Pengertian Bacaan Mad
Mad secara bahasa artinya yakni panjang. Dalam ilmu tajwid, mad diartikan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan panjang tertentu sesuai jenis dan letak madnya. Hukum Bacaan Mad secara garis besar sanggup kita bagi menjadi dua, yaitu mad thobi’i dan mad far’i. Mad thobi’i disebut juga dengan mad asli, yaitu mad yang terjadi bila ada alif setelah fathah, wau mati setelah dammah dan ya mati setelah kasrah. Pengertian mad far’i atau mad cabang, yaitu mad yang berasal dari mad asli, tetapi telah mengalami perubahan lantaran sebab-sebab tertentu.
Macam-Macam Bacaan Mad
Kita akan mempelajari macam-macam mad satu per satu secara terang sebagai berikut.
1. Mad Thobi’i / Mad Asli
Mad thobi’i berarti mad yang terjadi bila ada aksara alif setelah fathah, wau mati setelah dammah, dan ya mati setelah kasrah. Panjang bacaan madnya satu alif atau dua harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 40)
Contoh bacaan mad Thobi i:
2. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil yakni bertemunya mad thobi’i dengan hamzah dalam satu kata. Panjang bacaan madnya satu hingga dua setengah alif atau dua hingga lima harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 41)
Contoh bacaan Mad Wajib Muttasil:
3. Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil yakni bertemunya mad thobi’i dengan hamzah yang terdapat pada kata selanjutnya (berbeda kata). Panjang bacaan madnya satu hingga tiga alif atau dua hingga enam harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 42)
Contoh bacaan Mad jaiz munfasil:
4. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Mad lazim musaqqal kilmi yakni bertemunya mad dengan aksara bertasydid dalam satu kata. Mad ini
panjangnya tiga alif atau enam harakat.
Contoh bacaan Mad lazim musaqqal kilmi:
5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf kilmi yakni bertemunya mad dengan aksara bersukun dalam dua kata. Cara membacanya panjang tiga alif atau enam harakat.
Contoh:
6. Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad lazim harfi musyabba’ yakni mad dari aksara pada pembuka surah (fawatihus-suwar) yang cara membacanya sesuai dengan nama hurufnya. Mad ini panjangnya yakni tiga aksara atau enam harakat.
Contoh:
7. Mad Arid Lissukun
Mad arid lissukun yakni mad thobi’i yang bertemu dengan aksara hijaiah hidup yang dibaca waqaf. Mad arid lissukun ini panjangnya satu hingga tiga alif atau dua hingga enam harakat.
Contoh Mad arid lissukun:
8. Mad Iwad
Mad iwad yakni mad yang terjadi lantaran berhenti (waqaf) pada kalimat yang berharakat fathahtain. Panjangnya dua harakat.
Contoh mad iwad:
9. Mad Tamkin
Mad tamkin yakni mad yang terjadi bila ada (ya sukun) yang didahului oleh aksara berharakat kasrah atau (wau sukun) didahului oleh berharakat dammah. Panjangnya satu alif atau dua harakat.
Contoh:
10. Mad Silah
Mad silah yakni mad yang terdapat pada kata ganti (damir) hu atau hi yang selalu dibaca panjang dua harakat.
Contoh:
Akan tetapi, damir tersebut dihentikan dibaca panjang bila didahului atau bertemu dengan aksara mati.
Contoh:
11. Mad Lazim Mukhaffaf
Mad lazim mukhaffaf yakni huruf-huruf pada permulaan surah yang dibaca panjang dua harakat.
Contoh:
Cara Menerapkan Hukum Bacaan Mad
Setelah kita memahami aturan bacaan mad dan macam-macamnya, kita perlu mempraktikkan secara eksklusif cara membaca aturan bacaan mad tersebut. Sebagai panduan sebelum melaksanakan praktik, perhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Panjang mad satu alif ukurannya sama dengan dua harakat.
Pada umumnya semua mad boleh cukup dibaca satu alif. Khusus untuk bacaan mad thobi’i, harus kita baca satu alif.
2. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, tanda baca panjang yang sebaiknya kita baca lebih dari satu alif ditandai dengan tanda beriku ini di atas kalimat.
3. Mad yang berada pada tamat ayat atau berhenti lantaran waqaf (mad arid lissukun) harus kita baca panjang. Lebih utama bila panjangnya hingga tiga alif, tetapi bila hendak melanjutkan pada lafal sesudahnya, cukup satu alif.
Untuk memudahkan kita, cobalah mempraktikkan membaca Surah al-Baqarah [2] ayat 34–40 yang banyak mengandung aturan bacaan mad sebagai berikut.
