Showing posts sorted by date for query nabi-muhammad-diangkat-menjadi. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query nabi-muhammad-diangkat-menjadi. Sort by relevance Show all posts

Rangkuman Bahan Pai Kelas 4 Sd/Mi Semester 1/2 Lengkap

Rangkuman Materi Pelajaran PAI Kelas 4 SD/MI Semester 1/2 Lengkap - Pada waktu kalian duduk di kelas 3 SD tentu sudah mengenal pelajaran Pendidikan Agama Islam atau bahkan semenjak duduk di kelas 1. Pada kelas 4 SD ini kalian bertemu kembali dengan mata pelajaran PAI tentunya dengan materi dan pembahasan yang berbeda.
 SD tentu sudah mengenal pelajaran Pendidikan Agama Islam atau bahkan semenjak duduk di ke Rangkuman Materi PAI Kelas 4 SD/MI Semester 1/2 Lengkap
Rangkuman Materi Pelajaran PAI Kelas 4 SD - Di kelas 4 ini akan dipelajari materi PAI yang terdiri dari 10 kepingan dan untuk mempermudah dalam berguru berikut saya rangkum-kan materi PAI kelas 4.

Bab 1 Mengartikan Al-Qur’an Surah Pendek
  • Surah Al-F-atihah merupakan surah pembuka. Surah pembuka di dalam Al-Qur'an.
  • Surah Al-F-atihah terdiri dari tujuh ayat.
  • Surah Al-F-atihah wajib dibaca. Dibaca pada setiap salat.
  • Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Pemurah dan penyayang terhadap makhluk-Nya yang  taat dalam menjalankan perintah Allah.
  • Segala puji hanyalah kepada Allah SWT Tuhan seluruh alam. Allah SWT. penguasa hari pembalasan.
  • Memohon donasi hanya kepada Allah SWT. Beribadahlah dan menyembah kepada Allah SWT. Kemudian memohonlah donasi kepada Allah SWT..
  • Surah Al-Ikhlas terdiri dari empat ayat. Surah Al-Ikhlas diturunkan di Mekah. Sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah.
  • Al-Ikhlas artinya memurnikan ke-Esaan Allah SWT.
  • Allah Maha Esa. Allah SWT. dan tidak bersekutu dengan yang lain.
  • Allah kawasan kita memohon sesuatu. Dosa besar bagi orang-orang yang memohon. Memohon sesuatu kepada selain Allah SWT.

Bab 2 Sifat Jaiz Allah SWT
  • Allah SWT. mempunyai sifat jaiz.
  • Jaiz artinya boleh.
  • Allah SWT. boleh berbuat apapun. Semua berdasarkan kehendak Allah sendiri. Tidak ada yang memaksa dan menghalangi.
  • Setiap insiden niscaya ada hikmahnya. Apabila insan sanggup mengambil manfaat dari setiap kejadian.

Bab 3 Kisah Nabi Adam a.s. dan Kisah Nabi Muhammad saw.
  • Nabi Adam a.s. ialah insan pertama yang diciptakan Allah. Istri Nabi Adam a.s berjulukan Hawa.
  • Nabi Muhammad saw. lahir tanggal 12 Rabiulawal tahun Gajah. Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi.
  • Tanda-tanda kerasulan Nabi Muhammad saw. sanggup diketahui semenjak kecil. Pertama dengan dibelahnya dada untuk dibersihkan hatinya. Pada ketika berdagang selalu dinaungi awan. Hingga diangkat menjadi rasul.

Bab 4 Membiasakan Perilaku Terpuji
  • Nabi Adam a.s. ialah insan pertama. Nabi Adam a.s. pernah melaksanakan kesalahan. Nabi Adam a.s. melanggar larangan Allah swt. Nabi Adam a.s. harus tinggal di bumi. Namun, Nabi Adam tidak pernah berputus asa.
  • Nabi Adam a.s. memohon ampunan dan keridaan Allah swt. Nabi Adam a.s. bertobat siang dan malam. Tobat artinya sadar dan menyesal. Tobat dengan sungguh-sungguh disebut tobat nasuha. Apabila sudah bertobat dihentikan mengulangi lagi.
  • Nabi Muhammad saw. ialah rasul terakhir. Nabi Muhammad saw. mempunyai sifat terpuji. Sifat terpuji yang dimiliki semenjak kecil. Nabi Muhammad saw. tidak mengikuti budaya jahiliah.
  • Meneladani artinya memalsukan atau mengikuti. Meneladani rasul artinya memalsukan atau mengikuti rasul. Meneladani sikap terpuji rasul. Mengikuti dengan mengamalkannya. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 5 Mengenal Ketentuan Salat
  • Salat merupakan tiang agama Islam.
  • Salat dikerjakan dengan perkataan dan perbuatan. Salat di awali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
  • Salat harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berupa rukun, sunah-sunah, syarat sah serta syarat wajib salat.
  • Salat yang tidak memenuhi ketentuan syarat sah-nya salat, maka salatnya tidak sah.

Bab 6 Surah Al-Kausar, Surah An-Nasr,dan Surah Al-’Asr
  • Surah Al-Kausar diturunkan di Mekah. Diturunkan sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah.
  • Surah Al-Kausar terdiri dari tiga ayat. Berisi ihwal perintah salat dan berkorban.
  • Surah An-Nasr terdiri dari tiga ayat. Diturunkan di Kota Madinah.
  • Surah An-Nasr berisi ihwal pertolongan. Pertolongan Allah terhadap hamba-Nya. Hamba yang menaati perintah Allah dan rasul-Nya.
  • Pertolongan berupa kemenangan. Kemenangan akan banyaknya umat. Umat yang berbondong-bondong masuk Islam.
  • Surah Al-’Asr terdiri dari tiga ayat. Diturunkan di Kota Mekah. Berisi ihwal kerugian bagi orang-orang yang tidak cendekia memanfaatkan waktu. Mereka akan mengalami kerugian.
  • Seseorang akan menerima keberuntungan. Apabila sanggup memanfaatkan waktu. Waktu yang dipakai untuk berbuat kebaikan.
  • Surah Al-Kausar, Surah An-Nasr, dan Surah Al-’Asr termasuk surah pendek.

