syam, dan Persia. Beberapa mendapat perlakuan hormat meskipun para raja itu tidak memenuhi usul Rasulullah saw. untuk memeluk Islam. Beberapa di antaranya menolak keras. Meskipun mendapat penentangan dan penolakan, dakwah Islam terus bergerak dan membuahkan hasil yang menggembirakan.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, Islam telah diterima dalam wilayah yang sangat luas. Pada masa Dinasti Ummayah dan Abbasiyah, penyebaran Islam telah mencapai hampir seluruh pelosok bumi. Penyebaran Islam ini mendapat bentuknya pada masa Kesultanan Ummayah dan Abbasyiah. Dengan nilai dan anutan Islam yang tinggi, mereka kemudian membentuk budaya Islam yang hingga ketika ini telah mewariskan warisan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Bekas kebudayaan Islam terentang dalam semua wilayah yang pernah dikuasai oleh umat Islam. Peninggalan berupa bangunan bersejarah, perpustakaan kuno, hingga universitas Al-Azhar hingga kini masih sanggup dilihat dan terus dilestarikan. Peninggalan sejarah itu menjadi bukti kasatmata tugas Islam di dunia.

Saat ini Islam dianut oleh lebih dari satu miliar insan yang hidup di muka bumi ini. Kaum muslimin tersebar di seluruh dunia, dari ujung barat Eropa hingga ujung timur Rusia. Islam terentang dari selatan Australia hingga ujung Kutub Utara. Perkembangan Islam pada masa kini tidak sanggup dilepaskan dari keadaan sosial politik yang melingkupi kehidupan umat Islam.

 Meskipun setiap nabi ialah bersaudara dan membawa risalah yang sama Perkembangan / Persebaran Islam di Dunia

Secara umum kehidupan umat Islam ketika ini berada dalam tekanan yang luar biasa semenjak insiden WTC pada tanggal 11 September 2001. Kampanye politik dan peperangan yang mengatasnamakan pemberantasan terorisme telah menekan perkembangan Islam dengan sedemikian hebat. Kaum muslim terutama yang berada di negaranegara yang lebih banyak didominasi beragama lain, mengalami penderitaan. Meskipun demikian, Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa. Saat kaum muslim mendapat tekanan yang sangat berat, kesadaran untuk memeriksa kembali agama Allah Swt. ini semakin besar baik di kalangan kaum muslimin sendiri maupun luar Islam. Keingintahuan perihal Islam menjadi tren gres para akademisi maupun masyarakat umum.

Dengan rahmat Allah Swt. Islam semakin dikenal oleh orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal Islam sama sekali. Dampak yang terjadi pun sangat membahagiakan. Berdasarkan statistik, di banyak negara terjadi konversi agama yang terus meningkat dari non-Islam menjadi Islam. Pengetahuan yang mereka dapatkan sesudah mempelajari Islam menimbulkan mereka ingin memeluk Islam. Hal ini tentu merupakan tantangan sekaligus informasi yang membesarkan hati. Perkembangan Islam di dunia secara miniatur sebetulnya sanggup kita lihat dari perkembangannya di dua daerah yang ketika ini menjadi poros dunia, yaitu Amerika dan Eropa.

Saat ini dunia telah bermetamorfosis ”kampung besar”. Hal ini alasannya ialah pertemuan agama-agama ialah salah satu fenomena global yang jamak terjadi. Di dunia Barat, Amerika Serikat (AS) dan Eropa, kini juga telah menjadi ladang subur dakwah Islam. Islam merupakan salah satu agama yang berkembang paling pesat di AS. Bahkan, sesuai asumsi yang dimuat dalam lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, pada tahun 2010, jumlah penduduk muslim AS diperkirakan akan melampaui jumlah kaum Yahudi, dan menimbulkan Islam agama terbesar nomor dua di negara itu sesudah agama Kristen.

