Perkembangan seni rupa murni mancanegara di luar Asia berawal dari seni rupa Timur purba sampai sejarah seni rupa Eropa modern. Seni rupa Timur purba sanggup dilihat melalui perkembangan seni rupa di Mesir. Kurun waktu perkembangannya sanggup diuraikan secara kronologis,
yaitu dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa Klasik, seni rupa Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko, sampai seni rupa zaman modern.
1. Seni rupa Mesir
Mesir merupakan bangsa yang memiliki peninggalan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida, mastaba, dan candi. Piramida dan mastaba merupakan bangunan yang berfungsi untuk menyimpan mumi, sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Seni patung
Mesir terbuat dari watu granit yang merupakan penggambaran dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep, dan Spinx. Relief dan seni lukis Mesir banyak ditemukan pada dindingdinding
kuburan dan peti mati. Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, menyerupai tembikar, perhiasan, dan mahkota.
2. Seni rupa Eropa Klasik
Perkembangan seni rupa di Eropa diawali dari seni rupa Yunani, Romawi, Helenis, sampai kurun pertengahan (Nasrani). Peninggalan-peninggalannya berupa seni bangunan, patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. (senirupa Tri Edi Margono)
a. Seni rupa Yunani
Karya seni rupa yang berkembang di Yunani, antara lain seni bangunan dan seni kriya. Seni bangunan Yunani kebanyakan berbentuk istana serta bangunan megah lainnya. Seni lukis Yunani bercorak dekoratif dengan objek alam. Seni patungnya terbuat dari watu pualam dan kayu.
b. Seni rupa Romawi
Karya seni rupa yang dihasilkan di Romawi, antara lain seni bangunan, seni relief, seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Romawi, di antaranya berupa tempat pertunjukan dan tugu. Peninggalan seni kriyanya berupa bejana, vas bunga, dan kerajinan logam. Seni lukis Romawi yaitu hasil adonan seni lukis Mesir dan Yunani yang dibentuk dengan teknik mozaik. Seni patungnya merupakan peniruan gaya Yunani dan seni reliefnya kebanyakan bertema sejarah.
c. Seni rupa Hellenis
Pada zaman Hellenisme (336-323 SM) terjadilah akulturasi kebudayaan antara Yunani, Mesir,
dan Persia. Perpaduan kebudayaan ini melahirkan kebudayaan Hellenis yang berpusat di
Kota Pergamon dan Rhodos. Corak patung potret gaya Hellenis intinya bersifat realis.
d. Seni rupa kurun pertengahan (Nasrani)
Sejak bersatunya kembali tempat bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada kurun ke-5, dominasi kekuasaan gereja (Nasrani) telah menciptakan ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Pada masa ini, kreativitas para seniman tidak berkembang.
3. Seni rupa zaman Renaissance
Zaman Renaissance merupakan peralihan antara kurun partengahan ke kurun modern, yang berlangsung pada selesai kurun ke-15 sampai ke-16. Pada zaman ini, seni rupa, sastra, dan musik berkembang pesat. Ilmu pengetahuan dan seni pada ketika itu mulai dikembangkan oleh tokohtokoh besar, di antaranya Leonardo da Vinci, Michelangelo Buonarroti, dan Galileo Galilei.
4. Seni rupa Barok dan Rokoko
Setelah zaman Renaissance, muncullah gaya seni rupa Barok pada kurun ke-16 dan Rokoko pada kurun ke-17. Ciri-ciri seni rupa zaman Barok, antara lain bersifat dimanis, heroik, serta kaya cahaya dan warna. Gaya seni rupa Rokoko menghasilkan seni lukis, seni hias, dan seni pahat.
5. Seni rupa zaman modern
yaitu dimulai dari sejarah seni rupa Mesir, seni rupa Eropa Klasik, seni rupa Renaissance, seni rupa Barok dan Rokoko, sampai seni rupa zaman modern.
1. Seni rupa Mesir
Mesir merupakan bangsa yang memiliki peninggalan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida, mastaba, dan candi. Piramida dan mastaba merupakan bangunan yang berfungsi untuk menyimpan mumi, sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Seni patung
Mesir terbuat dari watu granit yang merupakan penggambaran dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep, dan Spinx. Relief dan seni lukis Mesir banyak ditemukan pada dindingdinding
kuburan dan peti mati. Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, menyerupai tembikar, perhiasan, dan mahkota.
2. Seni rupa Eropa Klasik
Perkembangan seni rupa di Eropa diawali dari seni rupa Yunani, Romawi, Helenis, sampai kurun pertengahan (Nasrani). Peninggalan-peninggalannya berupa seni bangunan, patung, relief, seni lukis, dan seni kriya. (senirupa Tri Edi Margono)
a. Seni rupa Yunani
Karya seni rupa yang berkembang di Yunani, antara lain seni bangunan dan seni kriya. Seni bangunan Yunani kebanyakan berbentuk istana serta bangunan megah lainnya. Seni lukis Yunani bercorak dekoratif dengan objek alam. Seni patungnya terbuat dari watu pualam dan kayu.
b. Seni rupa Romawi
Karya seni rupa yang dihasilkan di Romawi, antara lain seni bangunan, seni relief, seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Romawi, di antaranya berupa tempat pertunjukan dan tugu. Peninggalan seni kriyanya berupa bejana, vas bunga, dan kerajinan logam. Seni lukis Romawi yaitu hasil adonan seni lukis Mesir dan Yunani yang dibentuk dengan teknik mozaik. Seni patungnya merupakan peniruan gaya Yunani dan seni reliefnya kebanyakan bertema sejarah.
c. Seni rupa Hellenis
Pada zaman Hellenisme (336-323 SM) terjadilah akulturasi kebudayaan antara Yunani, Mesir,
dan Persia. Perpaduan kebudayaan ini melahirkan kebudayaan Hellenis yang berpusat di
Kota Pergamon dan Rhodos. Corak patung potret gaya Hellenis intinya bersifat realis.
d. Seni rupa kurun pertengahan (Nasrani)
Sejak bersatunya kembali tempat bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada kurun ke-5, dominasi kekuasaan gereja (Nasrani) telah menciptakan ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Pada masa ini, kreativitas para seniman tidak berkembang.
3. Seni rupa zaman Renaissance
Zaman Renaissance merupakan peralihan antara kurun partengahan ke kurun modern, yang berlangsung pada selesai kurun ke-15 sampai ke-16. Pada zaman ini, seni rupa, sastra, dan musik berkembang pesat. Ilmu pengetahuan dan seni pada ketika itu mulai dikembangkan oleh tokohtokoh besar, di antaranya Leonardo da Vinci, Michelangelo Buonarroti, dan Galileo Galilei.
4. Seni rupa Barok dan Rokoko
Setelah zaman Renaissance, muncullah gaya seni rupa Barok pada kurun ke-16 dan Rokoko pada kurun ke-17. Ciri-ciri seni rupa zaman Barok, antara lain bersifat dimanis, heroik, serta kaya cahaya dan warna. Gaya seni rupa Rokoko menghasilkan seni lukis, seni hias, dan seni pahat.
5. Seni rupa zaman modern
EmoticonEmoticon