Olahraga bela diri ini populer di negara Jepang pada awal era ke-12 dengan nama jujitsu sebagai seni bela diri khusus kaum militer, dalam rangka menghadapi pasukan samurai. Pada era ke-17, yaitu periode Kaisar Tokugawa, judo populer sebagai olahraga bela diri untuk membentuk tabiat kepribadian seseorang. Pada tahun 1877, seorang berjulukan Jigoro Kano sanggup memperbaiki teknik-teknik jujitsu menjadi judo, ”Ju” berarti lembut atau halus, dan ”Do” berarti cara atau jalan.
Perkembangan judo di Indonesia dimulai pada tahun 1949 oleh seorang Belanda J. Dick Schilder dengan perkumpulan Judo Jigoro Kano Kwai di Jakarta, Medan, Surabaya, Solo, dan Bandung. Pada tanggal 25 Desember 1955, bangun organisasi PJSI, yaitu akronim dari Persatuan Judo Seluruh Indonesia.
1. Perlengkapan Judo
a. Ruang latihan (dojo)
Ruang untuk latihan yang dilapisi matras.
b. Pakaian judo (judogi)
Pakaian berwarna putih terdiri atas tiga bagian, yaitu baju (umagi), celana (shita baki), dan sabuk (obi).
c. Warna sabuk
Remaja di bawah 16 tahun.
1. KYU 5 = sabuk kuning;
2. KYU 4 = sabuk oranye;
3. KYU 3 = sabuk hitam;
4. KYU 2 = sabuk biru;
5. KYU 1 = sabuk cokelat.
Taruna usia 16–20 tahun (putra), 16–19 tahun (putri) dan dewasa/senior.
1. KYU 5–4 = sabuk biru;
2. KYU 3–1 = sabuk cokelat;
3. DAN 1–5 = sabuk hitam;
4. DAN 6–8 = sabuk merah putih/hitam;
5. DAN 9–10 = sabuk merah atau hitam.
2. Teknik Dasar Judo
a. Penghormatan (Rei)
Penghormatan (rel) dalam teknik dasar judo dilakukan:
1. Pada perilaku berdiri
- Sikap tegak berdiri.
- Membungkukkan tubuh ke depan.
2. Pada perilaku duduk (zarei)
- Berdiri tegak.
- Kaki kiri dimundurkan, kemudian berlutut.
- Kaki kanan diturunkan ke belakang, berlutut dengan kedua lutut dan jari-jari diluncurkan ke belakang.
- Bungkukkan tubuh ke depan, kedua tangan di matras.
3. Sikap bangun biasa (shizentai)
- Shizen-hontai: bangun rileks, kedua kaki dibuka, ibu jari kaki keluar, pandangan ke depan.
- Migi-shizentai: kaki kanan di depan ± 30 cm.
- Hindari-shizentai: kaki kiri di depan ± 30 cm.
4. Sikap bertahan
Berdiri dengan kaki dibuka ± 60 cm, kedua lutut ditekuk. Macamnya:
- Jogu-hontai: bangun tegak, lutut ditekuk, panggul direndahkan, berat tubuh ke tengah.
- Migi-jigotai: kaki kanan dimasukkan ke depan.
- Hindari-jigotai: kaki kiri dimasukkan ke depan.
5. Pegangan (kumikata)
(Sumber : penjas Shodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi)
Pada perilaku shizentai atau jigotai, tangan kiri memegang ajudan judogi lawan, ajudan memegang kerah (lapel). Kekuatan pada jari kelingking dan jari manis.
6. Sikap langkah (shintai atau hakobi-ashi)
- Langkah biasa (ayumi-ashi), pada ketika melangkah, telapak kaki dihentikan diangkat dari lantai, tetapi agak sedikit menyeret di lantai.
- Sambung langkah (tsugi-ashi), yaitu gerakan melangkah ke depan, ke belakang, samping kiri, samping kanan, serong kiri, dan serong kanan.
7. Gerak memutar (tai-sabaki), yaitu teknik memutar badan.
- Mae-sabaki: kaki kiri ke depan, kaki kanan diputar searah kaki kiri.
- Ushiro-sabaki: kaki belakang mundur dan kaki yang lain diputar searah kaki pertama.
- Mae-mawas-sabaki: kaki maju silang ke depan dan kaki yang lain ditarik berputar ke belakang.
b. Menghilangkan keseimbangan (kuzushi)
Kuzushi yaitu cara menghilangkan keseimbangan tubuh lawan sehingga memudahkan bantingan.
c. Sikap melempar yang baik (tsukuri)
Tsukuri yaitu hubungan posisi tubuh terhadap posisi tubuh lawan.
d. Teknik (kake)
Dalam pelaksanaannya harus ada keseimbangan dan berkelanjutan.
e. Teknik jatuh (ukemi-waza)
1. Tangan diangkat setinggi pundak, kedua tangan menghadap ke bawah.
2. Jatuhkan tubuh ke belakang, tubuh dibulatkan.
3. Seluruh tubuh di matras, kedua tangan menepuk tatami dengan keras membentuk sudut 30 derajat.
4. Jatuh samping (yoko ukuni); posisi tidur.
5. Jatuh samping posisi jongkok; angkat tangan kiri setinggi pundak, ajudan memegang perut.
6. Jatuh samping posisi berdiri; tubuh tegak, ajudan diangkat.
3. Teknik Judo
Teknik judo terdiri atas:
a. Nage waza : teknik melempar;
b. Katame waza : teknik bergumul;
c. Atemi waza : teknik menyerang kelemahan lawan.