Masyarakat muslim AS merupakan sebuah mozaik kebudayaan, para anggotanya berasal dari kelima benua. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, sebagian besar kaum muslim ialah imigran, yaitu 77,6% berbanding 22,4% yang lahir di AS. Penelitian itu juga mengatakan asal usul masyarakat muslim, yaitu 26,2% dari Timur Tengah (Arab), 24,7% dari Asia Selatan, 23,8% Amerika keturunan Afrika, 11,6% lain-lain, 10,3% Timur Tengah (non-Arab), dan 6,4% Asia Timur. Meskipun di AS tidak ada catatan jumlah penduduk menurut agama, para pakar memperkirakan bahwa kaum muslim di AS berjumlah sekitar tujuh juta jiwa. Perkiraan-perkiraan lain berkisar antara empat dan delapan juta jiwa. The Britannica Book of the Year memperkirakan bahwa pada pertengahan tahun 2000 terdapat 4.175.000 muslim di AS, 1.650.000 di antaranya berasal dari kalangan AS keturunan Afrika. Ratarata 17.500 AS keturunan Afrika berpindah pada agama Islam tiap tahun antara 1990 dan 1995. Kelompok-kelompok muslim pertama di AS yang tiba dalam jumlah besar berasal dari Afrika Barat antara tahun 1530 hingga 1851 alasannya ialah adanya perdagangan budak. Mereka terdiri 1/3 dari sekitar 14–20 persen dari ratusan ribu orang Afrika Barat yang dipaksa pindah dari tanah leluhur mereka.

Jumlah kaum muslim berikutnya yang tiba dalam jumlah besar terjadi pada awal masa XX. Mereka tiba dari Lebanon, Suriah, dan negara-negara lain di seluruh kekhalifahan Otsman (Turki). Pada masa Pasca-perang Dunia II, selama 1960-an dan 1970-an, terjadi gelombang imigran ketiga terbesar dari seluruh dunia Islam. Gelombang ini meliputi juga banyak kaum muslim yang tiba untuk berguru di universitas-universitas AS. Selama dua puluh tahun terakhir, jumlah kaum muslim di dunia telah meningkat secara perlahan. Angka statistik tahun 1973 mengatakan bahwa jumlah penduduk muslim dunia ialah 500 juta; sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar.

Kini setiap empat orang salah satunya ialah muslim. Bukan tidak mungkin bahwa jumlah penduduk muslim akan terus bertambah dan Islam akan menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini tidak hanya dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara muslim, tetapi juga jumlah orang-orang mualaf yang gres memeluk Islam yang terus meningkat, suatu fenomena yang menonjol, terutama sesudah serangan terhadap World Trade Center pada tanggal 11 September 2001.

Ketertarikan secara alami dan rasa ingin tahu telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam. Pesatnya perkembangan Islam di AS diakui Dr. Umar Faruq Abdullah, ketua Nawawi Foundation. Saat ini tidak kurang dari tujuh juta warga AS yang memeluk agama Islam. ”Agama Islam terus berkembang di AS dan tetap bertahan,’’ ujarnya. Menurut Faruq, 90% umat Islam di AS ialah mereka yang lahir di sana. ”Jadi, umat Islam di AS mempunyai potensi dan kemampuan bermacam-macam dan kini mereka bergabung dalam sebuah forum pendidikan Nawawi Foundation,’’ kata dia.

Peningkatan pemeluk Islam juga terjadi di Benua Eropa. Menurut survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde pada bulan Oktober 2001, dibandingkan data yang dikumpulkan pada tahun 1994, banyak kaum muslim terus melakukan salat, pergi ke masjid, dan berpuasa. Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media massa aneh di tahun 1999, majalah Turki Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun ke depan Eropa akan menjadi salah satu sentra utama perkembangan Islam.

Bersamaan dengan kajian sosiologis dan demografis ini, dilarang dilupakan bahwa Eropa tidak bersentuhan dengan Islam ketika ini saja, melainkan Islam sesungguhnya merupakan cuilan tidak terpisahkan dari Eropa. Eropa dan dunia Islam telah saling berafiliasi akrab selama berabad-abad. Pertama, negara Andalusia (756–1492) di Semenanjung Iberia dan kemudian selama masa Perang Salib (1095–1291), serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya kekerabatan timbal balik antara kedua masyarakat itu.