Bab 7 Mengenal Malaikat dan Tugasnya
  • Percaya kepada malaikat termasuk rukun akidah yang kedua. Allah membuat makhluk kasatmata dan gaib. Malaikat termasuk makhluk gaib.
  • Malaikat diciptakan dari nur/cahaya. Malaikat tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Malaikat tidak pernah melaksanakan dosa.
  • Jumlah malaikat ada banyak. Sepuluh malaikat yang wajib kita percayai. Malaikat mempunyai kiprah masing-masing.

Bab 8 Menceritakan Kisah Nabi
  • Nabi Ibrahim a.s. lahir di Faddam 'Aram, Babylonia.
  • Ayahnya berjulukan Azar. Pekerjaannya membuat patung berhala. Patung berhala dijual untuk disembah.
  • Ibunya berjulukan Lisa binti Karbita bin Nuh. Nabi Ibrahim a.s. bergelar Khalilullah, yang artinya kekasih Allah swt.
  • Nabi Ibrahim a.s. lahir di zaman Raja Namrud. Raja Namrud seorang raja yang kejam. Hatinya keras dan jelek tingkah lakunya. Dia memerintahkan membunuh bayi pria yang gres lahir.
  • Nabi Ibrahim a.s mencari Tuhan. Beliau mencari Tuhan melalui akalnya. Dengan melihat semua di sekelilingnya. Nabi Ibrahim menganggap yang besar sebagai Tuhan.
  • Malaikat Jibril tiba membawa wahyu. Malaikat Jibril berkata kepada Nabi Ibrahim a.s. ihwal Tuhan. Tuhan yang sebetulnya ialah Allah Yang Esa. Allah Maha Pencipta alam semesta.
  • Nabi Ibrahim a.s berdakwah kepada umatnya. Beliau mengajak umatnya menyembah Allah. Dan meninggalkan berhala buatan manusia.
  • Nabi Ibrahim a.s. berani menghancurkan berhala. Berhala sesembahan Raja Namrud dan pengikutnya.
  • Nabi Ibrahim a.s. menerima mukjizat dari Allah. Mukjizatnya tidak sanggup dibakar api. Hukuman yang diberikan Raja Namrud.
  • Nabi Ismail a.s. putera Nabi Ibrahim a.s. Nama ibunya ialah Siti Hajar.
  • Nabi Ismail a.s. menerima mukjizat dari Allah. Mukjizat berupa air yang memancar. Memancar dari pukulan kakinya. Air itulah yang disebut air zam-zam.

Bab 9 Meneladani Kisah Nabi
  • Nabi Ibrahim a.s. hidup bersama masyarakat. Masyarakat yang penuh kemusyrikan dan kekufuran.
  • Nabi Ibrahim a.s. ingin menyelamatkan kaumnya. Menyelamatkan dari kemusyrikan dan kekufuran. Agar terhindar dari azab Allah swt.
  • Nabi Ibrahim a.s. mempunyai sifat terpuji. Pemberani, sabar dan tabah. Nabi Ibrahim a.s. termasuk ulul azmi. Ulul azmi artinya bisa menghadapi ujian. Nabi Ibrahim a.s. patut dicontoh dan diteladani. Keteladanannya ialah kecerdasan, kegigihan, kebenaran, dan ketaatannya.
  • Nabi Ibrahim a.s. dengan kecerdasannya sanggup membedakan kebenaran dengan kemusyrikan.
  • Nabi Ibrahim a.s. gigih meluruskan keyakinan. Keyakinan masyarakat yang tidak benar. Agar beriman kepada Allah swt.
  • Nabi Ismail a.s. ialah anak yang saleh. Nabi Ismail a.s. berbakti kepada orang tuanya.
  • Nabi Ismail a.s. taat kepada orang tuanya. Nabi Ismail a.s. sabar dan lapang dada dalam menjalankan tugasnya.
  • Nabi Ismail a.s. penyabar dan sanggup diajak musyawarah serta rela berkorban. Sabar menghadapi cobaan dan rintangan. Serta siksaan dalam menjalankan dakwahnya.

Bab 10 Melaksanakan Zikir dan Doa
  • Zikir artinya ingat.
  • Zikrullah artinya ingat kepada Allah swt.
  • Banyak berzikir akan dipermudahkan semua oleh Allah swt. Berzikir sehabis salat sangat dianjurkan.
  • Berzikir dengan membaca istigfar, tasbih, takbir, tahmid, dan dilanjutkan berdoa.
  • Berdoa artinya memohon kepada Allah swt. Memohon biar diberi segala kebaikan.
  • Ada waktu yang mustajab untuk berdoa.
    • Setelah menunaikan salat. Baik salat fardu maupun sunah.
    • Di antara azan dan ikamah.
    • Sepertiga malam yang terakhir.
    • Pada tiap malam bulan Ramadan.
    • Pada ketika berbuka puasa.
    • Pada ketika iktikaf di masjid.
    • Pada ketika sujud dalam salat.
    • Setelah membaca Kitab Al-Qur’an.
    • Pada ketika minum air zam-zam.
  • 7. Adab ketika berdoa adalah:
    • Suci tubuh dan pakaian.
    • Suci dari hadas dan najis.
    • Membaca basmalah dan salawat Nabi Muhammad saw..
    • Dilaksanakan dengan hening dan kusyuk.
    • Berdoa diakhiri dengan membaca hamdalah.
Lihat juga : Kumpulan Buku Paket Pelajaran PAI SD/MI Lengkap
Semoga rangkuman materi pelajaran PAI kelas SD ini sanggup bermanfaat serta membantu untuk mempermudah mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Ringkasan ini sifanya hanya untuk memudahkan berguru jadi mohon maaf kalau tidak begitu lengkap. Selamat Belajar

Sumber https://www.bukupaket.com/

Misi Kerasulan Nabi Muhammad, Bukti Kerasulan Nabi Muhammad, Dan Usaha Bersama Sobat Menghadapi Masyarakat Mekah

Nabi Muhammad saw adalah seorang rasul pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun (kurang dari seperempat abad), dia telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di seluruh dunia semenjak Nabi Adam a.s. hingga sekarang. Untuk jelasnya, pada serpihan ini, kau akan berguru wacana misi Nabi Muhammad saw. untuk menyempurnakan akhlak, membangun insan mulia dan bermanfaat. Misi Nabi Muhammad saw. sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. Selain itu, kau akan berguru wacana usaha Nabi Muhammad saw. dan para sobat dalam menghadapi masyarakat Mekah.

