Showing posts sorted by relevance for query aliran-aliran-seni-rupa-seni-rupa-zaman. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query aliran-aliran-seni-rupa-seni-rupa-zaman. Sort by date Show all posts

Aliran-Aliran Seni Rupa (Seni Rupa Zaman Modern)

       Setelah terjadi revolusi industri di Inggris dan Perancis, dampak kemajuan di bidang teknologi menyebabkan kepincangan-kepincangan sosial, politik, dan ekonomi. Akibatnya banyak seniman yang mulai melaksanakan pemberontakan di bidang seni, yang ditandai dengan timbulnya aneka macam macam anutan dalam seni rupa. Berbagai macam anutan tersebut, di antaranya sebagai berikut.
a. Aliran klasikisme dan anutan neo klasikisme
       Aliran klasikisme lebih banyak menjurus ke seni bangunan dan seni hias, akhir imbas dari gaya seni Yunani dan Romawi. Sedangkan anutan neo klasikisme merupakan
kelanjutan dari anutan klasikisme dengan gaya yang lebih bebas.
b. Aliran romantisme, realisme, dan naturalisme
       Ciri dari lukisan romantisme ialah menampilkan adegan yang dramatis. Tahap berikutnya muncul aliran  realisme sebagai reaksi atas anutan romantisme yang penuh  ilusi. Seniman realis ini menghendaki penciptaan karya seni rupa sesuai aslinya. Lukisan realis serupa dengan naturalis, hanya saja lukisan anutan naturalis
lebih  banyak mengambil objek keindahan alam. Tokoh tersohor dari anutan naturalis-realis ialah Leonardo Da Vinci dan Rembrandt.
c. Aliran impresionisme dan anutan neo-impresionisme
       Para pelukis anutan impresionisme lebih mengutamakan kesan pencahayaan yang dibentuk secara impulsif dan singkat. Selanjutnya muncul gaya neo-impresionisme sebagai protes terhadap gaya impresionis yang melukis pencahayaan apa adanya.
d. Aliran ekspresionisme, surealisme, dan abstraksisme
       Aliran ekspresionisme berusaha mengedepankan lisan jiwa, perasaan, dan emosi. Sedangkan aliran
surealisme menggambarkan keadaan alam bawah sadar dan fantasi. Aliran aneh mempunyai ciri mem-
bebaskan diri dari bentuk-bentuk figuratif (nyata), dan lebih mengutamakan komposisi warna, garis, bidang,
atau unsur-unsur lainnya.
e. Aliran pop art dan anutan seni kontemporer
       Pop art ialah salah satu anutan seni modern kala ke-20. Aliran ini menentang anutan seni abstrak, ekspresionisme, dan surealisme yang sulit dimengerti. Kemajuan teknologi menjadikan seni rupa konvensional (seni lukis, patung, arsitektur) bergeser ke arah seni mesin (machinal art). Pelaku seni kontemporer tidak lagi terikat aturan-aturan seni lama. Mereka bebas berekspresi membuat gaya, media, dan teknik berkarya seni baru.

       Aliran-aliran seni lukis lainnya masih banyak, antara lain anutan vauvisme, kontruksinisme, kubisme, dadaisme, purisme, elementarisme, futurisme, pointilisme, esensialisme, dan lain-lain.

Gaya Atau Corak Seni Rupa Modern Indonesia

       Gaya seni rupa murni Indonesia mempunyai keunikan dan keragaman yang sejalan dengan kebudayaan dan
peradaban manusia. Masing-masing periode zaman mempunyai ciri berkesenian yang berbeda. Di Indonesia, gaya atau ajaran dalam seni rupa murni sanggup dibagi, antara lain gaya primitif, gaya klasik, dan gaya modern.
1. Gaya primitif
       Karya seni zaman primitif bersifat alami dengan media sederhana menyerupai lukisan yang ditemukan pada
dinding gua. Gaya seni primitif juga tampak pada seni patung pedalaman, contohnya pada patung-patung tradisional di Papua, Suku Dayak di Kalimantan, serta di Toraja. Karyakarya pahat tersebut cenderung statis dan berbeda dengan seni pahat di Jawa, Bali, dan Sumatra yang dinamis dan dekoratif, alasannya yaitu dipengaruhi budaya Hindu, Buddha, dan Islam.
2. Gaya klasik
       Gaya seni rupa klasik merupakan peninggalan dari periode Hindu, Buddha, dan Islam. Peninggalan zaman Hindu-Buddha, antara lain berupa bangunan candi, seni hias, patung, dan relief.
Karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman Islam umumnya bercorak dekoratif dan stilasi. Warisan budaya
seni rupa Islam berupa arsitektur bangunan masjid, seni hias kaligrafi, seni ukir, seni pahat watu nisan, serta batik dan wayang.
3. Gaya modern
       Karya seni rupa murni yang bermunculan pada zaman modern, antara lain seni bangunan, seni patung, dan seni lukis. Beragam ajaran seni rupa yang berkembang di Eropa pun mulai terkenal di Indonesia. Aliran dalam seni rupa yang berkembang di Indonesia tersebut, di antaranya sebagai berikut.
a. Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya perpaduan warna kontras. Tokoh ajaran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.
b. Naturalisme, yaitu ciri lukisan yang mengambil objek keindahan alam. Sekumpulan pelukis ajaran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Rudolf Bonnet, Le Mayeur, Locatelli, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan R.M. Pirngadi.
c. Realisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran objeknya sesuai keadaan yang sebenarnya. Tokohnya
ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah, Tarmizi, dan Suromo.
d. Impresionisme, yaitu ciri lukisan bertemakan alam yang dibuat secara eksklusif dan cepat, berdasarkan
kesan pencahayaan, garis, dan warna. Tokoh ajaran ini ialah Zaini dan Affandi.
e. Ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung menyimpang dari wujud aslinya. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Tokohnya ialah Affandi, Rusli, dan Srihadi Sudarsono.
f. Abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang
tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Pelukis ajaran aneh ialah Nashar, Fajar Sidik, Handrio,
Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
g. Klasikisme atau Dekoratif, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa
(dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh ajaran ini ialah Kartono Yudhokusumo dan
Amri Yahya.
h. Pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibuat dari kumpulan titik warna, dan kalau dilihat dari jarak tertentu
membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis ajaran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
i. Kontemporer (masa kini), yaitu suatu ajaran seni rupa gaya gres yang mengutamakan kebebasan berekspresi, dinamis, serta tidak terikat aturan-aturan seni klasik. Teknologi masa sekarang yang dipadukan dengan seni merupakan ciri khas gaya kontemporer. Seniman ajaran ini ialah S. Prinka, Jim Supangkat, Nyoman Nuarta, dan Angelina P. Perhatikan karya seni kontemporer pada
(seni rupa Tri Edy Margono & Abdul Aziz)