Kini banyak pakar sejarah dan sosiologi menegaskan bahwa Islam ialah pemicu utama perpindahan Eropa dari gelapnya masa pertengahan menuju terang-benderangnya masa renaisans. Pada masa ketika Eropa bodoh di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak bidang lain, kaum muslim mempunyai perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas dan kemampuan andal dalam membangun. (Referensi: PAI Husni Tohyar)

Perkembangan Islam Di Amerika Dan Afrika

Perkembangan Islam di Amerika
    Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai ’The New World’ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam pada era keemasan, Amerika bukan sebuah ’Dunia Baru’. Hal ini sebab 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu Benua Amerika karenanya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah muslim telah menginjakkan kaki dan membuatkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. 
 Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai  Perkembangan Islam di Amerika dan Afrika
Islam di Amerika sangat berkembang, perkembangan itu dalam bidang sebagai berikut.
1. Bidang Pendidikan
     Secara historis umat Islam telah memberi bantuan dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di Benua Amerika. ”Tidak perlu diragukan lagi, secara historis kaum muslimin telah memberi imbas dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa kurun sebelum Christopher Columbus menemukannya,’’ tutur Fareed H. Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat muslim dari Afrika telah menjalin korelasi dengan penduduk orisinil Benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
2. Bidang Ekonomi
    Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus menunjukan adanya kontak antara muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika. Van Sertima juga menuturkan, dikala menginjakkan kaki di Benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. ”Columbus juga mengetahui bahwa muslim dari pantai barat Afrika telah tinggal lebih dahulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara,” papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.
3. Bidang Keagamaan
    Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid dikala berlayar melalui Gibara di pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti konkret bahwa Islam telah menyemai peradabannya di Benua Amerika jauh sebelum bangsa Eropa datang. Fakta lain perihal kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus tiba juga diungkapkan Dr. Barry Fell, seorang arkeolog dan jago bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tidak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang dipakai orang Pima di barat daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan goresan pena renta Islami di beberapa tempat menyerupai di California. Di Kabupaten Inyo, negara potongan California, Fell juga menemukan goresan pena renta lainnya yang berbunyi ’Yasus bin Maria’ yang dalam bahasa Arab berarti ”Yesus, anak Maria”. ”Ini bukan frase Kristen,’’ cetus Fell. Faktanya, berdasarkan dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Al-Qur’an. Tulisan renta itu, papar dia, usianya lebih renta beberapa kurun dari Amerika Serikat.
4. Bidang Politik dan Kemasyarakatan
    Dalam bidang politik dan kemasyarakatan, di Benua Amerika utamanya di Amerika Serikat, Islam dan kaum muslimin sedang berada dalam tekanan yang tidak mengecewakan hebat. Sebagaimana di Eropa, gosip terorisme dan stigma negatif yang berkembang dalam masyarakat Amerika menjadikan kaum muslimin tertekan. Meskipun demikian, terdapat perkembangan yang sangat menggembirakan terkait
perkembangan Islam di Amerika. Seiring dengan meningkatnya sentimen negatif terhadap Islam, keingintahuan masyarakat terhadap Islam juga meningkat dengan tajam. Hal ini terbukti dengan larisnya buku-buku Islam di Amerika,bertambahnya kontak tanya jawab seputar Islam antara masyarakat dengan lembaga-lembaga Islam, dan meningkatnya diskusi keislaman di kalangan para akademisi. Perkembangan ini berlanjut dengan semakin banyaknya warga orisinil Amerika yang menyatakan memeluk agama Islam semenjak terjadinya insiden 11 September 2001 dan kerasnya hujatan kepada Islam dan kaum muslimin. Disinyalir, jumlah mualaf yang masuk Islam sehabis insiden 11 September 2001 lebih banyak dari jumlah mualaf gres selama tiga puluh tahun sebelum insiden tersebut.