Misi Kerasulan Nabi Muhammad SAW    Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah SWT mempunyai beberapa misi antara lain:
1. Menyempurnakan Akhlak
    Akhlak Nabi Muhammad saw. merupakan pola yang tidak ada bandingannya. Bukan hanya dipuji oleh manusia, tetapi juga oleh Allah swt.
Hal ini sanggup dilihat dalam firman-Nya:
adalah seorang rasul pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah Misi Kerasulan Nabi Muhammad, Bukti Kerasulan Nabi Muhammad, dan Perjuangan Bersama Sahabat Menghadapi Masyarakat Mekah
Artinya:
“Dan sesunguhnya kau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung“. (Surah Al-Qalam [68]: 4).
Ketika Aisyah binti Abu Bakar (istri Nabi Muhammad) ditanya wacana moral Nabi Muhammad saw., ia menjawab : “Akhlaknya ialah Al-Qur’an “. (H.R. Ahmad dan Muslim).
adalah seorang rasul pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah Misi Kerasulan Nabi Muhammad, Bukti Kerasulan Nabi Muhammad, dan Perjuangan Bersama Sahabat Menghadapi Masyarakat Mekah
Artinya:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak” (H.R. Ahmad).
    Hadis di atas mengisyaratkan bahwa moral merupakan pemikiran yang diterima Rasulullah dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi umat yang pada dikala itu dalam kejahiliyahan. Pada dikala itu, insan mengagungkan hawa nafsu dan sekaligus menjadi hamba hawa nafsu. Ajaran moral yang dibawa Nabi Muhammad tersebut terangkum dalam sebuah hadi£ yang artinya: “Hai Muhammad, beritahu padaku wacana iman, kepercayaan yaitu engkau percaya kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari kebangkitan. Kemudian, Jibril bertanya lagi, hai Muhammad apa yang dimaksud dengan Islam? Islam, yaitu engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad ialah utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah bila mampu. Kemudian, Jibril bertanya lagi, “Hai Rasulullah apa yang dimaksud dengan ihsan? Ihsan, yaitu engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihatnya. Apabila engkau tidak melihatnya, maka Dia niscaya melihatmu.” (H. R. Muslim)
    Hadis di atas menjelaskan bahwa misi pemikiran moral yang dibawa Nabi Muhammad berupa tiga hal, yaitu: iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya merupakan proses yang kontinu yang hendaknya dilakukan seorang Muslim. Ini semua tidak hanya merupakan kewajiban bagi seorang Muslim, tetapi juga merupakan pendidikan yang dilakukan seumur hidup guna membentuk moral yang baik terhadap Allah swt. dan sesama makhluk. Berdasarkan hadis tersebut, kita sanggup mengetahui bahwa tujuan berakhlak itu supaya hubungan kita dengan Allah dan makhluk selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.
2. Membangun Manusia yang Mulia dan Bermanfaat
    Nabi Muhammad saw. mempunyai misi mengajarkan wacana persamaan derajat manusia. Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan semoga penyelesaian problem dilarang dilakukan dengan cara kekerasan, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang hening dan beradab. Hal ini tercermin dalam tindakan Nabi Muhammad saw. ketika mendamaikan masyarakat Mekah dikala akan meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Nabi Muhammad mengajarkan semoga insan bekerja keras untuk sanggup memenuhi kebutuhannya, namun ketika menjadi kaya, dia harus mengasihi yang miskin dengan cara menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka. Orang yang berpengaruh harus mengasihi yang lemah. Orang bau tanah harus mengasihi anaknya, baik anak itu pria maupun perempuan. Sebaliknya, anak harus menghormati dan berbakti kepada orang tuanya walaupun mereka sudah sangat tua. Ketika antar anggota masyarakat sanggup memahami hak dan kewajibannya, saling menghormati, menghargai, dan mengasihi, akan menjadi masyarakat yang damai, aman, tenteram, dan sejahtera. Terbukti, dikala ini, keadaan Masyarakat Mekah dan Madinah menjadi masyarakat yang sangat beradab, damai, sejahtera, dan mengalami kemajuan yang pesat. Semua itu diawali dengan ketakwaan mereka kepada Allah dan senantiasa berpegang teguh kepada pemikiran Nabi Muhammad saw.

