A.Fungsi Enzim
Enzim yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam metabolisme suatu sistem hayati
atau organisme disebut sebagai biokatalisator. Molekul-molekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan substrat.
Reaktan memerlukan energi (panas) untuk tetapkan ikatanikatan antar atomnya, sehingga atom-atom tersebut sanggup membentuk ikatan gres (produk). Energi bebas yang dibutuhkan untuk tetapkan ikatan ini disebut energi aktivasi (EA), sedangkan perbedaan antara energi bebas produk dengan energi bebas reaktan disimbolkan dengan ΔG.
Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim, memperlihatkan bahwa reaksi tersebut membutuhkan energi untuk reaksi lebih sedikit dibanding reaksi yang tidak dikatalis oleh enzim. Oleh sebab itu, enzim berperan penting dalam menurunkan energi aktivasi untuk memulai suatu reaksi, sehingga reaksi sanggup berjalan sangat cepat, efisien, dan tidak mengakibatkan suhu yang tinggi. Enzim dihasilkan di dalam sel dan sanggup bekerja di dalam sel maupun di luar sel. Enzim yang bekerja di dalam sel disebut enzim intraseluler.
Misalnya, enzim yang berfungsi memperlihatkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim pernafasan selalu terdapat dalam sel. Sementara itu, enzim yang bekerja di luar sel disebut enzim ekstraseluler, yaitu enzim- enzim pencernaan. Sebagian besar enzim terdapat pada protoplasma sel. Namun, pada sel tertentu enzim ditemukan di dalam vakuola dan dinding sel.
B. Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim dibagi menjadi dua yaitu model gembok kunci dan teori kecepatan induksi:
a. Model Gembok – Kunci (Lock and Key)
Teori ini dikemukakan oleh spesialis yang berjulukan Fisher. Menurutnya, enzim bagaikan
sebuah gembok, mempunyai belahan yang berafiliasi dengan kunci yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan sebagai sisi aktif enzim, yaitu suatu daerah yang spesifi k untuk mengikat substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci mempunyai struktur yang khas dan cocok dengan struktur lubang kunci pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok tertentu, artinya enzim tertentu hanya bekerja pada substrat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan substrat maka enzim tidak aktif lagi. Bergabungnya enzim dengan substrat membentuk kompleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat digambarkan sebagai gembok dimana pada lubang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan terbentuklah produk.
Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah ikut bereaksi sebab sehabis terbentuk produk,
enzim akan terlepas dan sanggup menjalankan fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat lain yang sesuai. Artinya, enzim tidak akan diubah menjadi produk atau enzim hanya berperan sebagai mediator dalam membentuk produk. Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi.Berikut yaitu persamaan reaksi enzimatis sederhana:
Enzim + substrat Kompleks Enzim - substrat Enzim - produk Enzim + produk
b. Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Th eory)
Teori ini menyatakan bahwa enzim mempunyai sisi aktif yang gampang menyesuaikan dengan bentuk substratnya. Dengan kata lain, bentuk sisi aktif enzim bersifat fl eksibel. Pada ketika substrat bertemu dengan enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok dengan substrat dan terbentuklah kompleks enzim substrat. Setelah terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada ketika ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan enzim. Pada ketika ini pula enzim tidak aktif lagi.
EmoticonEmoticon