Perkembangan Islam di Afrika
    Agama Islam masuk ke daratan Afrika semenjak pengungsian para sahabat di Ethiopia dan dilanjutkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada waktu itu Amru bin Ash memohon kepada khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir sebab dia melihat bahwa rakyat Mesir telah usang menderita jawaban ditindas oleh penguasa Romawi di bawah Raja Muqauqis. Mereka sangat memerlukan uluran tangan untuk membebaskannya dari ketertindasan itu. Muqauqis sebenarnya tertarik hendak masuk Islam sehabis mendapatkan surat dari Rasulullah saw. Oleh sebab lebih mengasihi tahktanya, sebagai tanda simpatinya dia kirimkan hadiah kepada Rasulullah saw. Perkembangan Islam di Afrika tidak seragam. Berikut ialah ulasan perkembangan Islam di beberapa negara Afrika.
 Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai  Perkembangan Islam di Amerika dan Afrika
Mesir ialah tempat Afrika pertama yang mendapatkan masuknya Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dengan sekitar tiga jutanya beragama Katolik selebihnya beragama Islam. Bahkan, di Kota Iskandariyah hingga sekarang masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas di antara yang termashyur ke seluruh dunia. Salah satunya ialah Universitas Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani Fatimiyah pada tahun 972 M. Di sana banyak mahasiswa yang berguru dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang sebagian besar menerima beasiswa untuk berguru ilmu agama maupun pendidikan umum menyerupai kedokteran, dan teknik.

Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua sehabis Arab Saudi. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75% beragama Islam selebihnya Katolik maupun animisme.

Negeri-negeri yang menikmati imbas Islam di tempat Afrika dan hingga sekarang penduduknya dominan beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia. Pada kurun XXVIII, mereka telah membentuk sentra intelektual Islam serta berhasil menguasai kepegawaian ketika Inggris menjajah Sierra Leone. Salah seorang tokoh muslim Sierra Leone, tidak lain ialah DR. Ahmad Tejan Kabbah. Pria kelahiran 16 Februari 1932 ini, dikenal sebagai jago ekonomi, jago hukum, dan direktur ulung, serta memiliki pengalaman internasional yang luas, puluhan tahun aktif di United Nation of Development Programme (UNDP) dan Organization of African Unity (OAU). Sekembali ke tanah air pada 1996, ia memimpin partai politik, Sierra Leone Peoples Party (SLPP) dan karenanya berhasil memenangkan pemilu presiden. Terpilihnya Ahmad Tejan Kabbah sebagai presiden, tentu membawa angin segar bagi komunitas muslim di Sierra Leone.

Berbeda dengan Sierra Leone, hingga final 1980-an, Islam tidak dikenal oleh warga Namibia. Penganut Islam di negeri itu ialah para warga negara absurd asal Afrika Selatan. Mereka sebagian besar tinggal Walvis Bay, Luderitz, dan Swakopmund. Hanya sedikit orang Islam yang tinggal di Windhoek, ibu kota Namibia. Perkembangan Islam di Namibia tidak sanggup dilepaskan dari tugas Jacobs Salmaan Dhameer, pejabat Komisi Pemilihan Umum negara itu. Tahun 1980 Jacob diundang hadir dalam Konferensi Islam di Maseru (Lesotho). Perjalanannya ke negeri itu membawa hidayah baginya. Di sana, ia bersyahadat. Jacob menjadi orang kulit gelap pertama di negaranya yang menyatakan diri masuk Islam. Pulang ke negaranya, dia tidak menjadi muslim yang pasif. Jacob aktif berdakwah di kalangan sukunya, Suku Nama. Nama Jacob yang sudah terkenal ditambah dengan citranya yang terkenal ”bersih” di masyarakat menjadikan banyak anggota sukunya yang berpindah
agama. Gelombang pindah agama pun diikuti suku-suku yang lain.Tahun 1980 tidak satu pun masjid berdiri di Namibia. Kini, ada tujuh masjid yang menjadi sentra aktivitas dakwah di negeri itu. Satu lagi masjid di Katutura tengah dibangun. Katutura ialah tempat kulit gelap di kota usang Windhoek. Katutura berbatasan dengan Afrika Selatan. (PAI Husni Tohyar)