Bukti-Bukti Nabi Muhammad Diutus Allah Sebagai Seorang Rasul
    Beberapa bukti yang menyakinkan kerasulan Nabi Muhammad SAW ialah sebagi berikut:
1. Rahmat bagi Alam Semesta    Firman Allah swt.:
adalah seorang rasul pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah Misi Kerasulan Nabi Muhammad, Bukti Kerasulan Nabi Muhammad, dan Perjuangan Bersama Sahabat Menghadapi Masyarakat Mekah
Artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Surah Al-Anbiya' [21] : 107)
    Nabi Muhammad diutus oleh Allah swt. sebagai rahmat bagi seluruh alam. Hal ini sanggup berarti bahwa nilai-nilai yang dibawa Nabi bertujuan untuk keberkahan, kedamaian, cinta kasih, dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk di alam ini.
Bukti bahwa Nabi Muhammad saw. sebagai rahmat bagi alam semesta ini adalah:
a. Memusnahkan segala jenis syirik. Contohnya, menyembah berhala, sihir, dan ramal diganti dengan keimanan kepada Allah swt.
b. Memusnahkan adat tradisi jahiliyah yang menyimpang. Contohnya, membuka aurat, peperang antarsuku, kikir, dan pemarah diganti dengan moral yang mulia.
c. Menegakkan sebuah sistem kehidupan yang seluruhnya berdiri di atas tauhid, baik ekonomi, politik, sosial, kemasyarakatan, seni maupun olahraga.
d. Melakukan sebuah perubahan terhadap hati sanubari, pemikiran, dan peraturan hidup umat manusia.
e. Mempersatukan semua ras, semua suku, semua golongan insan di bawah sebuah sistem yang berlandaskan tauhid.
2. Pembawa Kedamaian, Kesejahteraan, dan Kemajuan Masyarakat
    Agama Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi manusia. Hal ini bisa kita saksikan semenjak zaman permulaan Islam berkembang di Mekah dan Madinah. Tidak ada seorang pun insan yang dirugikan. Di mana pun Islam berada, pastilah menjadi pelindung bagi masyarakatnya. Begitu juga dengan masyarakat Madinah sebagai pedoman membina kesatuan dan persatuan bangsa bagi penyelenggaraan pembangunan dikala ini. Sejak awal, Islam tidak memandang perbedaan etnis. Sebagai anggota bangsa, setiap suku bangsa sepantasnya saling membantu untuk kesejahteraan keseluruhan bangsa. Persatuan dan kesatuan, saling mengamalkan kemampuan masing-masing, dan rasa wajib menolong sesama yang kekurangan ialah modal utama pembangunan Setelah tiba dan berkembangnya Islam, masyarakat Madinah bisa mencicipi manfaatnya, baik secara individu maupun manfaat yang dirasakan secara berkelompok dan bernegara. Hal ini bisa dirasakan terutama ketika Islam pribadi dibawa dan disebarluaskan oleh Rasulullah saw. ke Madinah.
Bukti kerasulan Nabi Muhammad saw. ialah sebagai berikut:
a. Nabi Muhammad saw. seorang Nabi yang menjadi juru damai, menyerupai pada saat-saat suku bangsa di sekitar Kakbah bertengkar dan hampir saling membunuh. Dengan serempak, mereka meminta Al-Amin menjadi juru damai. Hanya seorang yang sangat cerdaslah bisa mengambil keputusan dengan cepat menggelar sorbannya, mengangkat hajar aswad ke tengah sorbannya dan mempersilakan yang bertengkar mengangkat setiap ujung sorbannya. Beliau, kemudian menempatkan Hajar Aswad pada tempatnya. Semua masyarakat merasa puas.
b. Ketika masyarakat Arab menonjolkan keturunan dan sukunya, mereka sering berselisih, bertengkar, dan berperang semoga sukunya (kabilah) menjadi yang paling terhormat di antara suku yang lain. Mereka pun sangat membanggakan harta dan tahta, hingga gonta-ganti wanita. Semakin banyak harta dan mempunyai banyak budak, semakin mereka merasa mulia. Setelah Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasullullah dan mengajarkan bahwa kemuliaan insan tidak dilihat dari harta, keturunan, kekuatan, tahta serta jabatannya dalam masyarakat. Namun, kemuliaan insan terletak kepada ketakwaannya kepada Allah swt. dan kemuliaan akhlaknya, baik dalam sikap, perkataan, dan perbuatan.
c. Kemajuan dalam bermasyarakat, menyerupai mempersaudarakan Muhajirin atau kaum pendatang dengan Ansar (penduduk asli). Mempersatukan dan mempersaudarakan kaum Khas dan Khazraj. Selain itu, mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi di Madinah demi tercapainya hidup berdampingan secara damai, tidak saling mendengki dan tidak saling benci, melainkan melaksanakan agama masing-masing. Tidak saja mengatur soal-soal ibadah dan keimanan, Nabi Muhammad pun mengajarkan wacana kenegaraan, perekonomian, dan kesosialan, yang pelaksanaannya dicontohkan oleh Nabi Muhamamd dengan perbuatan atau dijelaskan dengan perkataan.
Firman Alah swt:
adalah seorang rasul pemimpin dunia terbesar sepanjang sejarah Misi Kerasulan Nabi Muhammad, Bukti Kerasulan Nabi Muhammad, dan Perjuangan Bersama Sahabat Menghadapi Masyarakat Mekah
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan kedatangan hari simpulan zaman dan dia banyak menyebut Allah.“ (Surah Al-Ahzab [33]: 21)

Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan Sahabat Menghadapi Masyarakat Mekah
     Tiga tahun lamanya, Nabi Muhammad saw. berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Hasilnya, lebih kurang 40 orang menganut agama Islam. Mereka menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia dan rela mempertaruhkan harta benda, bahkan nyawa mereka untuk menegakkan dan membela agama Allah. Akhirnya, turunlah ayat yang memerintahkan Nabi semoga memberikan dakwah secara terang-terangan kepada segenap lapisan masyarakat.Mula-mula, yang diserunya kaum kerabatnya dari Bani Hasyim. Disampaikan oleh dia kepada mereka apa yang diperintahkan Allah. Akan tetapi, mereka membangkang dan murka kepada Nabi. Demikian pula keadaan ketika Nabi menyampaikannya kepada kaum Quraisy lainnya. Mereka menyambut dengan usikan dan cemoohan. Abu jahal dan paman Nabi Muhammad sendiri, Abu Lahab, ialah pemimpin dan gembong Quraisy yang sekuat daya menentang dan berusaha mematahkan agama Islam. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. tidak pribadi diterima oleh masyarakat. Oleh lantaran itu, dalam mendakwahkan pemikiran Islam, sangat hati-hati dan yang diutamakan ialah para sobat dan keluarga terdekatnya terlebih dahulu. Orang-orang Quraisy menolak agama Islam disebabkan beberapa hal.  Pertama, ajaran-ajarannya bertentangan dengan kepercayaan yang mereka warisi dari nenek moyang mereka turun temurun. Kedua, dengan diterimanya agama Islam, kedudukan mereka yang tinggi selama ini akan jatuh merosot. Ketiga, laba yang mereka peroleh dari perdagangan patung dan lainnya akan luput dari tangan mereka. Tidaklah heran jikalau mereka itu menentang Islam dan merintanginya secara mati-matian. Mula-mula, mereka meminta kepada Abu Talib semoga melarang keponakannya menyiarkan agama itu. Karena usaha Abu Talib tidak berhasil, mereka pun memakai kekerasan di luar batas perikemanusiaan, baik terhadap sahabat-sahabat Nabi maupun terhadap diri Nabi Muhammad saw.
       Berbagai macam siksaan mereka lakukan kepada Nabi. Ia pernah dilempari dengan kerikil dan najis, dipukul dan diludahi mukanya, bahkan ada yang hendak mencekik lehernya. Sahabat-sahabat Nabi pun tak luput dari siksaan. Sewaktu Umayya ibnu Khalaf mengetahui bahwa budak hi tamnya yang berjulukan Bilal ibnu Rabah masuk Islam, ia sangat marah. Bilal disiksa tanpa diberi makan dan minum. Kemudian, Bilal ditelentangkan di pasir yang panas. Dadanya ditindih dengan kerikil sehingga dia sukar untuk bergerak. Sebagai muslim yang taat, Bilal tetap tabah dan tidak goyah imannya kepada Allah swt. Namun, hasilnya Abu Bakar menyelamatkan dan membebaskan Bilal dari siksaan Umayya. Bilal dibeli dan dimerdekakan oleh Abu Bakar, Setelah kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy tidak berhasil, mereka mengatur siasat lain, yaitu mendekati dan membujuk Nabi Muhammad. Mereka mengirim utusan kepada Nabi dan memperlihatkan apa yang diingininya, menyerupai harta, pangkat, kedudukan, bahkan wanita-wanita bagus untuk jadi isterinya. Semua ditolak oleh Nabi, bahkan kepada pamannya, Abu Talib, Nabi menyampaikan : “Demi Allah, wahai Pamanku! Seandainya mereka letakkan bulan di tangan kiriku dan matahari di tangan kananku dengan maksud semoga saya menghentikan tugasku, saya tidaklah akan meninggalkannya, hingga usahaku berhasil atau saya binasa karenanya.”
       Setelah bujukan-bujukan gagal, orang-orang Quraisy kembali melaksanakan kekerasan kepada kaum Muslimin. Itulah sebabnya, Nabi menyuruh mereka hijrah ke Habsyi (Ethiopia) hingga dua kali untuk menyelamatkan diri. Nabi sendiri bersama sahabat-sahabatnya yang lain tetap menjalankan kiprah di Mekah sekalipun mengalami banyak sekali kesulitan. Usaha orang-orang Quraisy selalu kandas. Bahkan sebaliknnya, agama Islam semakin berkembang. Mereka pun semakin murka dan mengambil tindakan yang lebih kejam. Mereka menciptakan perjanjian sepihak bahwa seluruh kaum kerabat Nabi dari Bani Hasyim dan Bani Muthallib, baik yang telah menganut Islam maupun yang belum, kecuali Abu Lahab, diboikot dan diasingkan. Tidak seorang pun dibolehkan mengadakan hubungan dengan mereka, baik untuk berjual beli, memberi pemberian maupun melaksanakan perkawinan.
       Perjanjian itu mereka tulis di atas sahifah atau plakat, kemudian mereka gantungkan di Kakbah. Mereka bersumpah tidak akan mencabut sebelum Nabi Muhammad diserahkan ke tangan mereka. Akan tetapi, Muhammad tak juga diserahkan. Akibatnya, mereka terpaksa disingkirkan ke lembah-lembah dan hidup dari pucuk-pucuk dan urat-urat kayu. Tiga tahun lamanya kaum Muslimin menderita akhir perjanjian sahifah itu. Akhirnya, datanglah pertolongan Allah. Pemuka-pemuka Quraisy merasa kasihan dan tidak hingga hati melihat penderitaan kaum Muslimin hingga pengasingan itu mereka batalkan.

Iman Kepada Rasul-Rasul Allah


A. Pengertian Iman Kepada Rasul-rasul Allah
     Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun keyakinan yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud keyakinan kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul yakni orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk mendapatkan wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat insan biar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

    Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

    Berdasarkan hadis di atas jumlah nabi dan rasul ada 124.000 orang, diantaranya ada 315 orang yang diangkat Allah swt. menjadi rasul. Diantara 315 orang nabi dan rasul itu, ada 25 orang yang nama dan sejarahnya tercantum dalam Al Alquran dan mereka inilah yang wajib kita ketahui, yaitu:
1. Adam AS. 
       bergelar Abu al-Basyar (Bapak semua manusia) atau insan pertama yang Allah swt. ciptakan, tanpa Bapak dan tanpa Ibu, terjadi atas perkenanNya “ Kun Fayakun” artinya “ Jadilah ! , maka terjelmalah Adam.”Usia nabi Adam mencapai 1000 tahun.
2. Idris AS. 
       yakni keturunan ke 6 dari nabi Adam. Beliau diangkat menjadi Rasul setelah berusia 82 tahun. Dilahirkan dan dibesarkan di sebuah kawasan berjulukan Babilonia. Beliau berguru kepada nabi Syits AS.
3. Nuh AS. 
       yakni keturunan yang ke 10 dari nabi Adam. Usianya mencapai 950 tahun. Umat dia yang membangkang ditenggelamkan oleh Allah swt. dalam banjir yang dahsyat. Sedangkan dia dan umatnya diselamatkan oleh Allah swt. lantaran naik perahu yang sudah dia persiapkan atas petunjuk Allah swt.
4. Hud AS. 
       yakni seorang rasul yang diutus kepada bangsa ‘Ad yang menempati kawasan Ahqaf, terletak diantara Yaman dan Aman (Yordania) hingga Hadramaut dan Asy-Syajar, yang termasuk wilayah Saudi Arabia.
5. Shaleh AS.
       Beliau masih keturunan nabi Nuh AS. diutus untuk bangsa Tsamud, menempati kawasan Hadramaut, yaitu daratan yang terletak antara Yaman dan Syam (Syiria). Kaum Tsamud bergotong-royong masih keturunan kaum ‘Ad.
6. Ibrahim AS. 
       putra Azar si pembuat patung berhala. Dilahirkan di Babilonia, yaitu kawasan yang terletak antara sungai Eufrat dan Tigris. Sekarang termasuk wilayah Irak. Beliau berseteru dengan raja Namrud, sehingga dia dibakarnya dalam api yang sangat dahsyat, tetapi Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, lantaran diselamatkan Allah swt. Beliau juga dikenal sebagai Abul Anbiya (bapaknya para nabi), lantaran anak cucunya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Syari’at dia banyak diamalkan oleh Nabi Muhammad saw. antara lain dalam ibadah haji dan Ibadah Qurban, termasuk khitan.
7. Luth AS. 
       Beliau keponakan nabi Ibrahim, dan dia banyak berguru agama dari nabi Ibrahim. Diutus oleh Allah swt. kepada kaum Sodom, pecahan dari wilayah Yordania. Kaum nabi Luth dihancurkan oleh Allah swt. dengan diturunkan hujan kerikil bercampur api lantaran kedurhakaannya kepada Allah swt, terutama lantaran sikap mereka yang suka mensodomi kaum laki-laki.
8. Ismail AS. 
       yakni putra nabi Ibrahim AS. bersama ayahnya membangun (merenovasi) Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam. Beliau yakni seorang anak yang dikurbankan oleh ayahnya Ibrahim, sehingga menjadi dasar pensyari’atan ibadah Qurban bagi umat Islam.
9. Nabi Ishak AS. 
       putra Nabi Ibrahim dari isterinya, Sarah. Makara nabi Ismail dengan nabi Ishak yakni saudara sebapak, berlainan ibu.
10. Ya’qub AS. 
       yakni putra Ishaq AS. Beliaulah yang menurunkan 12 keturunan yang dikenal dalam Al Alquran dengan sebutan al Asbath, diantaranya yakni nabi Yusuf yang kelak akan menjadi raja dan rasul Allah swt.
11. Yusuf AS.
       putra nabi Ya’qub AS.Beliaulah nabi yang dikisahkan dalam al Alquran sebagai seorang yang mempunyai paras yang tampan, sehingga semua perempuan bisa tergila-gila melihat ketampanannya, termasuk Zulaiha isteri seorang pembesar Mesir (bacalah kisahnya dalam Q.S. surah yusuf).
12. Ayyub AS. 
       yakni putra Ish . Ish yakni saudara kandung Nabi Ya’qub AS. berarti paman nabi Yusuf AS. Makara nabi Ayyub dan nabi Yusuf yakni saudara sepupu. Nabi Ayyub digambarkan dalam Al Alquran sebagai orang yang sangat sabar. Beliau diuji oleh Allah swt. dengan penyakit kulit yang sangat dahsyat, tetapi tetap bersabar dalam beribadah kepada Allah swt. (bacalah kembali kisahnya)
13. Dzulkifli AS. 
       putra nabi Ayyub AS. Nama aslinya yakni Basyar yang diutus sehabis Ayyub, dan Allah memberi nama Dzulkifli lantaran ia senantiasa melaksanakan ketaatan dan memeliharanya secara berkelanjutan
14. Syu’aib AS.
       masih keturunan nabi Ibrahim. Beliau tinggal di kawasan Madyan, suatu perkampungan di kawasan Mi’an yang terletak antara syam dan hijaz bersahabat danau luth. Mereka yakni keturunan Madyan ibnu Ibrahim a.s.
15. Yunus AS. 
       yakni keturunan Ibrahim melalui Bunyamin, saudara kandung Yusuf putra nabi Ya’qub. Beliau diutus ke wilayah Ninive, kawasan Irak. Dalam sejarahnya dia pernah ditelan ikan hiu selama 3 hari tiga malam didalam perutnya, kemudian diselamatkan oleh Allah swt.
16. Musa AS. 
       yakni masih keturunan nabi Ya’qub. Beliau diutus kepada Bani Israil. Beliau diberi kitab suci Taurat oleh Allah swt.
17. Harun AS. 
       yakni saudara nabi Musa AS. Yang sama-sama berdakwah di kalangan Bani Israil di Mesir.
18. Dawud AS.
       yakni seorang panglima perang bani Israil yang diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah swt, diberikan kitab suci yaitu Zabur. Beliau punya kemampuan melunakkan besi, suka tirakat, yaitu puasa dalam waktu yang lama. Caranya dengan berselang-seling, sehari puasa, sehari tidak.
19. Sulaiman AS. 
       yakni putra Dawud. Beliau juga populer sebagai seorang raja yang kaya raya dan bisa berkomunikasi dengan hewan (bisa bahasa binatang).
20. Ilyas AS. 
       yakni keturunan Nabi Harun AS. diutus kepada Bani Israil. Tepatnya di wilayah seputar sungai Yordan.
21. Ilyasa AS. 
       berdakwah bersama nabi Ilyas kepada bani Israil. Meskipun umurnya tidak sama, Nabi Ilyas sudah tua, sedangkan nabi Ilyasa masih muda. Tapi keduanya saling pundak membahu berdakwah di kalangan Bani Israil.
22. Zakaria AS. 
       seorang nabi yang dikenal sebagai pengasuh dan pembimbing Siti Maryam di Baitul Maqdis, perempuan suci yang kelak melahirkan seorang nabi, yaitu Isa AS.
23. Yahya AS. 
       yakni putra Zakaria. Kelahirannya merupakan keajaiban, lantaran terlahir dari seorang ibu dan ayah (nabi Zakaria) yang ketika itu sudah bau tanah renta, yang secara lahiriyah mustahil lagi bisa melahirkan seorang anak.
24. Isa AS. 
       yakni seorang nabi yang lahir dari seorang perempuan suci, Siti Maryam. Ia lahir atas kehendak Allah swt, tanpa seorang bapak. Beliau diutus oleh Allah swt. kepada umat Bani Israil dengan membawa kitab Injil. Beliaulah yang dianggap sebagai Yesus Kristus oleh umat Kristen.
25. Muhammad SAW. 
       putra Abdullah, lahir dalam keadaan Yatim di tengah-tengah masyarakat Arab jahiliyah. Beliau yakni nabi terakhir yang diberi wahyu Al Alquran yang merupakan kitab suci terakhir pula.