Perkembangan judo di Indonesia dimulai pada tahun 1949 oleh seorang Belanda J. Dick Schilder dengan perkumpulan Judo Jigoro Kano Kwai di Jakarta, Medan, Surabaya, Solo, dan Bandung. Pada tanggal 25 Desember 1955, bangun organisasi PJSI, yaitu akronim dari Persatuan Judo Seluruh Indonesia.
1. Perlengkapan Judo
a. Ruang latihan (dojo)
Ruang untuk latihan yang dilapisi matras.
b. Pakaian judo (judogi)
Pakaian berwarna putih terdiri atas tiga bagian, yaitu baju (umagi), celana (shita baki), dan sabuk (obi).
c. Warna sabuk
Remaja di bawah 16 tahun.
1. KYU 5 = sabuk kuning;
2. KYU 4 = sabuk oranye;
3. KYU 3 = sabuk hitam;
4. KYU 2 = sabuk biru;
5. KYU 1 = sabuk cokelat.
Taruna usia 16–20 tahun (putra), 16–19 tahun (putri) dan dewasa/senior.
1. KYU 5–4 = sabuk biru;
2. KYU 3–1 = sabuk cokelat;
3. DAN 1–5 = sabuk hitam;
4. DAN 6–8 = sabuk merah putih/hitam;
5. DAN 9–10 = sabuk merah atau hitam.
2. Teknik Dasar Judo
a. Penghormatan (Rei)
Penghormatan (rel) dalam teknik dasar judo dilakukan:
1. Pada perilaku berdiri
- Sikap tegak berdiri.
- Membungkukkan tubuh ke depan.
2. Pada perilaku duduk (zarei)
- Berdiri tegak.
- Kaki kiri dimundurkan, kemudian berlutut.
- Kaki kanan diturunkan ke belakang, berlutut dengan kedua lutut dan jari-jari diluncurkan ke belakang.
- Bungkukkan tubuh ke depan, kedua tangan di matras.
3. Sikap bangun biasa (shizentai)
- Shizen-hontai: bangun rileks, kedua kaki dibuka, ibu jari kaki keluar, pandangan ke depan.
- Migi-shizentai: kaki kanan di depan ± 30 cm.
- Hindari-shizentai: kaki kiri di depan ± 30 cm.
4. Sikap bertahan
Berdiri dengan kaki dibuka ± 60 cm, kedua lutut ditekuk. Macamnya:
- Jogu-hontai: bangun tegak, lutut ditekuk, panggul direndahkan, berat tubuh ke tengah.
- Migi-jigotai: kaki kanan dimasukkan ke depan.
- Hindari-jigotai: kaki kiri dimasukkan ke depan.
5. Pegangan (kumikata)
(Sumber : penjas Shodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi)
Pada perilaku shizentai atau jigotai, tangan kiri memegang ajudan judogi lawan, ajudan memegang kerah (lapel). Kekuatan pada jari kelingking dan jari manis.
6. Sikap langkah (shintai atau hakobi-ashi)
- Langkah biasa (ayumi-ashi), pada ketika melangkah, telapak kaki dihentikan diangkat dari lantai, tetapi agak sedikit menyeret di lantai.
- Sambung langkah (tsugi-ashi), yaitu gerakan melangkah ke depan, ke belakang, samping kiri, samping kanan, serong kiri, dan serong kanan.
7. Gerak memutar (tai-sabaki), yaitu teknik memutar badan.
- Mae-sabaki: kaki kiri ke depan, kaki kanan diputar searah kaki kiri.
- Ushiro-sabaki: kaki belakang mundur dan kaki yang lain diputar searah kaki pertama.
- Mae-mawas-sabaki: kaki maju silang ke depan dan kaki yang lain ditarik berputar ke belakang.
b. Menghilangkan keseimbangan (kuzushi)
Kuzushi yaitu cara menghilangkan keseimbangan tubuh lawan sehingga memudahkan bantingan.
c. Sikap melempar yang baik (tsukuri)
Tsukuri yaitu hubungan posisi tubuh terhadap posisi tubuh lawan.
d. Teknik (kake)
Dalam pelaksanaannya harus ada keseimbangan dan berkelanjutan.
e. Teknik jatuh (ukemi-waza)
1. Tangan diangkat setinggi pundak, kedua tangan menghadap ke bawah.
2. Jatuhkan tubuh ke belakang, tubuh dibulatkan.
3. Seluruh tubuh di matras, kedua tangan menepuk tatami dengan keras membentuk sudut 30 derajat.
4. Jatuh samping (yoko ukuni); posisi tidur.
5. Jatuh samping posisi jongkok; angkat tangan kiri setinggi pundak, ajudan memegang perut.
6. Jatuh samping posisi berdiri; tubuh tegak, ajudan diangkat.
3. Teknik Judo
Teknik judo terdiri atas:
a. Nage waza : teknik melempar;
b. Katame waza : teknik bergumul;
c. Atemi waza : teknik menyerang kelemahan lawan.
EmoticonEmoticon