Materi Sejarah Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 1/2

Materi Sejarah Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013 - Sahabat setia buku paket, kalian kini sudah menginjak sampaumur dan sudah masuk di sekolah menengah tingkat atas, pada awal kalian masuk di sekolah terbaru ini yaitu kelas 10 tentu kalian akan bertemu dengan mata pelajaran yang sebelumnya belum pernah anda pelajari, salah satu mata pelajaran yang ada di SMA/SMK kelas 10 ialah Pelajaran Sejarah Indonesia. Dalam pelajaran ini kalian akan mempelajari ihwal sejarah peradaban dunia dari rentang waktu tertentu.

 kalian kini sudah menginjak sampaumur dan sudah masuk di sekolah menengah tingkat atas Materi Sejarah Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 1/2
Materi Sejarah Indonesia Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum 2013 - Untuk mengetahui pelajaran sejarah indonesia ini kalian setidaknya mempunyai buku paket sebagai pegangan untuk materi belajar, baik buku cetak maupun buku bse dalam bentuk pdf. Nah pada kesempatan kali ini admin akan menyebarkan materi pelajaran sejarah indonesia kelas 10 Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah kejuruan yang di ambil dari buku paket bse.

Apa sajakah materi pelajaran Sejarah Indonesia di kelas 10? Berikut rincian materi yang sanggup anda download sebagai materi mencar ilmu baik di rumah maupun di sekolah yang telah terbagi ke dalam beberapa bab.
Lihat Juga : Materi Pelajaran Sejarah Kelas X Kurikulum 2006
Itulah materi pelajaran Sejarah Indonesia kelas 10 Kurikulum 2013 dalam bentuk pdf yang telah dilengkapi dengan rangkuman materi dan beberapa latihan soal agar sanggup menawarkan manfaat. Selamat belajar
Sumber https://www.bukupaket.com/

Sejarah Geografi | Erathosthenes, Crates, Claudius Ptoleumaeus, Bernhardus Varenius, Immanuel Kant, Alexander Von Humbolt, Karl Ritter

       Pemahaman perihal bumi dimiliki insan semenjak ada di muka bumi ini. Sejak lahir insan memerlukan banyak sekali unsur yang ada di bumi. Unsur tersebut menyerupai udara yang bersih, makanan, pakaian, dan permukiman. Timbulnya tuntutan pemenuhan banyak sekali kebutuhan hidup yang tidak diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya dan adanya hasrat keingintahuan perihal benda serta tanda-tanda yang ada di permukaan bumi.
       Mendorong setiap insan untuk mengadakan perjalanan ke kawasan di luar tempat tinggalnya. Berkembangnya sistem pengetahuan turut mendorong insan untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong insan untuk mengenal kawasan di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka sanggup mengenal kondisi alam, penduduk, dan kondisi lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut kemudian disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain tertarik untuk mengunjunginya. Berawal dari perjalanan inilah munculnya ilmu geografi.
       Orang yang kali pertama menggali pengertian perihal geografi berkebangsaan Yunani. Perkembangannya diawali upaya melepaskan diri dari alam pikiran dan kepercayaan. Kemudian dipengaruhi kepercayaan bahwa dewa-dewa turut campur dalam segala bentuk kejadian di bumi.
Dalam masa perkembangan kajian geografi terjadilah Abad kegelapan (The Dark Ages). Sebagai awal tenggelamnya kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Yunani dan Romawi. Sejalan
dengan Abad Kegelapan di Eropa, muncullah kebudayaan Islam sehingga geografi mendapat perhatian penting. Geografi banyak dipakai bagi kepentingan perdagangan dan penyebaran agama Islam.
       Ilmu pengetahuan di Eropa sempat tidak berkembang pada kala kegelapan. Akhirnya berkembang kembali sesudah berakhirnya Perang Salib dan kemunculan zaman Renaissance di Eropa. Pada kala XV hingga sekarang, geografi banyak mengemukakan perihal kajian alam dan
berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi. Sejak kelahirannya sebagai suatu disiplin ilmu, banyak tokoh yang mengatakan batasan mengenai kajian geografi. Para tokoh tersebut di antaranya sebagai berikut. (Geografi Hartono)
1. Erathosthenes
       Erathosthenes ialah orang pertama yang paling berjasa memperkenalkan istilah geografi. Berasal dari kata Geographika artinya Writing about Earth or Description of The Earth. Erathosthenes menunjukan bahwa bumi itu berbentuk bola. Hal ini dibuktikan melalui pengukuran pada dikala matahari berada di Belahan Bumi Utara tepatnya di Kota Aswan (Seyne) dengan menciptakan sumur sehingga sinar matahari sempurna tegak lurus di atas sumur tersebut.
       Pembuktian ini dilanjutkan dengan membandingkan sudut tiba sinar matahari di Kota Iskandariah sehingga diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter). Hasil dari pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi yang sebenarnya.
 