B.Tugas Para Rasul
    Tugas pokok para rasul Allah ialah memberikan wahyu yang mereka terima dari Allah swt. kepada umatnya. Tugas ini sungguh sangat berat, tidak jarang mereka mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat kiprah mereka, maka Allah swt. memperlihatkan keistimewaan yang luar biasa yaitu berupa mukjizat.
    Mukjizat ialah suatu keadaan atau peristiwa luar biasa yang dimiliki para nabi atau rasul atas izin Allah swt. untuk mengambarkan kebenaran kenabian dan kerasulannya, dan sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentang atau tidak mau mendapatkan pedoman yang dibawakannya.
Adapun kiprah para nabi dan rasul yakni sebagai berikut:
1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat insan bahwa:
a. Allah yakni Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus disembah (tauhid ubudiyah)
b. Allah yakni maha pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta mengurusi, mengawasi dan mengaturnya dengan sendirinya (tauhid rububiyah)
c. Allah yakni dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan insan (tauhid uluhiyah)
d. Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluqNya (tauhid sifatiyah)
2. Mengajarkan kepada umat insan bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada Allah swt.  Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan dengan pasti oleh para rasul, tidak boleh dibikin-bikin atau direkayasa. Ibadah dalam hal ini yakni ibadah mahdhah ibarat salat, puasa dan sebagainya. Menambah-nambah, merekayasa atau menyimpang dari apa yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori “bid’ah,” dan bid’ah yakni kesesatan.
3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal yang dihentikan dan mana yang harus dikerjakan berdasarkan perintah Allah swt.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama ibarat berkata benar, sanggup dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5. Menyampaikan kepada umatnya ihwal berita-berita mistik sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah swt.
6. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan taat kepada perintah Allah swt. dan rasulNya bahwa mereka akan mendapatkan tanggapan surga, sebagai puncak kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar derita bagi umat insan yang berbuat zalim (aniaya) baik terhadap Allah swt, terhadap insan atau terhadap makhluq lain, bahwa mereka akan dibalas dengan neraka, suatu puncak penderitaan yang tak terhingga.(Q.S. al Bayyinah: 6-8)
    Tugas-tugas rasul di atas, ditegaskan secara singkat oleh nabi Muhammad saw.dalam sabdanya sebagai berikut:
Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. (H.R. Ahmad bin Hanbal)

C.Tanda-Tanda Beriman Kepada Rasul-rasul Allah
    Di antara gejala orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah yakni sebagai berikut:
1.Teguh keimanannya kepada Allah swt
    Semakin berpengaruh keimanan seseorang kepada para rasul Allah, maka akan semakin berpengaruh pula keimanannya kepada Allah swt. Ketaatan kepada para rasul yakni bukti keimanan kepada Allah swt. Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah swt. tanpa disertai keimanan kepada rasulNya. Banyak ayat al Alquran yang menyuruh taat kepada Allah swt. disertai ketaatan kepada para rasulNya, antara lain dalam surah An Nisa ayat 59, Ali Imran ayat 32, Muhammad ayat 33 dan sebagainya.
    Dua kalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama yakni pernyataan seorang muslim untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan keimanan kepada Rasulullah di sisi lainnya. Dalam bahasa lain, beriman kepada para rasul Allah dengan melaksanakan segala sunah-sunahnya dan menghindari apa yang dilarangnya yakni dalam rangka ketaatan kepada Allah swt.
2. Meyakini kebenaran yang dibawa para rasul
    Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain yakni wahyu Allah baik yang berupa Al-Quran maupun hadis-hadisnya. Meyakini kebenaran wahyu Allah yakni problem yang sangat prinsip bagi siapapun yang mencari jalan keselamatan, lantaran wahyu Allah sebagai sumber petunjuk bagi manusia.
    Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, kalau terlebih dahulu dia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu tersebut. Mustahil ada orang yang eksklusif bisa mendapatkan suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, padahal dia tidak yakin bahkan tidak mengenal terhadap sipembawa kebenaran tersebut.
Allah menjelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya sebagai berikut:
“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.”(Q.S. Al Baqarah 285)
    Bagi tiap-tiap orang yang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para rasul, kemudian mengamalkan atau menepati kebenaran tersebut. Bagi umat Nabi Muhammad saw. tentulah kebenaran atau pedoman yang diamalkannya ialah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
3. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan yang lain
    Dengan beriman kepada rasul-rasul Allah otomatis berarti tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul yang lain. Artinya seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. Tidak akan terlintas sedikitpun dalam hatinya untuk merendahkan salahsatu dari rasul-rasul Allah atau beriman kepada sebagian rasul dan kufur kepada sebagian yang lain. Sikap seorang mukmin yakni ibarat yang digambarkan oleh Allah swt. dalam surah Al Baqarah ayat 285: yang artinya sebagai berikut:
"...Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya." Dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S. Al-Baqarah : 285)
4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
    Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin umatnya yakni orang-orang pilihan di antara mereka. Sebelum mendapatkan wahyu dari Allah swt, mereka yakni orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi pola sikap atau suri tauladan bagi orang-orang di lingkungannya.Apalagi setelah mendapatkan wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, lantaran mereka selalu menerima bimbingan dari Allah swt.
Dalam surah Al Ahzab ayat 21 Allah swt. menegaskan sebagai berikut:
“Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu,” (Q.S. Al Ahzab ayat 21).

