Ungkapan / Idiom (Contoh Ungkapan Atau Idiom)

       Ungkapan/idiom adalah satuan bahasa, baik berbentuk kata, frasa, maupun klausa yang maknanya sudah tidak sanggup dirunut kembali dari makna denotasi unsur-unsur yang menyusunnya.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:
a. Orang terkaya itu memiliki gula-gula yang disimpannya di luar kota.
b. Si panjang tangan itu sudah memperbaiki tingkah lakunya.
c. Orang itu sedang dicari polisi alasannya yaitu tercatat dalam daftar hitam.
d. Ibu sedang menanam nona makan sirih.
        Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas disebut ungkapan atau idiom. Kata gula-gula, panjang tangan, daftar hitam, dan nona makan sirih sudah tidak sanggup dikembalikan lagi ke dalam makna denotasinya. Gula-gula berarti perempuan piaraan, panjang tangan berarti pencuri, daftar hitam berarti daftar orang yang terlibat dalam kejahatan, dan nona makan sirih merupakan nama homogen tanaman.

       Berdasarkan atas makna unsur-unsur yang membentuknya, 
idiom sanggup dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
a. Idiom penuh, yaitu idiom atau ungkapan yang seluruh unsur pembentuknya tidak sanggup dikembalikan kepada makna denotasinya.
Contoh:
1. Gulung tikar berarti bangkrut.
2. Pantat kuning berarti pelit/kikir.
    Kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya.
    Demikian juga kata pantat dan kata kuning.
b. Idiom sebagian, yaitu idiom atau ungkapan yang sebagian unsur pembentuknya masih sanggup dikembalikan kepada makna denotasinya.
Contoh:
1. Kabar burung berarti kabar atau informasi yang belum tentu kebenarannya.
2. Daftar hitam berarti daftar nama orang yang terlibat dalam tindak kejahatan.
    Dalam hal ini, kata kabar dan daftar masih sanggup dikembalikan pada makna denotasinya.