2. Crates
       Crates ialah orang yang membuatkan hasil pengukuran Erathosthenes menjadi sebuah globe pertama dalam bentuk yang se derhana. Crates menciptakan tiga benua pelengkap sebagai penye imbang globe yang dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.
 
3. Claudius Ptoleumaeus
       Claudius Ptoleumaeus dianggap sebagai peletak dasar geografi yang pertama. Dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis, Ptolemaeus mengatakan batasan geografi. Geografi yaitu suatu penyajian dengan memakai peta yang memperlihatkan kenampakan umum di muka bumi.
 
4. Bernhardus Varenius
       Bernhardus Varenius mengemukakan pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain itu di lain pihak kajian dari disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan budaya yang terjadi dan
berkembang dalam masyarakat.
       Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Geografi Generalis, yang meliputi tiga bab sebagai berikut.
1) Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.
2) Falakiah, yaitu membicarakan kekerabatan bumi dengan planet dan bintang-bintang di jagat raya.
3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.
b. Geografi Sosialis, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, tanaman dan fauna di banyak sekali negara.
3) Aspek manusia, yaitu membicarakan banyak sekali penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di banyak sekali negara.
 
5. Immanuel Kant
 Pemahaman perihal bumi dimiliki insan semenjak ada di muka bumi ini Sejarah Geografi | Erathosthenes, Crates, Claudius Ptoleumaeus, Bernhardus Varenius, Immanuel Kant, Alexander von Humbolt, Karl Ritter  Immanuel Kant dianggap sebagai peletak dasar geografi modern dan pengembang paham fisis determinis. Beliau menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah.
Menurut Kant, ilmu pengetahuan sanggup dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
a. Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta menurut jenis objek yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik. Misalnya, Botani, Geologi, dan Sosiologi.
b. Ilmu pengetahuan yang memandang adonan antarfakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya yaitu Sejarah.
c. Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya yaitu Geografi.
 
6. Alexander von Humbolt
       Alexander von Humbolt mengatakan batas-batas di antara ilmu pengetahuan dan membaginya ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.a. Physiography, ilmu yang sistematik.
b. Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang bekerjasama dengan waktu.
c. Geognesie oder weltbeschreibung, uraian perihal bumi atau dunia yang membahas mengenai persebaran contoh keruangan.
Berdasarkan tulisannya mengenai kajian geografi, Humbolt dikenal sebagai peletak dasar geografi fisika modern.
 
7. Karl Ritter
       Karl Ritter beropini bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan tanda-tanda kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya banyak jago geografi yang menganut paham fisis determinis. Semenjak kala XIX banyak jago geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pencetus fatwa Prancis, yaitu possibilisme.
       Menurut fatwa possibilisme alam hanya memperlihatkan beberapa kemungkinan terhadap insan dan insan sendiri yang menentukan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia mempunyai logika dan pikiran untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang ditawarkan alam.