Pengertian Dan Referensi Tabzir / Boros | Cara Menghindari Sikap Tabzir (Boros)

Pengertian Tabzir
    Tabzir merupakan salah satu sifat tercela. Tabzir disebut juga boros, yang berarti mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dan tidak bermanfaat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, boros diartikan sebagai berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan lain sebagainya. Orang yang mempunyai sifat tabzir disebut mubazir. Perilaku tabzir berkaitan dengan sikap israf. Bisa jadi lantaran mempunyai sikap yang berlebihlebihan, tanpa disadari seseorang juga mempunyai sifat tabzir. Misalnya, seseorang yang berlebih-lebihan dalam hal makanan berarti telah berlaku boros dalam memakai hartanya. Seseorang yang berlebih-lebihan dalam berbusana berarti telah berlaku boros terhadap uang. Allah melarang hamba-Nya berperilaku boros. Allah telah berfirman:

وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Artinya: Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kau menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Q.S. al-Isra’ [17]: 26)

Larangan berbuat boros juga sanggup ditemukan dalam ayat berikut.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu yaitu saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. al-Isra’[17]: 27)

Contoh dan Makna Tabzir
    Dua penafsiran mufasir wacana makna tabzir sanggup dikatakan sebagai pola tabzir dalam kehidupan. Dua makna tabzir berdasarkan mufasir sebagai berikut.
    Pertama, tabzir dalam arti menghambur-hamburkan harta dan sumber daya sampai tersia-sia untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Tabzir dalam pengertian ini sering terjadi. Sebagai contoh, seorang ayah lantaran rasa sayangnya kepada sang buah hati sanggup memperlihatkan apa pun yang diminta anaknya meskipun untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Seorang siswa terlalu asyik bermain sampai melupakan belajar, dan sebagainya.
 Tabzir merupakan salah satu sifat tercela Pengertian dan Contoh Tabzir / Boros | Cara Menghindari Perilaku Tabzir (Boros)
Tindakan-tindakan di atas jikalau dilakukan dengan sewajarnya tentu akan menguntungkan untuk semua pihak. Sebaliknya, jikalau semua tindakan di atas dilakukan dengan berlebih-lebihan, akan menjadi tidak baik. Hikmah yang sanggup diambil dari penafsiran pertama ini bahwa sesuatu itu bila dilakukan melebihi kadarnya akan membawa akhir yang tidak baik. Oleh lantaran itu, kita perlu menghemat sumber daya yang kita miliki untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain.
    Kedua, tabzir dalam arti memakai sumber daya untuk bermaksiat kepada Allah. Hal ini mengacu pada firman Allah yang menyatakan bahwa seorang mubazir atau pemboros yaitu saudara setan. Dalam pengertian ini, seberapa pun harta dan kemampuan lain yang dikeluarkan untuk bermaksiat kepada Allah maka termasuk perbuatan boros. Contohnya seribu rupiah yang dikeluarkan untuk patungan membeli minuman keras yaitu pemborosan dikarenakan telah bermaksiat kepada Allah. Sebaliknya, sebanyak apapun harta yang dikeluarkan untuk menjalankan perintah Allah itu bukan termasuk pemborosan. Contoh terang dalam hal ini yaitu tindakan Abu Bakar as Siddiq yang menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah dan tindakan Umar bin Khattab yang menginfakkan separuh hartanya di jalan Allah. Jumlah seluruh dan separuh harta yang mereka keluarkan tentu jumlah besar yang akan mempengaruhi kehidupan perekonomian keluarga mereka pada masa depan. Oleh lantaran dilakukan untuk melakukan perintah Allah, hal itu tidak termasuk pemborosan yang dihentikan agama.

Cara Menghindari Perilaku Tabzir dalam Keseharian
    Perilaku tabzir merupakan salah satu sikap tercela yang harus kita cermati penyebabnya. Beberapa penyebab sikap tabzir perlu diketahui sehingga kita sanggup terhindar dari sikap itu. Di antara alasannya yaitu munculnya sikap tabzir sebagai beikut.
1. Tidak memahami arti penting kesempatan dan nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. kepada kita.
2. Memiliki jiwa yang kerdil sehingga tidak bisa mengendalikan impian diri.
3. Ingin memperlihatkan kehebatan, kekayaan, kepandaian, dan kelebihan diri lainnya.
Sebagai muslim yang baik, kita harus berusaha menghindari sikap tabzir. Dengan demikian, kita sanggup menghiasi diri dengan sikap yang terbaik. Beberapa cara untuk menghindari sikap tabzir sebagai berikut.
1. Berusaha memahami bahwa setiap kesempatan dan karunia yang diberikan Allah kepada kita sangat berharga.
2. Berusaha memahami jiwa kita sehingga sanggup bersikap dewasa.


EmoticonEmoticon