Cabang-Cabang Seni Rupa

1. Seni patung
       Seni patung merupakan perwujudan verbal dan gagasan ke dalam karya tiga dimensi. Kemajuan seni patung di Indonesia ditandai semenjak zaman Hindu-Buddha yang diwujudkan dalam bentuk arca dan relief dari batu. Patung yang berukuran besar sering diwujudkan sebagai monumen, contohnya patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, patung Selamat Datang di Jakarta, dan patung patung bertema usaha yang tersebar di wilayah tanah air. Seni patung dalam ukuran kecil
umumnya terdapat pada benda-benda kerajinan yang kebanyakan berbahan kayu, kerikil marmer, dan fiber.

2. Seni lukis
       Seni lukis berwujud dua dimensi. Seni lukis biasanya dibentuk di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang dipakai untuk menggambar atau melukis sanggup berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Gaya penggambaran dalam melukis juga sangat beragam, yang dinamakan aliran.
       Aliran atau corak dalam seni lukis ini merupakan ciri khas dan keunikan yang terdapat pada karya-karya tersebut. Ada pedoman realis, naturalis, ekspresionis, impresionis, abstrak, surealis, maupun romantis. Sejarah seni lukis di Indonesia dipenuhi para pelukis handal menyerupai Raden Saleh (perintis seni lukis Indonesia, yang hidup pada zaman perang Diponegoro), S. Sudjojono, Henk Ngantung, Affandi, Basoeki Abdullah, Pirngadi, dan masih banyak lagi.

3. Seni grafis
       Seni grafis ialah seni menciptakan gambar dengan alat cetak (klise). Misalnya, sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), etsa (pengasahan pada materi metal), dan percetakan dengan materi kerikil litho.

4. Seni kriya
       Seni kriya berwujud dua atau tiga dimensi. Seni kriya sering disebut sebagai seni kerajinan, yaitu seni yang dibentuk untuk menyajikan kebutuhan hidup sehari-hari.

5. Seni desain
       Desain dalam pengertian yang bahwasanya ialah suatu gambar rancangan. Namun pengertian seni desain di sini penekanannya ialah pada produk yang dihasilkan. Sejalan dengan perkembangan industrialisasi, seni desain telah dianggap sebagai cabang seni tersendiri dalam seni rupa, alasannya ialah proses, teknik, dan bentuknya yang juga mempunyai kekhasan tersendiri sesuai dengan perkembangan teknologi modern.
       Seni desain terbagi dalam beberapa cabang, namun ada dua kelompok seni desain yang sudah populer, yaitu sebagai berikut.
a. Desain Komunikasi Visual (Graphic Design/ Sequential Art)
       Perwujudan dari desain komunikasi visual mengarah ke desain grafis, menyerupai poster iklan, brosur,
sampul buku atau majalah, kemasan, logo, undangan, dan lain-lain.
 Seni patung merupakan perwujudan verbal dan gagasan ke dalam karya tiga dimensi Cabang-Cabang Seni Rupa
b. Desain Produk (Product Design)
       Desain produk berwujud peralatan dan benda kebutuhan sehari-hari. Misalnya, perlengkapan
rumah tangga, alat transportasi, pakaian, perumahan, peralatan elektronik, dan sebagainya.
 Seni patung merupakan perwujudan verbal dan gagasan ke dalam karya tiga dimensi Cabang-Cabang Seni Rupa