Semua rasul Allah mempunyai sifat-sifat terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka. Sifat-sifat terpuji tersebut yakni sebagai berikut: 1). Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan dan dalam keadaan bagaimanapun mereka tidak akan berdusta (kadzib).
2). Amanah, yaitu sanggup dipercaya, jujur, mustahil khianat.
3). Tabligh, artinya mereka senantiasa konsekwen memberikan kebenaran (wahyu) kepada umatnya. Tidak mungkin mereka menyembunyikan kebenaran yang diterimanya dari Allah swt. (kitman), meskipun mereka harus menghadapai resiko yang besar.
4). Fathanah, artinya semua rasul-rasul yakni manusia-manusia yang cerdas yang dipilih Allah swt. Tidak mungkin mereka udik atau idiot (baladah).
c. Khusus nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para rasul (sayyidul mursalin) menerima sanjungan dan kebanggaan yang luar biasa dari Allah swt. disebabkan lantaran akhlaknya sebagaimana tersebut dalam surah Al Qalam ayat 4 yang artinya “Dan sesungguhnya kau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung “ (Q.S. Al Qalam: 4)
5. Meyakini rasul-rasul Allah sebagai rahmat bagi alam semesta
Setiap rasul yang diutus oleh Allah swt. pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah yakni bukti kasih sayang (rahmat) Allah terhadap manusia.        
    Rahmat itu akan betul-betul bisa diraih oleh insan (umatnya) manakala mereka eksklusif merespon terhadap kiprah rasul tersebut. Di dalam Al-Quran dikatakan bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw. ke dunia merupakan rahmat (kesejahteraan) hidup di dunia dan akhirat."Dan tidaklah Kami mengutus kau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta." (Q.S. Al-Anbiya : 107)
6. Meyakini Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir
    Nabi Muhammad saw. yakni nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah swt. ke muka bumi ini. Tidak akan ada lagi nabi atau rasul sehabis dia saw. Hal ini merupakan keyakinan umat Islam yang sangat prinsip dan telah disepakati oleh seluruh ulama mutaqaddimin dan mutaakh-khirin yang didasarkan kepada dalil-dalil naqli yang qath’i (pasti) dan dalil-dalil “aqli yang logis antara lain sebagai berikut:
Q.S. Al Ahzab ayat 40 yang artinya: “ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang pria diantara kamu, tetapi dia yakni rasulullah dan epilog para nabi. Dan yakni Allah maha mengetahui terhadap segala sesuatu. (Q.S. Al Ahzab: 40)
Dalam ayat ini Allah menyatakan secara terang bahwa Muhammad yakni khatamannabiyin (penutup para nabi).

7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
    Mencintai nabi Muhammad saw. yakni suatu keniscayaan dan menduduki peringkat yang paling tinggi, tentu setelah kecintaan kepada Allah swt, dibandingkan dengan kecintaan kepada selain beliau. Seseorang belum dikatakan sungguh-sungguh menyayangi Rasulullah saw. kalau ia masih menomorduakan kecintaan kepada dia di bawah kecintaan kepada selain beliau. Mari kita renungkan firman Allah swt. dalam Q.S. At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut:
“ Katakanlah , “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai yakni lebih kalian cintai daripada Allah dan RasulNya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan (azab)-Nya.” Allah tidak memperlihatkan petunjuk kepada orang-orang fasiq.” (Q.S. At-Taubah ayat 24)
    Kecintaan kepada Allah swt. dan Rasul-Nya juga merupakan parameter keimanan seseorang. Lebih dari itu, manisnya keyakinan akan dirasakan seorang muslim kalau dia telah menimbulkan Allah swt. dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada ragam kecintaannya kepada sekelilingnya. Rasulullah saw. telah bersabda:
Ada tiga perkara, siapa yang memilikinya, ia telah menemukan manisnya iman: 1) orang yang menyayangi Allah dan Rasul-Nya lebih daripada yang lainnya; 2) orang yang menyayangi seseorang hanya lantaran Allah; 3) orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam api neraka.
(H.R. Muttafaq alaih )


D.Bukti-bukti Cinta Kepada Rasul
    Bukti-bukti cinta kepada Rasul harus meneladani seluruh aspek kehidupan Rasulullah, misalnya:
1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam menjalankan dan memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau. Beliau bersabda:
Salatlah kalian sebagaimana saya salat. (H.R. Bukhari)
2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup aurat, sopan, higienis dan indah, makan masakan yang halal, higienis dan bergizi, makan tidak hingga kenyang, tidak makan kecuali setelah dalam keadaan lapar.
3. Dalam berkeluarga, contohnya sebagai seorang suami yang harus melindungi, menyayangi dan menyayangi keluarganya. Beliau bersabda:
Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa cinta kepada wanita, wewangian, serta dijadikan mataku sejuk terhadap salat. (H.R. an-Nasai)
4. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan kepentingan umatnya daripada kepentingan pribadinya; Beliau bukan tipe insan individualistik yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
5. Sebagai anggota masyarakat, Beliau bukan insan yang suka berdiam diri di rumah seraya memisahkan diri dengan masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya.

E. Nilai-nilai Yang Harus Diaplikasikan Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Istiqamah dalam menjalankan syari’at agama
2. Tabah dan sabar dalam menghadapi peristiwa alam
3. Selalu optimis dan tidak pernah frustasi
4. Peduli terhadap kaum dhu’afa
5. Selalu melaksanakan ibadah-ibadah sunah
6. Tidak membeda-bedakan para Rasul-rasul Allah
7. Meyakini isi kitab-kitab yang dibawa oleh para Rasul
8. Meyakini para Rasul mempunyai sifat-sifat terpuji
9. Menjadikan Rasul sebagai suri tauladan

(Dinukil dari buku” Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw, hal 75-79 disusun oleh K.H. Firdaus A.N., Publicita, Jakarta , 1977)(image source:google.com)