Baca juga hukum bacaan waqaf, supaya mempunyai kegunaan dan bermanfaat :)
Mad secara bahasa artinya yakni panjang. Dalam ilmu tajwid, mad diartikan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan panjang tertentu sesuai jenis dan letak madnya. Hukum Bacaan Mad secara garis besar sanggup kita bagi menjadi dua, yaitu mad thobi’i dan mad far’i. Mad thobi’i disebut juga dengan mad asli, yaitu mad yang terjadi bila ada alif setelah fathah, wau mati setelah dammah dan ya mati setelah kasrah. Pengertian mad far’i atau mad cabang, yaitu mad yang berasal dari mad asli, tetapi telah mengalami perubahan lantaran sebab-sebab tertentu.
Macam-Macam Bacaan Mad
Kita akan mempelajari macam-macam mad satu per satu secara terang sebagai berikut.
1. Mad Thobi’i / Mad Asli
Mad thobi’i berarti mad yang terjadi bila ada aksara alif setelah fathah, wau mati setelah dammah, dan ya mati setelah kasrah. Panjang bacaan madnya satu alif atau dua harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 40)
Contoh bacaan mad Thobi i:
2. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil yakni bertemunya mad thobi’i dengan hamzah dalam satu kata. Panjang bacaan madnya satu hingga dua setengah alif atau dua hingga lima harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 41)
Contoh bacaan Mad Wajib Muttasil:
3. Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil yakni bertemunya mad thobi’i dengan hamzah yang terdapat pada kata selanjutnya (berbeda kata). Panjang bacaan madnya satu hingga tiga alif atau dua hingga enam harakat. (As’ad Humam. 1995: halaman 42)
Contoh bacaan Mad jaiz munfasil:
4. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Mad lazim musaqqal kilmi yakni bertemunya mad dengan aksara bertasydid dalam satu kata. Mad ini
panjangnya tiga alif atau enam harakat.
Contoh bacaan Mad lazim musaqqal kilmi:
5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf kilmi yakni bertemunya mad dengan aksara bersukun dalam dua kata. Cara membacanya panjang tiga alif atau enam harakat.
Contoh:
6. Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad lazim harfi musyabba’ yakni mad dari aksara pada pembuka surah (fawatihus-suwar) yang cara membacanya sesuai dengan nama hurufnya. Mad ini panjangnya yakni tiga aksara atau enam harakat.
Contoh:
7. Mad Arid Lissukun
Mad arid lissukun yakni mad thobi’i yang bertemu dengan aksara hijaiah hidup yang dibaca waqaf. Mad arid lissukun ini panjangnya satu hingga tiga alif atau dua hingga enam harakat.
Contoh Mad arid lissukun:
8. Mad Iwad
Mad iwad yakni mad yang terjadi lantaran berhenti (waqaf) pada kalimat yang berharakat fathahtain. Panjangnya dua harakat.
Contoh mad iwad:
9. Mad Tamkin
Mad tamkin yakni mad yang terjadi bila ada (ya sukun) yang didahului oleh aksara berharakat kasrah atau (wau sukun) didahului oleh berharakat dammah. Panjangnya satu alif atau dua harakat.
Contoh:
10. Mad Silah
Mad silah yakni mad yang terdapat pada kata ganti (damir) hu atau hi yang selalu dibaca panjang dua harakat.
Contoh:
Akan tetapi, damir tersebut dihentikan dibaca panjang bila didahului atau bertemu dengan aksara mati.
Contoh:
11. Mad Lazim Mukhaffaf
Mad lazim mukhaffaf yakni huruf-huruf pada permulaan surah yang dibaca panjang dua harakat.
Contoh:
Cara Menerapkan Hukum Bacaan Mad
Setelah kita memahami aturan bacaan mad dan macam-macamnya, kita perlu mempraktikkan secara eksklusif cara membaca aturan bacaan mad tersebut. Sebagai panduan sebelum melaksanakan praktik, perhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Panjang mad satu alif ukurannya sama dengan dua harakat.
Pada umumnya semua mad boleh cukup dibaca satu alif. Khusus untuk bacaan mad thobi’i, harus kita baca satu alif.
2. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, tanda baca panjang yang sebaiknya kita baca lebih dari satu alif ditandai dengan tanda beriku ini di atas kalimat.
3. Mad yang berada pada tamat ayat atau berhenti lantaran waqaf (mad arid lissukun) harus kita baca panjang. Lebih utama bila panjangnya hingga tiga alif, tetapi bila hendak melanjutkan pada lafal sesudahnya, cukup satu alif.
Untuk memudahkan kita, cobalah mempraktikkan membaca Surah al-Baqarah [2] ayat 34–40 yang banyak mengandung aturan bacaan mad sebagai berikut.
Baca juga hukum bacaan waqaf, supaya mempunyai kegunaan dan bermanfaat :)